6

1.6K 264 15
                                    

"Tidak, jangan katakan apapun mengenai Leo. Biarkan seperti ini saja"

Kalimat itu ia ulang kembali. Kali ini pada adiknya.

"Tapi Hongjoong Hyung berhak tahu mengenai Leo, Hyung"

Seonghwa menggelengkan kepalanya.

"Untuk kali ini saja, kumohon"

Dan Wooyoungpun akhirnya mengangguk saja. Lagipula ia sudah berjanji untuk mendukung apapun keputusan yang Seonghwa buat. Apapun itu. Termasuk merahasiakan identitas Leo yang sebenarnya.

"Jadi Hyung akan kembali?"

Seonghwa mengedikkan kedua bahunya.

"Aku tidak tahu. Aku hanya ingin hidup tenang dengan anak-anakku"

Menghembuskan nafas panjangnya. Ingin sekali kehidupannya kembali seperti saat satu tahun ini. Hanya dirinya dan anak-anaknya.

"Kenapa tidak mencoba terlebih dahulu? Kurasa setelah tahu kebenarannya, hati Hyung bisa berubah"

Ucapan itu terdengar mudah, namun tak semudah untuk dilakukan. Hatinya belum siap.

"Akan kupikirkan" sahutnya singkat.

Wooyoung mengangkat wajah Seonghwa agar menatap ke arahnya.

"Bagaimana kalau anak-anak bisa menerimanya? Apa Hyung juga akan menerimanya?"

"Mungkin begitu"

Diakhiri senyuman kecilnya. Ya, mungkin anak-anaknya bisa menjadi penyemangat hatinya.

"Kalau aku boleh berkata sedikit kasar, Hyung terlalu egois dan mementingkan perasaan Hyung sendiri"

"Ya, aku tahu"

Ting Tong~

Seonghwa memberikan tatapan memohonnya ke arah si adik.

"Kumohon, Wooyoung-ah. Jangan katakan apapun"

Wooyoungpun hanya mengangguk saja, kemudian beranjak ke arah sumber suara. Pintu rumahnya.

Meninggalkan Seonghwa yang hanya bisa berharap pada adiknya. Berharap semua sesuai dengan apa yang ia inginkan.

~.a.b.c.~

"Yayah?"

Gadis kecil itu nampak bingung. Menoleh ke arah Seonghwa yang hanya diam saja di dekatnya.

"Maman apa?"

Biasanya Seonghwa menyebut orang asing sebagai Paman, hingga gadis kecil itu tak terbiasa akan panggilan baru yang barusaja ia dengar.

"Papa?"

Menarik-narik celana yang Seonghwa kenakan dengan nada minta tolongnya.

"Ini ayahnya Luna, bukan Paman"

Tak tega juga, akhirnya Seonghwa ikut memberikan penjelasan.

"Yayah Yuna?"

Seonghwa mengangguk. Dan anggukkan itu berhasil membuat si gadis kecil menemukan jawabannya.

Kembali membalikkan tubuh ke arah sosok yang berlutut di depannya.

"Yayah apa?"

Dan kembali bertanya. Sungguh, gadis yang cukup pintar di usianya yang masih terbilang sangat kecil.

"Nanti Luna akan mengerti kalau sudah besar. Bisa berikan Ayah pelukan?"

Menoleh lagi ke arah Seonghwa seolah meminta izin.

Still Married | JoongHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang