Misal Aku dan Kamu adalah himpunan kosong. Jika kamu dan aku dikaitkan berdasarkan suatu hubungan tertentu, maka akan terdapat suatu relasi. Relasi tersebut dapat dinyatakan dengan I Love You.
____________
"Aruna Julia Andrew. Gue Edgar Reagan Ravis...
"Aaaaaaa gak mau tahu, pokoknya jemput gue!! Lu bangun dong gue diluar sendirian malem-malem tahu!!!" rengek Aruna pada seseorang di sebrang sana.
"Iya, Na. Gak usah rengek gitu geli!!" jawab di sebrang. Itu suara cowok. Aruna menjerit senang dalam hati. Ia mengubah nada suaranya menjadi sebuah rengekan lagi.
"Buruan napa, Gar? Gue kedinginan loh ntar gue sakit gimana? Siapa yang bakal gangguin lu, hah?"
"Anying!!! Iya gue otw bawa selimut juga! Diem disana jangan kemana-kemana. Kakanda akan menjemput Adinda Aruna tersayang. Muaachhh."
Tut !
Sialan. Aruna mengumpat dalam hati.
Dia mendengus sebal pada cowok yang menjadi tetangga sekaligus teman masa kecil hingga masa depan mungkin?
Cowok itu bernama Edgar. Manusia yang sangat menyebalkan namun dapat diandalkan dalam kondisi apapun. Keduanya terbiasa saling bergantung satu sama lain sejak kecil.
Aruna dan Edgar itu ibarat kucing sama anjing. Aruna yang senang menjahili Edgar dan Edgar manusia yang gampang terpancing emosinya.
Aruna dan Edgar itu kadang seperti adik kakak.
Aruna dan Edgar itu sepasang sahabat yang terkadang seperti orang berpacaran seperti saat ini.
Edgar rela melakukan apapun untuk Aruna termasuk menjemput gadis itu dimanapun dan kapanpun.
Tin tin tin!!!
Suara klakson motor Edgar membuat Aruna menoleh senang. Gadis jangkung itu menghampiri Edgar yang bermuka bantal. Edgar turun dari motornya lalu membuka jaketnya dan memberikannya pada Aruna yang memakai baju yang kurang bahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pake baju yang bener. Perasaan gue sering beliin lu baju yang bener nutup badan lu yang cungkring, Na." komentar Edgar.
Aruna mendelik sebal pada Edgar lalu memakai jaket hitam milik lelaki itu. "Ini tuh namanya style, sayangku!"
"Style matamu!" cibir Edgar.
Aruna menghela napasnya kasar. "Lu mau jemput gue atau bikin gue kesel, sih?!" Aruna menggeplak kepala Edgar dengan beberapa paperbag-nya.