6

12 5 0
                                    

Slurrpppp ahhh

"Oke satu dari seribu  ke biadapan Lo gue maafin , tapi cuman satu loh ya gue masih punya 999 dendam yang harus dibalas kan sama Lo "

Hari ini Wina dan Ergo bertemu di luar sekolah

Ergo yang memiliki sifat play boy dengan semangat mengajak Wina , dan Wina yang gabut dengan senang hati akan mengiyakan

Entah mengapa kedua orang ini bisa terlihat seperti sahabat karib yang lama tak bertemu ,padahal mereka baru saling mengenal dengan cara baik baik kemarin

"Jim gue mau nanya " ucap nya secara tiba-tiba dan menatap Ergo intens

"Ergo nama Ergo " sangat tidak trima sejak kemarin dia di panggil Jiman atau Jumin

"Ribet ih terserah gue lah " protes nya lagi

"Semerdeka Lo aja Juleha , mau nanya apaan Lo ? "

"Enak aja Juleha nama Wina ya !!" Tak sadar suara teriakan nya melengking membuat para pengunjung caffe itu menatap mereka massal

"Bodo ah ,cepetan mau nanya apa ? " Greget nya
Wanita ini tidak pernah serius

"Bapak Lo pasti dukun ? " Tuding nya

"Kok Lo tau ? " Jawab Ergo
Dia kira ini gombalan

"Soal nya muka Lo copetabble" kata Wina dengan wajah polos nya membuat suasana garing

"Gajelas banget " Ergo lebih memilih memakan pesanan mereka yang sudah tiba

"Eh tapi serius gue mau nanya , Lo dapat nomor gue dari mana ? " Wina juga mengambil bagian nya

"Eh kuning telor nya buat gue dong "

saat akan menjawab Wina memotong ucapan nya membuat Ergo bersabar lalu memberikan yang diminta gadis itu

"Woy Jiman kok diem , di jawab "

"Tadi kan Lo bilang gue anak dukun ,ya gue suruh aja bapak gue buat cariin , simpel sih" kata nya santai

"Jadi Lo beneran anak dukun " Wina terlihat berseri

"Wahh kok bisa pas gini ya " lanjut nya membuat Ergo menautkan alis bingung menunggu apa lagi yang akan di ucapkan gadis absurd itu

"Gue mau jadiin Lo tumbal ,trus bapak Lo yang bikin ritual nya oke sip " girang nya

Bisa bisa nya Arkan tersenyum saat melihat Wina bertepuk tangan bangga atas ucapan nya

"Win Lo itu ~" sengaja ucapan nya di jeda

"Kenapa gue manis , cakep , or lucu ?  Udah ah udah sering denger gue " sombong nya mengibaskan tangan

"Lo itu pasien RJ (rumah sakit jiwa ) yang kemaren kabur ya ? "

Kalimat itu membuat ekspresi Wina berubah

"Wahhh daebakk !! Lo tau ! Sekarang gue bener bener percaya kalo Lo itu anak dukun , dan gue juga yakin buat jadiin Lo tumbal " girang nya

"Beneran gila  " gumam Ergo bergeleng geleng tersenyum

"Jim gue mau curhat " Ergo menatap wajah Wina yang tiba tiba muram

Wanita ini seperti bipolar pikirnya

"Jadi sebelum gue masuk RJ gue punya cita cita "

Persentase dalam benak Ergo mendengar cerita Wina adalah
0.1%serius  dan 99.9%rada rada

"Gue itu dulu jago dance gue punya cita-cita jadi astronot gue sedih banget deh "

Untung saja lelaki itu sabar menghadapi nya

DEAD 00.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang