12

1.3K 38 23
                                    

Setelah mereka makan malam, Jinan langsung menuju ke kamar karena dirinya tidak enak badan, namun Cindy masih di meja makan bersama Kinan.

"Pak" panggil Cindy

"Iya cin ada apa?" Tanya Kinan yang ingin menuju dapurnya

"Apakah Jinan bisa sembuh?" Tanya Cindy memastikan

"Sebenarnya semua yang memiliki kelainan jiwa insyaallah bisa sembuh namun kalo ada sesuatu yang memancing lagi makan akan membuat dia kembali kumat" jawab Kinan

"Jadi?"

"Tolong jangan membuat Jinan teringat dengan apa yang dia sudah alami takutnya dia tidak bisa dikontrol" pinta Kinan pada Cindy

"Iya pak saya mengerti, namun apakah dengan dia tidak mengingat kejadian dulu bisa membuat dia menjadi lebih baik?"

"Kalo memang dia bisa menahan dirinya, dia bisa menjadi lebih baik bahkan lebih dari yang kita bayangkan"

"Iya pak nanti saya akan bimbing Jinan agar tidak mengingat dan membantu dia menjadi lebih baik"

"Iya cin saya senang mendengar itu"

"Kalo gitu saya permisi ya pak saya sudah makan malamnya" pamit Cindy

"Loh itu belum habis cin" ucap Kinan yang melihat Cindy baru memakan beberapa suap dari makanannya

"Gpp pak saya kalo makan malam hanya sedikit" ucap Cindy yang sebenarnya bohong

"Ohh gitu ya sudah gpp" Kinan menganggukkan kepalanya

"Iya pak kalo gitu saya permisi ke kamar dulu"

"Iya cin"

Pada saat dia sudah di depan kamar, handphonenya berdering dan memaksanya untuk melihat siapa yang menelpon dirinya dan ternyata itu Celine.

"Halo kenapa lin?"

"Cin kamu masih sama Jinan?"

"Masih dia di kamar kenapa?"

"Aku ke rumah kalian lagi boleh?"

"Iya gpp kok"

"Ya udah aku ke sana yah"

"Iya lin"

Setelah menutup telponnya Cindy masuk ke dalam kamar Jinan dan mendapati Jinan sedang tiduran di kasurnya namun dengan bertelanjang dada.

"Loh kenapa ngga pak baju nan?" Tanya Cindy melihat Jinan seperti itu

"Sumuk cin" jawab Jinan yang sebenarnya dia ingin melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda di ruang tamu

"Kan bisa nyalain AC nya"

"Gpp lagi pengin buka baju aja"

"Ya udah gpp"

"Sini deh cin" Jinan menepuk sebelah tubuhnya agar Cindy bisa duduk

"Kenapa hm?" Tanya Cindy yang menuruti permintaan Jinan

Tanpa pikir panjang Jinan langsung menarik Cindy dalam pelukannya dan mengecup bibirnya itu. Cindy kaget melihat perlakuan Jinan namun dia sudah terbiasa dengan Jinan yang seperti ini dan menyeimbangkan kecupan mereka sambil menjadi lumatan bibir yang ganas.

Jinan mulai menelusuri tubuh Cindy menggunakan tangannya dan sampai di buah dada Cindy.

"Ahh nan" desahan Cindy mulai keluar

Split (18+) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang