CHAPTER 5

2.5K 64 16
                                    

Aku gak tau, setan apa yang merasuki tubuh dan jiwanya Uteb. Sudah lama dia meninggalkanku, tapi sekarang sudah bercokol di depan kontrakan ku.

"Heiii...ngapain lu kemari. Masuk, tapi sebentar saja ya. Aku tidak betah dirumah, mau pergi"

"Aku kangen Vick"

"Kangen?? Hahahahaha...gak salah kamu kangen sama orang jelek kaya aku"

"Vick....aku gak tau harus berbicara apa. Yang pasti aku tidak akan bisa melupakan kamu Vick"

"Maaf ya Teb. Itu urusanmulah. Gak ada kaitannya sama aku. Sejak lu menjauh dari aku, kucoba memaknai arti kehidupan yang telah kau berikan padaku. Kau telah merubah aku. Aku mau menyesal, sudah terjadi. Aku mau marah, merugikanku sendiri.

"Vick....kau boleh hukum aku dengan cara apapun. Aku akan terima"

"Maaf Uteb. Aku sudah gak ada rasa sama kamu. Jadi percuma pake hukum hukum. Kau yang membuat aku jatuh hati, kau telah jadikan hidupku jadi pencinta lelaki, kuterima kamu dengan mengorbankan kehidupanku. Nyatanya??"

"Vicky, kita mulai lagi dari awal."

"Kalau dari awal, berarti aku kerja di bengkel bang Rio dulu dong. Jadi seorang penganggur"

"Maksud aku kita tata kembali apa yang telah pernah kita bina Vick"

"Sekali lagi, aku mau pergi, silahkan keluar Teb. Aku ada urusan. Oh iya, aku minta jauhi hidupku"

"Vicky.....please."

"Gak lagi Teb. Aku akan tinggalkan duniamu. Aku akan masuk keduaniaku sendiri. Silahkan." agak kudorong dirinya keluar dari kontrakan ku.

Dia pikir, hanya dia bisa berbuat sesukanya.
Ayahnya sendiri suka sama aku. Lah ini....dia yang merubah hidupku, malah pergi meninggalkanku, terus mau datang lagi. Emangnya gua cowok apaan.

Walaupun pintu sudah ku tutup selama aku ganti pakaian mau pergi, Uteb masih setia menungguku.

Baru saja pintu kubuka, Uteb sudah mendekati ku lagi.

"Vicky, beri aku kesempatan"

"Kesempatan buat apa?? Aku kasih kesempatan kalau aku yang memulai. Ini kamu yang mulai kau minta kesempatan..sory Teb, aku mau pergi."

"Vicky...."panggilnya lagi
Kutinggalkan dia dengan segala dendam ku. Aku sudah janji dalam hatiku, siapa yang membuat aku sakit hati, tidak akan pernah terbuka lagi hatiku untuknya.

Aku menuju rumah Om Zein, ayahnya Uteb. Sudah pulang dari rumah bersalin istrinya.
Kupikir gak ada salahnya aku mampir dulu ke toko pakaian anak, buat beli popok dan perlengkapan lainnya buat bayi.

💙💙💙💙

"Pagi mba, udah sehat benar mba"

"Begitulah Vick"
Aku masuk kamar Om Zein melihat putrinya.

"Om Zein kemana mba?"

"Lagi ke kantor sebentar"

"Lah kan cuti"

"Ada urusan katanya."

"Mobilnya ada. Naik apa Om Zein"

"Tadi ada yang jemput Vick, temannya"
Aku langsung berfikir negatif. Entah kenapa aku gak percaya, kalau Om Zein ke kantor, karena dia cuti. Ok...kita lihat nanti.

"Ok mba, aku ke kamarnya Uteb dulu istirahat. Ini buat si kecil ya"
Kataku memberikan kado yang kubawa. Aku langsung menuju kamarnya Uteb.

PETUALANGAN HASRAT ( 2) (BISEXUAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang