0

1.3K 108 10
                                    

Halooo...
Ini dia sequel Limitless yang aku janjikan. Sebenernya aku punya ide cerita lain buat HunJoy. Tapi karena waktu itu pas voting banyak yang minta sequel, jadinya cerita baruku pake couple lain aja.
Sebelumnya, aku ingatkan untuk klik vote dan komen.
Jejak kalian sangat membantu moodku untuk melanjutkan cerita ini.
Nah, selamat membaca ^^

***

"Jadi, izinkan aku untuk mengajukan ini padamu."

"Apa.."

"Park Sooyoung, menikahlah denganku."

Senyum manis seolah enggan hilang dari wajah Sooyoung kala ia kembali teringat lamaran yang diterimanya beberapa hari lalu. Sedari tadi pandangannya tertuju pada jemarinya yang berada dalam genggaman Sehun. Memperhatikan cincin yang melingkar di jari manis pria itu, Sooyoung yang semula menyandarkan kepalanya pada bahu Sehun sedikit mendongak untuk menatap pria yang entah sudah sejak kapan terlelap. Padahal baru beberapa saat yang lalu mereka berbincang.

Wanita itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, para penumpang nampaknya telah berada di alam mimpi. Hanya dirinya lah yang masih terjaga dan tak mengantuk sedikitpun. Ya, saat ini ia sedang berada di dalam pesawat dan akan segera kembali ke tanah air.

Sooyoung duduk tegak dan meraih segelas wine di hadapannya kemudian meneguknya sedikit. Ia kembali menatap Sehun yang masih terlelap dalam tidurnya. Melihat wajah damai pria itu membuat ide jahilnya muncul. Ia mendekati wajah Sehun. Jemarinya bergerak bebas menyusuri tiap sisi wajah pria itu yang terlihat bak mahakarya.

Merasa tak mendapat tanggapan apapun dari pria di hadapannya, Sooyoung mengecup pipi Sehun berulang kali. Berharap pria itu akan membuka matanya dan menemaninya yang tak bisa tidur. Namun hasilnya nihil karena sepasang mata itu tak juga membuka.
Kembali Sooyoung mendekatkan wajahnya, melumat lembut bibir Sehun. Namun lagi-lagi ia tak bergeming dan hanya mengeratkan genggaman tangannya pada Sooyoung membuat wanita itu mendengus sebal.

"Sehun."

Bisiknya berharap Sehun akan mendengarnya. Wanita itu sedikit mengguncang tangannya yang di genggam dan usahanya kali ini membuahkan hasil. Perlahan pria itu mulai membuka mata dengan keningnya yang berkerut.

"Ada apa?"

Tanya Sehun dengan satu tangannya yang bebas mengusap matanya yang terasa berat.

"Jangan tidur."

"Aku mengantuk Sooyoung."

Ujar pria itu yang kembali memejamkan mata namun ia masih bisa mendengar rengekan Sooyoung yang memintanya untuk tetap terjaga.

"Kau benar-benar akan mengabaikanku?"

Tak berniat untuk menjawab, kedua lengan pria itu membentang dan merengkuh Sooyoung ke dalam dekapannya. Mengecup lembut kening wanita itu hingga berhasil membuatnya bungkam.

Dalam pelukan Sehun, wajah Sooyoung sudah semerah tomat kini. Ia menggigit bibir bawahnya dan berusaha menetralkan jantungnya yang berdetak tak sesuai ritme.

-

Sehun menggeret koper miliknya dan juga Sooyoung sementara wanita itu berjalan mengekori. Langkahnya terhenti sejenak dan mengedarkan pandangan terlihat mencari seseorang. Tak lama pria itu tersenyum dan kembali melangkah.

"Akhirnya kalian sampai."

Ujar Jung Ran ketika dua orang itu berada tepat di hadapannya. Mengabaikan cucu semata wayangnya, ia menghambur memeluk Sooyoung erat. Menyalurkan kerinduannya yang teramat dalam pada mantan cucu menantunya itu.

"Apa kabar nek?"

Ucap wanita itu begitu pelukan mereka terlepas. Sooyoung tersenyum sumringah dan menggenggam lembut kedua tangan Jung Ran.

"Lama tidak bertemu mengapa kau semakin kurus saja?"

"Benarkah? Padahal aku banyak makan makanan lezat disana. Ah, aku mengunjungi banyak tempat yang menyediakan makanan-makanan lezat nek. Aku bahkan selalu mengambil foto makananku."

Sahut Sooyoung antusias bersiap untuk menceritakan pengalaman menyenangkannya selama berpetualang di benua Eropa.

"Kau terlihat menikmati liburanmu. Sedangkan si bodoh ini sibuk menangisimu."

Sindir Jung Ran mengalihkan pandangannya pada Sehun yang berdehem canggung dan tak berniat membalas tatapan sang nenek. Melihat sikap pria itu membuat Sooyoung terkekeh.

"Ah benar, kalian pasti lelah. Ayo kembali ke rumahku. Kami sudah menyiapkan pesta untuk merayakan kedatanganmu Sooyoung. Ayah, ibu, dan adikmu juga berada disana."

Sooyoung tersenyum sumringah dan mengangguk cepat menanggapi ucapan wanita paruh baya itu. Ah, ia sudah sangat merindukan kedua orangtua dan adik lelakinya. Mengabaikan Sehun, kedua orang itu melangkah bergandengan meninggalkan pria yang kini menggela nafas dan menggeleng heran. Ia merasa sedang menjadi pihak terbuang kini. Dengan menggeret kopernya, pria itu pun melanjutkan langkahnya.

~~~

Segini aja dulu sebagai permulaan.
Jangan kalian kira hanya karena ini sequel dan uda tau kehidupan mereka di spesial chapter Limitless, ini cerita bakal adem ayem yaaa..
Aku gak suka bikin cerita tanpa konflik 🙈

Remarried [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang