Four

4.5K 341 12
                                    

Tepatnya hari minggu, Aira diajak untuk ke rumahnya Raya dan gadis itu mau-mau saja karena memang minggu ini dia free tidak ada acara atau pun kegiatan lainnya.

Ia sudah meminta izin kepada sang Mama untuk keluar bersama teman, dan Yura tentu mengizinkannya.

Aira keluar dari rumahnya bersamaan itu terlihat disana ada Abim yang sedang memandikan si Junior, motor kesayangannya.

"Kiw cewek! Rapih amat neng, mau kemana tuch?!" goda gadis tomboy itu yang melihat Aira keluar dari rumah dengan pakaian yang di kenakannya terlihat rapi seperti orang yang ingin berpergian.

Aira mulai menatapnya. "Kepo sifat Dajjal!" balas gadis mungil itu dengan ketus.

Abim menghentikan kegiatan menggosok motornya. "Itu bukan kepo Aira, tapi itu namanya bertanya dengan gaya."

Aira terkekeh kecil mendengarnya.

"Motor gue bentar lagi kinclong nih, jalan sama gue aja yuk?" tawarnya yang kini mulai membersihkan sabun-sabun yang menempel di motornya.

"Nggak, makasih." tolak Aira dengan gaya arogan.

Abim mencibir. "Sombong amat."

"Emang!" ucap Aira menimpali.

Abim berdecak sebal, tak lama dari itu datanglah seseorang dengan motor besarnya berhenti tepat di depan rumah sahabatnya itu, Abim mengernyit heran melihat Aira yang kini langsung menghampiri seseorang itu.

"Udah siap?" tanya Raya lembut yang di angguki tegas oleh Aira. "Ayo kalo gitu, kita berangkat sekarang."

Melihat hal itu Abim kesal karena ternyata Aira malah pergi bersama si jalan Raya motor besar.

"Ternyata bener ya, semua cewek sama aja. Sukanya sama yang gede-gede!" sindir Abim meninggikan suaranya agar Aira dapat mendengar.

Aira lantas menoleh, melihat gadis tomboy itu yang tengah pura-pura tak melihatnya dan fokus dengan motor. Lalu ia kembali menatap Raya yang kini tengah menunggunya untuk naik ke tumpangan motor sport miliknya.

Aira mengangkat kedua alisnya saat peka dengan semua ucapan sahabatnya itu.

Detik berikutnya Aira angkat bicara. "Ya iyalah gila, soalnya yang gede-gede lebih enak dan GAK SEMPIT KALO DUDUK, emangnya motor situ."

Mendengar itu sontak membuat Abim kini malah terpancing. "Eh, maksud lo apaan ngejelekin motor gue kayak gitu?!"

"Maaf ya kalo fakta!" balas Aira dengan nada mengejek.

"Sialan!"

"Ayo Ray, kita jalan sekarang. Disini berisik banget setannya." kata Aira selanjutnya, Raya pun mengangguk pelan dan mulai menyalakan mesin motornya lalu melegang pergi dari tempat itu.

"BAGUSAN JUGA MOTOR GUE BANGSA—"

"ABIMANYU!"

Gadis tomboy itu langsung menoleh ke sumber suara dan betapa terkejutnya Abim saat melihat sang Bunda sudah ada di teras rumah.

"Eh..., Bunda kok udah disitu aja, dari kapan?" cengengesan Abim.

"Barusan kamu mau ngomong apa 'hm?"

Abim gelagapan. "A-apa sih nggak, Abim nggak mau ngomong apa-apa tadi." bohongnya yang di ketahui oleh sang Bunda.

"Awas ya kalo Bunda denger kamu ngomong kayak gitu lagi." peringati Tiara tegas.

Lantas Abim mengambil sikap sempurna lalu berujar. "Siap gerak!" selanjutnya Abim memberi hormat pada sang Bunda.

"Ih dasar!" dan kini Tiara malah terkekeh, tidak jadi mau marah karena melihat tingkah konyol sang anak yang begitu menggemaskan.

Felicity [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang