5 : kacau

100 16 1
                                    


GPS nya benar-benar asing. Nayeon terus zoom in-zoom out layar ponselnya. Di mana dia sekarang? Ini bukan daerah tempat tinggalnya. Tadi saat membuka kontak, hanya ada nama-nama asing pula, tapi saat galeri dibuka, semua isinya adalah foto dirinya sendiri.

Tapi dia tak kehabisan akal. Sambil berdiri seperti orang aneh di depan rumahnya, dia membuka mesin pencarian. Mengetikkan nama sekolah Dahyun dan Chaeyoung. Ketemu! Dengan gerak cepat lokasinya sudah dia temukan. Walau masih bingung dia terus berpikir.

Nayeon menoleh ke arah kiri, tepatnya garasi. Sebuah mobil terparkir di sana. Bukan mobilnya. Atau miliknya. Entahlah. Nayeon berlari masuk kembali ke rumah mencari adanya kunci mobil. Bodo amat dia terlihat seperti maling. Semua ini sudah tidak masuk akal.

Kunci itu ada di dekat vas bunga ruang tengah. Nayeon segera kembali ke garasi hendak masuk ke mobil. Tapi gerakannya terhenti karena seseorang yang baru memarkirkan motor di dekat mobilnya. Siapa ni? Pikir Nayeon.

Helmnya dilepas perlahan. Seorang perempuan dengan rambut panjang terurai. Tapi bukan kenalan Nayeon. Nayeon menatapnya bingung.

"Lah lu mau pergi? Ke mana? Bukannya ada jadwal buat konten itu loh?" tanya wanita yang sok akrab dengan Nayeon itu.

Mana Nayeon tau. Apa pula yang dia maksud ini. "Mau ke Rulean High School." jawabnya pelan dengan wajah aneh.

"Ngapainnnnn? Reaksi video nya kan sama pak sutradara, bukan anak SMA?!" balas perempuan yang masih asing.

Aduh mampus. Nayeon baru menyadari di antah-berantah ini dia adalah seorang youtuber. Hah? Nayeon menggaruk kepalanya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Melambai-lambaikan tangan dengan wajah ceria dan suara melengking di depan kamera?

•••

Ponsel itu berbunyi lagi. Jeonghan mengurut pangkal hidung. Sebenarnya dia ada di mana? Nama Sekretaris Yoo yang muncul lagi di layar ponselnya.

"I-iya?"

"Pak, saya udah di gerbang mansion. Saya masuk aja ya? Pengawalnya apa belum datang?"

"H-hah?"

"Password pintu masuk masih sama, Pak?"

"I-iya. Mungkin..."

"Apa?"

"..."

"Oke, Pak. Saya masuk. Saya tutup teleponnya, ya?"

"Eh. Tunggu dulu!"

"Iya?"

"Sa-saya..."

Jeonghan menghela napas. Masih dengan ponsel di telinganya, dia beranjak dari ranjangnya. Lalu memandang dirinya sendiri di kaca lemari. Lihatlah dirinya. Berdiri dengan wajah linglung dengan piyama putih di kamar super mewah sambil menelpon.

"Pak, di ruang apa?"

"..."

Hening cukup lama sampai suara langkah kaki terdengar di luar kamar. Jeonghan mendekati pintu yang tertutup. Kemungkinan terkunci dengan sidik jari dan kata sandi.

Suara semakin dekat hingga pintu diketuk. "Pak! Boleh saya buka pintunya?" tanya sekretaris itu sambil terus mengetuk sopan.

"...Ya."

"Saya sudah coba buka tapi ternyata sandinya sepertinya diubah."

 trapped - ft. twiceteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang