"Ini kamarmu, semuanya sudah kubersihkan jadi kau hanya tinggal istirahat dan menyusun barang-barangmu." Jelas Jea pada Taehyun kemudian berjalan meninggalkannya.
Ketika baru saja akan melangkah menjauh, Jea merasakan tangannya ditahan oleh seseorang. Jea menghentikan langkahnya dan terdiam memunggungi Taehyun.
"Aku juga sangat merindukanmu."
Jea membelalakkan matanya, ia ingat terakhir kali saat ia dan Taehyun bertemu dua hari yang lalu di tengah kota. Mulutnya mengeluarkan kata-kata gila yang seharusnya tidak ia katakan pada lelaki itu begitu saja.
"Kau kira aku tidak mengerti apa arti perkataanmu dua hari yang lalu? Walaupun aku tidak fasih bahasa Prancis, setidaknya untuk kalimat itu aku sangat mengerti." ucap Taehyun.
Malu, itu yang Jea rasakan saat itu. Rasanya ingin menghilang saja. Jea melepaskan tangan Taehyun dari tangannya kemudian berjalan memasuki kamarnya.
BODOHHH, KAU CEROBOH SEKALI JEAAA!
______
"Jin! Kim Seokjin! Kau gila yah? Kenapa pergi tanpa berpamitan denganku dulu?"
"Jangan salahkan aku Je, kau bahkan sulit untuk dibangunkan. Lagipula penyewa yang menyewa kamarku sudah datang pagi sekali, jadi mau tak mau aku harus segera pergi."
"DAN-" Jea terdiam sebentar, ia menutup mulutnya karena berbicara terlalu keras. " Ah Tidak, aku akan bercerita besok. Sampai jumpa besok, jangan lupa gunakan sheet mask pemberianku, itu sangat bagus untuk kulitmu besok. Bye."
Jea mematikan sambungan telponnya dengan Seokjin kemudian terdiam kembali. Sudah tiga jam ia terdiam di kamar, perutnya sudah berbunyi sejak tadi namun ia tidak memiliki keberanian untuk menghadapi Taehyun. Sangat canggung.
Oh ya, jangan lupakan lelaki aneh bernama Jungkook itu. Jea sangat tidak menyukainya.
Tidak tahan karena lapar, Jea membuka pintu kamarnya perlahan kemudian berjalan kecil, berharap tidak ada satupun yang mendengar suara kakinya. Setelah berhasil menuruni tangga, Jea berjalan menuju dapur dan betapa terkejutnya ia begitu mendapati seorang lelaki tengah memakan beberapa mangkuk makanan yang tampaknya sangat familiar di mata Jea.
"Tunggu! Dari mana kau mendapatkan semua makanan ini?" tanya Jea curiga.
Jungkook menelan sisa makanan yang ada di mulutnya kemudian menjawab, "Dari kulkas,"
"APA?!!"
"Ow, tenang nona kecil. Kenapa harus berteriak?"
"KAU MEMAKAN PERSEDIAAN MAKANKU SELAMA TIGA HARI! KAU PIKIR AKU TIDAK AKAN MARAH?!!"
"Jadi ini milikmu?"
"TENTU SAJA MILIKKU BODOH!" teriak Jea kemudian merebut semua mangkuk yang ada di meja makan dan memasukkannya kembali pada lemari es. "Dasar orang aneh!"
"Ada apa Jea?"
Jea membalikkan tubuhnya begitu mendengar suara yang akrab ditelinganya, dan saat itulah ia mendapatkan tubuh Taehyun tengah berdiri di belakangnya dengan raut wajah yang panik. "Dia memakan semua persediaan makananku selama tiga hari!" adu Jea sembari menunjuk Jungkook.
Taehyun mengalihkan pandangannya pada Jungkook dan menatap lelaki itu dengan tajam. Sejak kedatangannya beberapa jam, Taehyun memang sudah tidak suka dengan kehadiran Jungkook. Lelaki itu terlihat seperti berandalan yang semena-mena.
Dilain sisi, Jea seketika tersadar akan sesuatu. Ia segera menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.
Bodoh! Apa aku baru saja mengadu pada Taehyun?
"Nona kecil, aku suka saat kau marah. Sangat menawan." ucap Jungkook kemudian mengedipkan sebelah matanya kemudian pergi memasuki kamarnya.
"KAU YANG ANAK KECIL! USIAKU 28 TAHUN! DASAR ANAK KECIL!" balas Jea.
Mendengar itu, Jungkook menghentikan langkahnya kemudian membalikkan tubuhnya sembari tersenyum miring, "Apa kau baru saja memamerkan usiamu, nona kecil?"
Seketika Jea merasakan kepalanya semakin memanas, "Fuck you!"
"Wow, aku kira kau tidak bisa mengumpat. Satu hal yang harus kau tau nona kecil, aku sangat suka wanita yang pandai mengumpat, sangat seksi. Lain kali aku akan meneraktirmu makan, sebagai ganti semua makanan yang sudah kumakan. Bye." balas Jungkook sebelum akhirnya menghilang dibalik pintu kamar.
Jea terdiam dengan nafas yang terengah-engah, emosi sudah menguasai seisi tubuhnya.
"Butuh eskrim, noona?"
Jea mengalihkan pandangannya pada lelaki yang berdiri tepat disampingnya, kalimat itu mengingatkannya pada momen beberapa tahun yang lalu. Dimana ia, Taehyun dan Taehyung masih sering berkumpul bersama dan berbincang-bincang kecil. Ia sangat suka dengan momen itu.
Tanpa banyak berbicara, Taehyun membuka lemari es yang ada di sekitarnya kemudian mengeluarkan satu kotak kecil eskrim dari sana. Taehyun tersenyum kemudian menggandeng tangan Jea dan menggiring wanita itu untuk duduk di sofa.
"A," ucap Taehyun, menyuruh Jea untuk membuka mulutnya. Jea terdiam sebentar sembari menatap Taehyun yang menatapnya lembut.
"Biar aku saja, aku bisa makan sendiri." Ucap Jea kemudian merebut sekotak eskrim itu dari tangan Taehyun.
Lelaki itu hanya diam kemudian menganggukan kepalanya.
Hening.
"Bagaimana kabarmu selama 5 tahun ini?" tanya Taehyun pelan.
"Baik, aku melanjutkan pendidikanku sembari merintis karir disini. Tidak buruk, semua berjalan sesuai dengan keinginanku."
Hening
"Tidak penasaran dengan bagaimana kabarku selama 5 tahun?"
Jea terdiam, ia meletakkan es krim yang ada di tangannya ke atas meja. "Bagaimana kabarmu? Ku dengar kau sudah menjadi model?"
"Selama 5 tahun aku mencarimu. Entah sudah keberapa kali aku terus kembali ke negara ini untuk mencarimu. Setiap hari aku berusaha agar cepat debut dan menjadi sukses, berharap kau akan mengabari dan memberikanku selamat. Tapi sepertinya hanya aku yang mencarimu..."
Hening. Jea tidak tahu reaksi seperti apa yang harus ia keluarkan. Rasa canggung ini sangat menyiksa. "Maaf, aku harus kembali ke kamar dan menyelesaikan pekerjaanku." ucap Jea kemudian berjalan menjauh meninggalkan Taehyun yang terdiam menatap punggung Jea yang semakin menjauh.
_____
"Jangan gugup Jin, jika kau gugup, kau bisa merusak acaranya. Sepertinya aku akan sedikit terlambat, jadi lakukan dengan baik. Oke? Semangat Jin!"
Jea menutup panggilan telponnya kemudian kembali bercermin dan memasangkan anting pada telinganya. Karena sekarang adalah musim gugur, Jea menggunakan gaun panjang sederhana berwarna beige dengan v-neck sebagai poin utama dari gaun yang dikenakannya. Clutch, dan heels sudah ia kenakan.
Semua terlihat sempurna.
Jea melangkahkan kakinya keluar dari kamar, ketika ia akan menutup kamarnya, tiba-tiba seorang lelaki keluar dari kamar sebelah kanannya, lagi lagi tanpa pakaian.
Jea langsung menutup matanya dan berteriak, "TUAN JEON! SEKALI LAGI KAU BERKELIARAN TANPA PAKAIAN SEPERTI ITU, AKU TIDAK AKAN SEGAN SEGAN MEMANGGIL POLISI!"
Bukannya terkejut, lelaki bernama Jungkook itu hanya tersenyum dan membalas, "Jangan terkejut seperti itu nona kecil, lagipula aku menggunakan celanaku kali ini bukan hanya sehelai handuk, jadi jangan terlalu ribut seperti itu. Dan lagi, yang aku yakin sebentar lagi kau akan mulai terbiasa dengan pemandangan indah ini setiap pagi."
"Gila." ucap Jea sembari menggelengkan kepalanya kemudian melangkah pergi meninggalkan Jungkook dan Taehyun yang baru saja keluar dari kamar.
Sepertinya aku harus paggil psikiater dibandingkan polisi.
![](https://img.wattpad.com/cover/281491938-288-k983787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After 5 Years (Sequel Boy Friends)
RomanceSemenjak meninggalkan Korea Selatan, Jea melanjutkan pendidikan magister nya di paris sekaligus merintis karir sebagai fashion designer disana. Hari harinya tidak ada yang spesial, ia terus menghabiskan waktunya pada kuliah dan pekerjaannya. Tahun d...