Kini aku tak lagi membenci hujan.

513 99 12
                                    

Warning! play the song, for a good reading experience . .

Setelah bertemu dengan-nya, presepsiku terhadap hujan, perlahan mulai berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertemu dengan-nya, presepsiku terhadap hujan, perlahan mulai berubah.

Awalnya aku sangat membenci hujan, karena ia selalu datang di waktu yang tidak tepat dan menghambat segalanya.

Tetapi sekarang . . aku sangat bersyukur atas turun-nya hujan kemarin sore.

Karena berkatnya, aku bisa bertemu seseorang yang pertama kali bisa membuat-ku jatuh cinta hanya dengan satu senyuman yang memabukan.

"Untukmu, si pria kulit pucat dengan senyum manis, di halte bus, pukul 5 sore saat hujan turun."

- Na jaemin.

●●●

Entahlah tidak biasanya aku menunggu jam sekolah usai dengan cepat, seperti ini.

Arloji di tanganku seakan terus berputar dengan lambat, suara guru di hadapan-ku kini bahkan sudah tidak terasa semenyenangkan dulu.

Sebelum jaemin bertemu denganya-
si pria pucat dengan senyuman manisnya, di halte bus, yang selalu membuatnya penasaran dan taksabaran untuk bertemu kembali denganya.

"Tidak bosan nenatap arloji-mu terus menerus?"

Suara barinton pria tinggi di sebelahnya itu mengalihkan atensi-nya, yang sedari tadi tertuju pada arloji di tangan kirinya yang terus berputar dengan lambat.

"lumayan, aku ingin segera pulang Luke"

Pria tinggi itu hanya mampu menggelengkan kepalanya, tidak biasanya si jenius Na jaemin yang selalu ambis dalam belajar itu mengeluh ingin pulang dengan cepat seperti ini.

"Tumben sekali ingin pulang cepat, kau mau menemui siapa? jangan jangan- eyyy! ceritakan padaku Jaemin!"
Lucas yang penasaran langsung mencubit gemas lengan teman sebangku-nya itu.

Haruskah jaemin menceritakan hal itu, pada lucas?

Tetapi jaemin sendiri saja bahkan tidak tau siapa sosok pria pucat di halte bus itu . .

Sepertinya kali ini jaemin harus berbohong terlebih dahulu kepada sahabatnya.

"Tidak, aku hanya lupa memberi makan ikan peliharaan ayah-ku tadi pagi"

Pria jangkung itu langsung mengatupkan mulutnya, membuang nafasnya dengan kasar.
"aku kira seorang na jaemin sedang jatuh cinta, ternyata hanya tentang ikan"

Lucas menatap Jaemin dengan sedikit tatapan kesedihan di sudut matanya, ia sedikit bersedih mengingat sahabatnya mengalami sedikit ketakutan dalam menjalin kisah percintaan, setelah perceraian kedua orang tuanya 5 tahun yang lalu.

"Kau harus jatuh cinta sesekali Na, hatimu sudah kosong bertahun-tahun, bahkan hampir berdebu!" sungut lucas sambil mengelus surai sahabatnya itu dengan lembut, lalu menepuk pundak jaemin perlahan.

•••

Next or stop, please gimme ur support for my second book on wattpad . .
i hope u like it !

MEANT 2 BE [JAEMJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang