01

0 0 0
                                    

"Dania bangun, udah bel pulang ni" karena merasa sedikit terganggu akhirnya dania bangun juga dari tidurnya tapi belum sepenuhnya sadar

"Gue cape bim, gw pen istirahat bentar boleh ya?" pinta dania kepada bima dengan mata sendu nya

Bima yang melihat itu jadi tidak tega dan membiarkan dania tidur kembali, dengan hati hati bima memberikan bahunya agar di jadikan Bantal yang membuat dania kembali tertidur pulas

Tidak tinggal diam bima mulai mengusap lembut pucuk kepala dania yang membuat sangat empu merasa nyaman akan tindakan bima

Posisi mereka sekarang tengah duduk di sebuah bangku kosong di kelas nya dengan kepala dania bersender di bahu bima dengan bima yang senantiasa mengusap lembut pucuk Kepala dania

Sekitar 2 jam tidur dengan posisi begitu membuat dania mulai merasa tidak nyaman, akhirnya dania membuka mata nya dan hal yang pertama dia lihat adalah bima yang ikot tertidur

"Bima bangun udah sore, ayok pulang nanti dania bisa kena marah bunda" panggil dania

"Hm, ini jam brapa? " tanya bima setengah sadar

"Udah jam 16.39 bim ayok pulang"

Akhirnya mereka beranjak dari tempat nya dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor

Setelah tiba di parkiran bima buru buru mengeluarkan motor nya dan mengantar dania untuk pulang, dalam perjalanan menuju rumah dania mereka hanya diam saja sampai setibanya di kompleks perumahan yang di tempati dania beserta keluarga nya

Dania turun dari motor milik bima dan langsung di sambut oleh bunda dania di teras rumah, tapi wajah bunda nya terlihat tidak bersahabat yang sudah di pastikan dania akan mendapatkan berbagai makian, cacian serta pukulan

"Langsung pulang ya bim trus istirahat"

"Hm y udah gw balik ya" ucap Bima

"Hati hati"

Bima akhirnya melajukan motornya keluar komplek perumahan dania menuju rumah nya

Author pov;

Bima maupun dania bukan lah orang yang berada atau pun miskin
Bima Adinata merupakan anak bungsu dari keluarga Beni wilson Adinata yang memiliki pendapatan berkucupan tapi tidak tergolong kaya berbeda dengan Dania putri Alzheimer merupakan anak pertama dari pasangan seorang pengusaha bernama Danial Alzheimer dan Maria Alzheimer yang jatuh bangkrut akibat terlihat dalam kasus penipuan yang dilakukan salah satu karyawan nya, hal itu membuat keluarga Dania jatuh miskin yang membuat perubahan besar dalam keluarga nya

Dania memiliki 2 adek yang sangat di sayangi nya bernama Mesya putri Alzheimer dan Danu putra Alzheimer
Mesya yang beda 1 tahun dengan dania telah duduk di bangku kelas 10 IPA 5 dan Danu yang duduk di bangku kelas 7 SMP
Sedangkan Dania kini duduk di kelas 11 IPA 2

Author pov end:

Setelah kepergian bima, Dania menoleh ke arah bunda Maria yang sudah menatap tajam anak gadis nya itu

"Darimana ajh kamu!? Abis ngapain ajh ha sampe baru pulang jam segini" Dania tidak menjawab dan hanya menunduk menatap kaki nya yang terbalut sepatu

"Udah belajar nakal ya kamu"

"MASUK SEKARANG!! " Bentak bunda Maria membuat dania terlonjak kaget

Mereka mulai berjalan masuk ke rumah yang terbilang sederhana dengan balutan cat putih yang terlihat indah

Dania mulai mengikuti langkah bunda Maria menuju ruang tengah di mana sudah terdapat ayah Danial, mesya dan Danu yang bercengkrama ria

"Mesya, Danu masuk kamar" pinta bunda Maria kepada kedua anak nya

"Iya bun" dengan sedikit mendengus mereka mulai beranjak menuju kamar masing²

Kini di ruang tengah hanya ada dania, ayah Danial dan bunda maria

Bunda Maria beranjak dari tempat nya dan mengambil sebuah rotan kecil yang bisa di bilang rotan itu terbuat dari kayu jati, sudah pasti kuat dan ya.... Bisa melukai kulit nya

Bunda Maria kembali dengan raut wajah marah ke arah dania, dania yang melihat itu mulai ketakutan tapi tidak tau harus berlindung pada siapa karena ayah nya sendiri pun tidak peduli akan keadaan nya nanti

Pletak
Pletak
Pletak

"Kamu ya udah di bilangin jangan keluyuran masih ajh keluyuran, mau jadi anak nakal?!"bunda Maria mulai memukul nya dengan rotan itu tapi Dania hanya bisa meringis pelan tanpa  mengeluarkan air mata

Baginya percuma jika dia menangis karena hal itu tidak membuat bunda maupun ayah nya luluh dan itu hanya sia sia saja

Bunda Maria terus saja memukuli dania tanpa ampun,setelah puas memukul nya dania akhirnya di tarik menuju karena mandi

Setelah sampai di sana bunda mulai mengguyur dania oleh air dingin
Setelah itu bunda keluar dari situ lalu mengunci pintu agar dania tidak bisa kemana²

Jeritan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang