"Oi, nerd !"
Pria dewasa bersurai hijau, Izuku, yang sedang berkutat dengan pekerjaannya di atas ranjang, menolehkan kepalanya menuju asal suara yang memanggilnya.
"Kacchan !" Ucap Izuku riang.
Seorang pria pirang berparas cantik dengan tubuh yang ramping dan lebih pendek darinya, berjalan mendekatinya dengan nampan berisi secangkir kopi dan segelas coklat hangat.
"Apa yang kau kerjakan ?" Celetuk Katsuki penasaran.
"Pekerjaan perusahaan," Jawab Izuku santai.
Izuku mengulurkan tangannya, mengundang pujaan hatinya untuk duduk di depannya agar ia bisa memeluk tubuh seksi favoritnya.
Katsuki memposisikan dirinya di atas pangkuan Izuku sembari meminum coklat hangat miliknya setelah meletakkan nampan yang ia bawa di atas meja. Ia menyandarkan punggungnya pada tubuh Izuku dengan nyaman, membiarkan alpha nya mendusel-duselkan kepalanya di ceruk lehernya dengan kedua tangan besarnya yang bergerilya menyentuh pinggang dan perutnya.
"Aahh..... I knew it. This body is still my favorite. Do you know if I love you the most and you're the best gift that God sent to me ?" Gumam Izuku penuh kasih dan rasa syukur di telinga Katsuki.
Kedua telinga Katsuki memerah malu mendengar bisikan cinta dari sang alpha.
"C-cut it out, nerd. Mereka bertiga akan merajuk jika mereka mendengar gombalanmu ini," Lirih Katsuki salah tingkah.
Izuku terkekeh lembut mendengar ucapan istri nya. Dalam hati ia membenarkan apa yang Katsuki katakan.
"Kalau begitu, mari rahasiakan itu dari mereka," Ujar Izuku.
Izuku menghentikan tawanya ketika teringat sesuatu.
"Oh ya, kalau aku tidak salah ingat, bukankah seharusnya malam ini belum giliranmu untuk menemaniku, Kacchan ? Apakah aku salah menghitungnya ?" Izuku melepaskan pelukannya sejenak untuk menyesap kopi nya.
Katsuki menggeleng, "Malam ini memang belum giliranku. Tapi karena Shoto kelelahan setelah mengurusi Eizuku dan Shuutoku selama kau, aku, dan Eijiro menghadiri pertemuan, ia memintaku untuk menemanimu hari ini."
Izuku menaikkan sebelah alisnya tinggi mendengar penjelasan Katsuki. Tidak segera memberi balasan karena ia masih menikmati sensasi pahit kopi di lidahnya, membuat Katsuki menoleh ke arahnya karena merasa diabaikan oleh sang alpha.
"Lalu bagaimana denganmu ? Apa kau tidak lelah, Kacchan ? Kalian kan tau kalau kalian tidak perlu memaksakan diri kalian untuk menemaniku jika kalian lelah," Ujar Izuku.
Alpha hijau itu kembali menyesap kopi nya karena rasanya yang enak dan pas di lidahnya, serta karena ia membutuhkan tambahan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaannya setelah omeganya tertidur.
"Apa kau sedang mengusirku, sialan ?" Katsuki menyipitkan matanya.
Izuku membulatkan matanya sejenak lalu menggeleng, "Tidak. Tidak. Aku tidak mengusirmu, Kacchan. Aku hanya khawatir kau kelelahan dan memaksakan diri".
"Ck ! Aku tidak merasakan lelah sedikit pun, sialan ! Jadi berhentilah khawatir berlebihan, nerd," Katsuki berdecak kesal sembari memutar bola matanya malas.
"Eehh~" Keluhan protes yang lebih mirip seperti rengekan itu terdengar dari mulut Izuku.
Katsuki menaikkan sebelah alisnya tidak menyangka bahwa meski sudah beranjak dewasa dan bahkan telah memiliki tiga orang anak, alpha hijau yang ia kenal sejak taman kanak-kanak, yang kini menjadi suaminya ini masih bisa merengek seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deku's Beloved Wives [THE END]
Hayran KurguTerlahir sebagai absolute alpha membuat seorang konglomerat tampan berusia matang, idaman semua orang itu memiliki rumah yang cukup ramai. Setiap kali ia pulang ke rumah super mewah miliknya, ia selalu mendapatkan sambutan yang meriah dari omega-om...