"Vickyyyy......tega kau menghancurkan rumah tanggaku" Mei Hwang ternyata mau sarapan tapi melihatku berada disana.
"Rumah tangga??? Maksudmu apa"
"Kamu sengaja kan menemui suamiku memberi tahu semuanya"
"Terus kamu dipecat gak? Enggak kan. ...kamu sengaja menghancurkan masa depanku denhan menyingkirkan aku hingga bertambah satu penduduk Indonesia ini jadi pengangguran. Aku terluntalunta akibat ulahmu. Puas kamu"
"Bukan begini caranya balas dendam sama aku Vicky"
"Ehhh...nenek lampir, kau jangan membeli malu disini. Sebelum kamu ku permalukan, jangan banyak bicara. Kalau mau makan silahkan. Aku tidak akan ganggu"
Dia berlari menuju kantornya tanpa membeli makanannya.
"Teh, buat kan makanan kesukaannya, antar ke kantornya" pintaku ke teteh dan segera disajikan dan diantar.
"Om kalau mau jalan jalan boleh dah. Ajak aku kemana Om suka" ajakku ke om Rendy yang sedari tadi terdiam melihat pertengkaran kami.
"Boleh Vick...boleh." Om Rendy mengerti juga akan aku yang agak emosi.
Sekembalinya teteh, aku membayar makanku, tapi ditolak nya.
"Tidak usah Vicky. Kantongin aja uangnya. Nanti jangan sungkan kalau mau makan ya. Kapanpun Vicky datang, warung teteh terbuka untuk Vicky"
Aku tau maksudnya, karena tadi pagi sudah merasakan kehebatan kontolku."Makasih ya teh"
"Vicky, kamu ditanyain, sudah pergi apa belum" ujar si teteh.
"Bilang saja sudah pergi ya teh"
Aku dan Om Rendy meninggalkan warung makan untuk pergi entah kemana."Sayang, kalau kau mau cerita, Om siap mendengarnya. Tapi kalau tidak juga gak apa apa"perubahan cara berbicara Om Rendy kuraskan sejak diwarung tadi. Tidak ada nada sombong lagi keluar dari mulutnya.
"Cerita apa Om. Aku hanya belum bisa terima perlakuan mereka berdua ke aku Om, Mei Hwang dan Patrick"
"Om memang tidak pernah mengurusi karyawan di perusahaan Om, ternyata...."
"Ternyata apa Om."
"Begitu sakit rasa hatimu kehilangan pekerjaan. Aku bisa merasakannya Vick. Ini menjadi contoh bagi Om untuk tidak memecat orang sembarangan di perusahaan Om nanti."
"Bagus itu Om. Derita akan dirasakan korban Om, bayangkan kalau mereka punya istri dan anak. Disaat anak minta jajan, tapi gak ada uang, apa gak nyesek Om. Nangis. Bedanya dengan aku, aku masih sendiri. Aku masih bisa mendapatkan uang walaupun tidak halal. Menjual diri. Dosa ini yang paling gak bisa aku bayangkan, tapi tetap kulakukan."
"Vicky sayang, jangan terlalu menilai begitu dirimu. Toh orang yang menginginkan mu, menikmati apa yang mereka mau i. Kalau soal kamu di bayar, itu kan kemauan mereka. Sama seperti Om memberikan kamu uang. Apa salahnya"
"Gak taulah Om, sampai kapan ini akan aku lakukan"
"Jangan pernah menghukum dirimu Vick. Bisa berakibat ke psikhologimu"
"Aku tidak menghukum Om, karena bukan Vicky yang menawarkan jasa. Hanya itu yang membuat aku tenang, cuma sampai kapan aku harus melakukannya, itu saja"
"Vick...kalau aku jadi kamu, aku akan lakukan selagi aku masih mampu dan tidak jatuh sakit. Kamu melakukannya tidak ke sembarang orang. Boleh dikata dengan orang yang sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
PETUALANGAN HASRAT ( 2) (BISEXUAL)
Художественная прозаVicky dipecat dari pekerjaannya, karena fitnah Mei Hwang karena terbakar api cemburu. Kak Meiza, ingin mempekerjakaanya di perusahaan temannya dan memberikan kuliah. Tapi di tolak oleh Vicky. Vicky, berfikir dia akan dijadikan budak sex oleh Meiza. ...