6 : adaptasi

102 17 0
                                    

Jam menunjukkan pukul dua siang. Wonwoo sudah mengerahkan segala tenaga dan kekuatannya untuk mencoba beradaptasi sambil berpikir mencari jalan keluar dari dunia itu.

Faktanya, dia lebih ingat adegan dan dialog di skripnya dibanding menghapal nama dan wajah orang terdekatnya yang sedari tadi keluar masuk mengunjungi rumahnya. Tapi tak apa, dia sudah berusaha.

Kini Wonwoo sedang menjelajah di mesin pencarian. Segala sesuatu tentang aktor dia cari tahu. Dia harus totalitas agar tidak dibilang orang aneh. Belum paham sepenuhnya tentang materi-materi itu, ponselnya berbunyi, Sana, lawan main filmnya itu menelponnya.

"Hai, Won. Udah mendingan?"

Wonwoo berdeham. "Iya."

"Kamu tuh tadi kenapa bisa bingung nanyain hari dan gak tau jam?"

"..."

"..."

"E-eh. Ya pas bangun, langsung kebingungan aja. Hampir gak inget apa-apa."

Sana di seberang sana terdengar kaget.

"Tapi sekarang udah gak apa-apa." Itu bohong. Sebenarnya, jauh dalam lubuk otaknya, dia memang strong. Stress tak tertolong.

"Serius?"

"Iya."

"Gini. Temenku tadi ngalamin hal yang sama juga kayak kamu. Tapi jauuuuh lebih parah. Astaga aku gak tau harus gimana lagi sama dia."

Wonwoo menahan napas. Jangan-jangan...

"Siapa?"

"Jun! Inget gak? Kalian dulu pernah berantem."

Kaki Wonwoo seketika melemas. Setengah senang setengah bingung dan sedih. Itu pasti Jun yang dikenalnya.

"Won? Sebenernya aku gak mau kasih tau hal tadi, tapi aku gak tau bilang ke siapa lagiiii, takutnya kasian buat Junnya."

"Eh i-iya, Sana. Saya bisa ketemu dia sekarang?"

"Huh? Ummm, bisa sih. Tap--"

"Oke, kamu kirim alamatnya langsung, ya."

Teleponnya ditutup Wonwoo secara sepihak. Dia langsung bersiap-siap. Tak ada yang lebih baik baginya bertemu orang yang mengerti dan ada di keadaan sama dengannya di dunia palsu ini.

t r a p p e d

Jihyo masih menganga beberapa saat setelah Mina menceritakan semua yang dialaminya dengan baik dan terlihat serius.

"Lo itu lagi ngarang cerita? Lo... mau beralih profesi jadi penulis, Min?"

Mina mengaduh dalam hati. Dia padahal memang penulis di dunia nyata. Tapi sekarang dia sedang tidak mengarang. Yah, Mina tidak berekspektasi tinggi sih, sedari awal.

"Bukan... Ah ya udah deh, kalau kamu gak percaya." katanya lalu menghela napas kecewa.

Jihyo memandang Mina seram dan prihatin. Dia bingung harus bagaimana.

 trapped - ft. twiceteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang