Aku tertunduk lesu di warkop tempat aku dan Meiza ngobrol tadi.
"Bang...bang Vicky...bang" panggil mas Joko pemilik warung. Dia menepuk pundak ku.
"Baaaang....dari tadi dipanggil gak nyahut. Awas kesambet" godanya.
"Enggak kok mas" kataku.
Dia menawarkan kopi hitam kegemaran ku.
Sambil kuseruput kopi ku, aku bergumam dalam hatiku, ruweeeettt.Kenapa jadi cemburu??? Bukankah dia yang merayuku agar aku mau sama dia?
Dia yang memberiku uang atau apapun itu demi menikmatiku, tapi kok jadi masalah.
Dia punya suami, harusnya cemburu pada suaminya bila berbuat yang tidak bener.Apakah aku ini sudah dianggap suaminya?
KEKASIH GELAP mungkin ya...💔💔💔
Tak ada gairah bekerja hari ini. Tapi aku tetap duduk ditempatku sambil membuka buka file dan sesekali menscroll file di laptopku.
Pikiranku ke Mei Hwang.Sebagai wanita yang punya suami, kupikir dia berlebihan dalam menilai hatiku padanya.
Aku tak pernah menganggap dia sebagai kekasih atau pacar. Tapi demi uang. Dia yang memulai, kenapa dia yang kecewa.
Tanpa sadar kutuliskan sebuah puisi
Kuterbangkan anganku ingin menangkap bintang, bintang redup mataku tertahan...tanganku ku terkulai, asa melayang
Perlahan ku cari...dimana dia cahaya...dimana dia kedipan cahaya...ingin kubawa menemani sang mimpi....
Ahhhh....ternyata mentari telah mengusirnya...mencuri kilauan cahayanya...merebut dari tangan sang bulan.....
Terseok aku menyusuri jalan, menuju impian kapankah datang....Tak terasa air mata ku menetes, meresapi makna puisiku sendiri.
Kurasakan betapa hancur hatinya melihatku berduaan di dalam mobil, mungkin juga dia melihat, bagaimana Meiza memelukku dan menciumiku...
'Mei Hwang:....tak sadar bibirku berucap.Sepiii....hidupku terasa sepi tanpa ada yang menggodaku.
Ini terjadi selama tiga hari.Pandangan Mr. Pat sekembalinya dari urusannya, seakan asing bagiku.
Entah, Mei Hwang memberitakan apa sama dia.
Tapi, seharusnya Mei Hwang, berbicara dulu sama aku, tentang apa yang terjadi.Aku menghibur diriku melupakannya dengan bercengkerama dengan Meiza.
Dengan Meiza semua hilang tentang rasa bersalahku ke Mei Hwang."Bang Vicky, ke ruanganku ya" begitu kata Mr. Pat pagi itu.
Tanpa rasa curiga atau rasa apa apa, aku masuk."Pagi, boss. Ada yang bisa saya bantu" kataku seperti biasa.
Dia menceritakan, bahwa Mei Hwang telah aku ganggu, dengan kata kata suka, dan cinta."Itu tidak benar boss. Justru sebaliknya. Dia yang merayu aku karena suaminya impoten. Harusnya kami dipanggil berdua boss, biar adil"
"Aku sudah cukup kenal lama Mei Hwang, semenjak dia kerja disini, masih gadis, belum menikah. Tapi kamu baru masuk sudah bikin ulah."
"Apa itu ukuran untuk mengetahui kehidupan pribadi seseorang boss. Hidup itu berubah boss."
"Jangan menggurui aku. Mulai besok kamu sudah tidak kerja disini lagi"
"Ok saya terima. Kau pikir dengan memelihara pelacur di kantormu ini, akan maju. Mei Hwang pelacur boss. Atau boss sering pake dia?" Kataku sini. "Lihat saja nanti. Dia cerai atau kau akan diadukan ke polisi. Aku yakin kalian juga ada affair. Tunggu saja"
Aku bergegas menemui Mei Hwang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETUALANGAN HASRAT ( 2) (BISEXUAL)
General FictionVicky dipecat dari pekerjaannya, karena fitnah Mei Hwang karena terbakar api cemburu. Kak Meiza, ingin mempekerjakaanya di perusahaan temannya dan memberikan kuliah. Tapi di tolak oleh Vicky. Vicky, berfikir dia akan dijadikan budak sex oleh Meiza. ...