annoying encounter

4 4 1
                                    

Sore ini, letta tengah berada di tempat pet shop langganannya, hari ini ia akan melakukan grooming untuk cutie kucing berwarna abu-abu kesayangannya.

Letta memandang isi dompetnya yang benar-benar menipis padahal ia berniat bulan ini akan membeli beberapa skincare yang telah habis tapi demi majikan kesayangannya itu ia merelakan uang jajannya.

Baginya, kebutuhan majikan adalah nomor satu.

Sambil menunggu cutie yang tengah di grooming, letta memainkan ponselnya menggulir dari aplikasi yang satu ke aplikasi lain, membalas beberapa pesan dari teman sekolah nya dan menutup ponselnya kembali.

Pandangannya mengedar ke sekeliling, Matanya menangkap sepasang kekasih yang duduk di hadapannya.

"Gini ya rasanya cuma ngontrak di earth," batin letta yang masih memperhatikan sepasang kekasih tersebut.

Bunyi lonceng dari pintu yang terbuka mengalihkan pandangan letta, matanya seketika membulat sempurna melihat seseorang yang datang menghampirinya.

"Halo cantik" ujarnya seraya mencoba merangkul letta dan berakhir mendapat cubitan mautan letta.

"Aduhh anjir sakit"

"Lo ngapain disini!" jawab letta ketus

"Ya jelas jemput bidadari gue dong" ucap vano bangga. Vano merupakan sahabat ammar sejak smp.

Sudah 2 tahun vano menaruh hati pada letta namun sama sekali tidak pernah mendapat respon baik darinya. Tak hanya letta, ammar juga tidak setuju jika vano menjalin hubungan dengan adiknya.

"Kenapa lo?kak ammar mana?" Tanya letta

"Ammar ada urusan jadi dia suruh gue jemput lo." jelasnya

"Nggak!gue mau naik taksi aja"

"Jangan anjir nanti gue bonyok sama ammar,"

"Bodo amat!" Letta bergegas meninggalkan vano kakak kelasnya itu dengan terburu-buru. Tanpa sadar meninggalkan cutie yang masih belum usai.

Karena matanya yang terus mengawas ke arah belakang, letta tersandung batu di depannya hingga menubruk orang yang berjalan dari arah berlawanan.

"Awhhh..." ringisnya seraya memegang sikunya menahan perih karna bergesekan dengan kerikil.

Paper bag yang berisi vitamin, obat, serta makanan cutie jatuh berserakan di tanah. Letta mendongak menatap pria yang tidak sengaja ia tabrak yang juga tengah menatap matanya.

Letta tertegun sejenak dengan paras lelaki dihadapannya ia bangkit dan melihat siku pria itu juga sedikit terluka, tangannya reflek terulur untuk melihat luka tersebut namun hentakan kasar dari pria itu mengejutkan letta.

"S-sorry gue cuma mau liat luka lo" ujarnya terbata

Tanpa berkata apapun pria itu melenggang pergi begitu saja meninggalkan gadis yang menurutnya pecicilan itu, ia hanya menatap letta datar dan dingin.

"Hei, bisu ya lo?! Dasar judes!gue sumpahin nggak ada yang mau sama lo seumur hidup!" Teriak letta yang membuat dirinya kini menjadi pusat perhatian orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

Vano datang dengan nafas yang terengah-engah ia mengejar letta dengan cutie dalam gendongannya.

"Let lo nggak apa-apa?" Tanya vano dengan nafas yang masih tidak beraturan.

"Semua gara-gara lo tau nggak kak!" Ujar letta kesal dan mengambil alih cutie dari gendongan vano, setelahnya ia berlalu pergi meninggalkan vano.

"Lah anjir kenapa jadi gue"

Lucciole [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang