-Bad Of Roses-
Berteman dengan sepi Siwon menatap sangat serius pada layar televisi di ruang menonton hunian barunya.
Rumah yang berdiri dekat dengan pusat kota itu dihadiahi oleh sang ayah untuk pernikahannya dengan Yoona. Bangunan rumah berwarna lembut itu berkonsep American Classic. Berdiri di tengah luas tanah sekitar 3000 meter dengan pagar besar yang mengelilinginya.
Kesetiaan terus saja bertahan pada Siwon yang berteori pada segala kemungkinan atas tontonannya berjudul Loki dari salah satu serie Marvel Cinematic Universe kesukaannya.
Menjadi Marvel Fan adalah salah satu dunia yang sangat ia nikmati setelah pendidikan dan pekerjaannya. Pria itu gemar mengoleksi berbagai jenis komik super hero, action figure, dan menonton setiap film keluaran terbaru dari Marvel.
Dimenit-menit sengitnya pertarungan pisau Loki dengan Sylvi pada layar, tiba-tiba saja bunyi dari pintu utama rumah terdengar cukup keras. Mengganggu konsentrasi Siwon hingga buyar, dan mulai mendengus, manusia sialan mana yang berani beratitude demikian memasuki rumahnya.
Dihentikannya Disney+ Hotstar di layar televisi, kemudian berjalan untuk mencari tahu sumber suara ke arah pintu utama sambil memasukkan tangan di dalam saku.
Dan benar saja, sumber masalah sedang sibuk melepas heels yang memeluk kedua kakinya. Aroma alkohol yang cukup menyengat sempat membuat Siwon menggelengkan kepala.
"Kau minum lagi?"
Seingatnya wanita ini sebelum angkat kaki dari rumah, sudah nyaris menandaskan satu botol wine. Sekarang, sepulangnya entah dari mana, ia juga masih minum-minum?
Oh astaga, betapa hebatnya perubahan Yoona yang baru ia ketahui, terutama setelah kepindahan mereka dari rumah orangtuanya.
Sekilas Siwon mencuri pandang ke arah teras depan rumah. Dilihatnya Assisten rumah memasuki mobil Yoona yang terparkir di depan pintu utama untuk memindahkannya, dan ternyata wanita itu tidak mau repot-repot untuk parkir sendiri di garasi.
Yang artinya, Yoona pulang entah dari mana dengan cara menyetir sendiri.
Itu adalah sedikit alasan mengapa Siwon mendesah, kemudian berjalan ke arah Yoona yang masih sibuk pada kaitan heels di kakinya.
"Kau menyetir dalam keadaan mabuk?" Decaknya tidak percaya. Meski tahu Yoona tidak akan menjawab, Siwon memilih untuk berjongkok di depan Yoona, kemudian menyingkirkan tangan Yoona dari sepatunya.
"Kau akan mati jika Eomma tahu apa yang sudah kau lakukan", kesalnya sambil membantu Yoona melepaskan kaitan sepatu itu, kemudian memasukkannya ke dalam rak di sisi pintu.
Yoona tidak sepenuhnya mabuk, namun juga tak sepenuhnya sadar. Ia bisa mendengar dengan jelas celetukan Siwon, hanya saja otaknya kesulitan memilih-milih kalimat mana yang bisa ia katakan, mana yang seharusnya tidak.