1

5.1K 345 12
                                    

"Tidak boleh membuat Bibi repot ya selama Papa bekerja"

"Yuna nda yepot"

Seonghwa tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Masih cadel memang. Bahkan menyebut namanya sendiri saja masih belum benar.

Berjongkok di depan anak itu sambil memberikan usapan kecil di kepalanya.

"Papa beyi mamam Yuna ama Yeyo ya"

"Iya, nanti Papa belikan snack untuk Luna dan Leo"

Kemudian mengecup keningnya lembut sebelum kembali berdiri.

"Papa berangkat dulu"

Tangan kecil itu melambai-lambai ke arahnya. Memberikannya semangat untuk menjalani aktivitasnya hari ini. Untuk mereka. Dua nama yang tadi ia sebutkan.

Luna dan Leo. Anak-anaknya.

Seonghwa merasa hidupnya lebih tenang sekarang. Hidup bertiga dengan dua sosok kecil yang tak pernah membuat hari-harinya sepi.

Ia tak menyesal akan pilihannya. Tak akan pernah.

~.a.b.c.~

"Dasar beruang jelek!"

Blam~

Seonghwa berjengit kecil saat sosok yang barusaja datang itu menutup pintu dengan amat keras.

Mendongak dan tersenyum kecil saat tahu siapa pelakunya. Sudah biasa pikirnya.

"Akan kucabuti bulu-bulu kakinya nanti"

Sosok itu terus saja menggerutu hingga sampai di sebelahnya. Duduk di tempat kosong di samping Seonghwa.

"Ada apa lagi?" sahut Seonghwa basa-basi.

"Beruang jelek itu menurunkanku di persimpangan depan"

"Lalu?"

"Seharusnya kan di depan kantor. Aku harus berjalan lebih jauh dan akhirnya datang terlambat"

Seonghwa terkekeh kecil. Sosok ini mengingatkannya pada adiknya yang sudah lama tidak ia hubungi. Mungkin setahun lebih? Entahlah. Seonghwa merindukannya.

"Mungkin dia sedang sibuk?"

"Aku tidak lebih penting dari kesibukan bodohnya itu?! Untung saja kami belum menikah. Aku tidak akan mau menikah dengan beruang jelek dan bodoh itu. Titik"

Seonghwa kembali memberikan senyuman kecilnya. Meski mengucapkan demikian untuk yang ke sekian kalinya, Seonghwa yakin ucapan itu tak akan pernah terjadi.

Semarah apapun, sebesar apapun pertengkaran mereka, nanti juga sudah kembali baik-baik saja. Apalagi hanya karena masalah kecil seperti ini.

"Yeosang-ah, nanti kau ada waktu?"

"Ada apa, Hyung?"

Nah, baru juga membara barusan. Sekarang sudah tenang lagi.

"Aku ingin berbelanja sebentar. Bisa tolong jaga anak-anakku sebentar saja? Mungkin hanya satu jam?"

"Tentu saja. Serahkan padaku. Aku ahlinya, Hyung"

Yeosang. Sosok itu nampak bersemangat dalam ucapannya.

Seonghwa memang seringkali menitipkan Luna dan Leo pada temannya ini. Rekan kerja yang sangat dekat dengannya meski baru kenal sekitar satu tahun.

Daycare anak-anaknya hanya sampai jam kerjanya selesai. Dan jika Seonghwa ada urusan, maka Yeosanglah yang menjadi alternatifnya. Teman yang baik.

"Hyung tidak lelah apa hidup seperti ini?"

Baru akan melanjutkan kegiatannya, sebuah pertanyaan mengalihkannya.

Still Married | JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang