CHAPTER 3

3K 62 9
                                    

Aku duduk di atas motorku diparkiran hotel yang akan kami buat memadu hasrat.
Terbayang wajahnya Uteb, yang aku sayangi.
Dia yang merubah hidupku dalam dunianya.
Sampai aku bisa jatuh cinta.
Lobangnya yang sempit, salah satu membuat aku ketagihan.
Dibanding dengan lobag meky sesungguhnya, lobang nya Uteb lebih nikmat.

Tapi kenapa hanya Uteb yang ada di pikiran ku?
Bukan kah banyak pengunjung Club yang suka sama aku selain Om Rendy??

Ahhh....gak mau aku menawarkan diri. Kalau mereka datang akan aku layani. Tentu dengan imbalan.

Suara klakson mobilnya Meiza, mbuat aku terkaget kaget.
Sial nih si perek satu, gerutuku.

"Masuk ke mobil dulu honey" pintanya.
Aku masuk kedalam mobilnya, wangi parfum nya mbuat aku ingin menciumnya.

"Kak, kenapa gak nikah aja sih. Mumpung masih muda bahenol gini. Apa gak capek melakukan begini. Hari ini sama yang lain, hari besok lain lagi. Sibuk dengan teman jetsetnya...arisan ini dan itu. Vicky kadang merasa kasihan sama kamu Mei"

"Lu sendiri gak mau nikahin aku."

"Maksudku sama orang lain lah. Masa wanita secantik kamu gak ada yang mau"

"Banyak yang mau Vick, tapi itu tadi, gak ada yang bisa bikin aku jatuh cinta. Bukan seperti kamu. Kamu bisa meberikan apa yang kakak inginkan kecuali uang ya.
Kebagahagiaan itu mungkin tidak kakak dapatkan dari pria manapun. Ingat tempo hari? Dia itu kalau main, belum berapa menit sudah game over. Kan kepuasan dia aja dong. "

"Soalnya aku mau pulang kampung Mei. Aku sudah tidak kerja lagi. Aku dipecat"

"Dipecat....? Kok bisa? Tentu ada sebabnya."

"Nantilah aku cerita, sekarang kita mau kuda kudaan apa mau kongkow."

"Kali ini kita jalan jalan saja yukk...kakak mau dengar ceritamu. Soalnya kakak dah mulai khawatir ini kalau kamu balik kampung. Sambil cari solusi buat pria idaman ku ini"

"Lah motorku gimana kak"

"Ahhh khawatir bener sih. Tidak akan hilang. Kalaupun hilang bisa ganti"
gampang banget bicaranya, mentang mentang direktur. Keringatku dan maniku habis terkuras untuk itu. Gila....

Kami menelusuri jalan jalan yang dia mau tuju. Dan kami tiba desebuah kuliner semacam resto tapi pinggir jalan.
Udara malam serasa sejuk menerpa wajahku.
Ketika hendak duduk, dia membuka blazernya, dan menampakkan ketiaknya yang bersih dari bulu bulu. Pakaiannya tanpa lengan

"Wahhh...cantik sekali kau Mei. Pantas saja orang kantormu mau menelan kamu"

"Pujian dari hati apa hanya untuk nyenangin kakak"

"Dari hatilah, pengen main rasanya"

"Huhhh...punya masalah kok maunya ngentot aja"

"Hussss bahasanya vulgar banget sih, didengar orang berabe"

"Urusan apa kita sama orang, peduli amat Vick"
Meiza mesan makanan kami, Mie goreng dan minuman jus bahan kami buat ngobrol.

"Sekarang cerita dulu sama kakak, kenapa bisa dipecat. Itu yang membuat kakak hilang nafsu"
Kuceritakan kronologi kejadian sebenarnya. Terserah Meiza mau terima atau tidak. Dari mulai masuk kerja sampe aku dipecat.

"Kakak bangga sama kamu Vick. Dari situ saja jelas, bahwa kamu pejantan ulung. Habis dari dia, melayani kakak. Tapi kamu gak ada lelahnya. Berarti hilang sudah 1 saingan kakak. Oh ya sama tante Fie, kamu masih main gak"

PETUALANGAN HASRAT ( 2) (BISEXUAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang