Selamat membaca<3
○
○
○
○
○Sore hari di balkon kamar,letta bermain dengan burung love bird kesayangannya,letta merawat pasangan burung itu dengan penuh kasih sayang katanya,dia akan memberikan satu burungnya itu kepada kekasih nya nanti.
Kegiatan letta terganggu dengan kedatangan amar yang mengetuk pintu kamarnya tanpa jeda yang membuat letta naik pitam dalam sekejap.
"Gue nggak budek ya abang tersayang!" Protes letta setelah membuka pintu kamarnya.
"Gue mau pergi dulu,lo dirumah aja jangan kemana-mana bunda sama ayah juga tadi pergi ke luar kota" ujar amar
"Kok bunda sama ayah ngga bilang sama letta bang?" Letta menggerutu
"Tadi lo tidur kalo lo lupa!" Sahut amar mendorong dahi letta dengan telunjuknya
Letta menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Hmm,,gue ikut lo ya bang bosen di rumah" pinta letta
"Gak!lo dirumah aja!" Tolak amar
"Bang ayolahh gue bosen janji deh gakan ngrepotin lo" letta menampilkan puppy eyes nya agar amar luluh dengan nya
"Sekali gak ya gak violetta!" Tegas amar lalu bergegas pergi tanpa menghiraukan rengekan adiknya itu
"BANG AMAR GUE BENCI SAMA LO TITIK!" ujar letta setengah berteriak.
"I LOVE YOU TOO LETTA" teriak amar yang telah sampai di anak tangga terakhir
"Awas lo bang gue acak-acak muka jelek lo biar tambah ancur tuh muka" geram letta.
Dengan langkah tak bersemangat letta memutuskan untuk turun berniat menjenguk kelinci nya di taman belakang namun,langkah kakinya berjalan lawan arah ketika ada yang memencet bel rumahnya.
"Udah gapapa bi biar letta aja yang buka" ujar letta pada bi inah
"Baik non,bibi permisi ke belakang lagi" pamit bi inah yang mendapat anggukan dari letta
Letta bergegas menuju pintu utama untuk mengetahui siapa yang datang di sore hari begini kalau sahabatnya tidak mungkin karna devi dan sarah akan langsung masuk tanpa permisi layaknya rumah sendiri.
"Iyaa, cari siapa mas?" Tanya letta setelah membuka pintunya
"Permisi, Ada paket untuk violetta birendra" jawab pria tersebut yang ternyata, seorang kurir
"Iya dengan saya sendiri, kalau boleh tau dari siapa?karna saya tidak merasa belanja online" tanya letta penasaran
"Saya kurang tau mbak karna disini hanya tertera nama violetta saja,"
"Yaudah kalo gitu makasih ya mas"
"Iya mbak, permisi"
"Iya silahkan"
Sudah 15 menit letta memandang kotak berukuran sedang dihadapannya ini, letta ingin membuka kotak nya tapi ia urungkan karna takut isinya adalah hal yang bahaya tapi letta sungguh penasaran apa isi di dalamnya dan satu lagi, siapa pengirim paket ini?.
"Ini orang nambah beban pikiran gue aja sih, lagian zaman sekarang pake segala sok misterius lagi" gumam letta
"Bodo amat gue simpen aja dulu" finish letta,menyimpan kotak tersebut di bawah ranjang nya.
******************
"LETTA BIKININ GUE MINUM DONG!" Suara bariton amar mengejutkan letta yang tengah asik menonton televisi.
Tepat pukul 19:00 tadi,ammar pulang dan kembali membuat mood letta turun.
Letta menatap sinis abang nya itu dengan tak berdosa nya datang tanpa salam asal menyuruh letta seperti babu nya. "Siapa lo nyuruh-nyuruh gue hah?!" Ujar letta sinis
Amar meletakan satu kresek yang dibawa nya tadi ke hadapan letta yang tak lain adalah seblak kesukaan letta. "Yakin gak mau bikinin gue minum?" Ujar amar menggoda
"Gue harus tahan gak boleh ke goda tahan letta tahan" batin letta
"Ya gapapa sih kalo gak mau,gue abisin seblak ini sendiri aja" amar menekankan kata seblak
"Sialan!punya abang kayak setan emang harus sabar" letta mulai kehilangan kesabaran.
"Gue itung sampe 3 kalo lo gak bikinin gue minum lenyap seblak di depan lo ini" ancam amar
"Satu..." amar mulai menghitung
"Dua..."
"Tii--" hitungan amar terpotong ketika letta bergegas ke dapur membuat minum untuk dirinya.
Selesai membuat minum untuk amar,letta segera menyambar seblak di tangan amar letta menatap seblak kesukannya dengan mata berbinar seperti anak kecil yang mendapat permen.
Uhuk..uhukk..
Dengan sigap amar memberikan segelas air pada letta yang tersedak kuah seblak nya.
Dengan cengiran tak berdosa nya letta kembali melahap seblak nya dengan rakus tanpa menghiraukan tatapan sinis dari kakaknya. Selesai dengan seblak nya letta menyusul ammar yang tengah bersantai di depan televisi,letta menyandarkan tubuhnya pada dada bidang amar.
"Kak" panggil letta
"Hmm?"
"Lo nggak ada niatan punya pacar kak?"
Amar mengerutkan dahi nya,tidak biasanya adik nya itu tiba tiba bertanya seperti itu,"maksud lo?"
"Isshh pacar kak,masa gak ngerti sih kak amar nanti dikira Homo lho kak!" Ucap letta yang langsung mendapat tatapan tajam amar
"Gue ngga peduli" balas amar
"H-hah?lo beneran h-homo?" Ujar Letta menegakan tubuhnya.
"Ck,bodoh..." amar menyentil dahi letta kemudian bangkit meninggalkan letta sendirian dan menaiki tangga menuju kamar nya
"sialan..WOI GUE PINTER ASAL LO TAU!" Teriak letta
Seulas senyum tercetak di wajah tampan amar, membuat letta marah adalah hal favorit amar karna menurutnya letta akan seperti anak kecil saat marah dengan suara cempreng nya yang berteriak dan wajah nya memerah seperti kepitiing rebus.
****************
Pukul 06:15 letta telah siap lengkap dengan seragamnya dan hari ini tidak seperti biasanya,letta membuat kepang rambutnya di pinggir,menambah kesan manis di wajahnya.
Letta mengambil sepotong roti dengan selai cokelat dan parutan keju di dalam nya yang telah disiapkan oleh bi inah, tak lama ammar datang menyusul letta untuk sarapan.
"Kak, hari ini gue sama lo ya?" Ujar letta dengan mulut penuh roti.
Ammar hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah menghabiskan sarapannya mereka berdua berpamitan pada bi inah untuk bergegas menuju sekolah.
Terlintas ide jahil di kepala letta,saat melewati kembali meja makan ia mencolek sedikit selai cokelat dan mensejajarkan langkahnya dengan ammar.
Melihat ammar yang lengah,letta segera mengusapkan selai cokelat tadi di pipi ammar. Ammar membelalakan matanya terkejut sedangkan letta sudah hilang dari pandangannya.
"Rasain lo, ini balesan dari ulah lo semalem!" Ujarnya sembari berlari secepat mungkin.
---------------------------
Hai apa kabar kalian??
Terimakasih buat kalian yang udah support dan ikutin cerita aku<3
Jangan lupa vote and komen yaa<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucciole [ on going ]
Teen Fiction"Kenapa lo ambil semuanya dari hidup gue?!" "Lo terlalu sempurna dengan apa yang lo punya!" "Sekarang,waktu lo sudah habis sampai disini nona kecil." Imbuhnya. Tanpa aba-aba gadis tersebut menembakan pistol yang sedari tadi berada di tangannya, pel...