Jangan lupa vote + komen
***
"Jadi ada apa nenek ingin bertemu kami?"
Pertanyaan tanpa basa-basi yang Sehun tanyakan bahkan sebelum ia mengambil posisi duduk itu membuat Jung Ran menatapnya tak suka. Dengan menghembuskan asap dari cerutu miliknya, wanita paruh baya itu mengarahkan dagunya pada salah satu kursi. Mengisyaratkan cucunya itu untuk segera duduk.
Menyadari perubahan mood sang nenek, Sooyoung tersenyum canggung dan menarik paksa pria di sampingnya untuk duduk.
"Kalian sudah makan?"
"Tentu saja sudah."
Sahut pria itu lagi tak berminat. Membuat Sooyoung menatapnya gemas. Rupanya ada satu hal yang tak berubah dari Sehun. Yakni hubungannya dengan sang nenek masih terasa sangat kaku. Walaupun ia tak lagi menyematkan kata 'ketua' ketika berhadapan dengan Jung Ran.
"Bibi Kim memasak banyak makanan tadi. Rasanya terlalu sayang jika kami hanya makan sedikit. Jadi aku makan banyak disana nek."
Ucap Sooyoung dengan senyum manisnya. Mencoba untuk mencairkan suasana. Dan usahanya pun berhasil karena Jung Ran tersenyum hangat kini.
"Jadi apa yang ingin nenek sampaikan?"
Sehun kembali bersuara. Sepertinya pria itu cukup menaruh dendam pada neneknya karena telah menginterupsi kegiatan panasnya yang baru saja akan di mulai. Jung Ran berdecak kesal menanggapi ucapan cucunya yang terkesan tidak sabaran.
Setelah memadamkan cerutu miliknya, ia duduk bersandar dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kalian akan menikah dua minggu lagi."
Ucap wanita paruh baya itu membuat Sooyoung tersedak segelas teh yang baru saja ia minum. Sementara Sehun menegakkan posisi duduknya dan mengusap pelan punggung wanitanya sebelum beralih menatap Jung Ran tak terima.
"Mengapa nenek selalu seenaknya saja?"
"Ini bukan kemauanku. Tapi keinginan orang tua Sooyoung."
"Ya? Ayah dan ibuku?"
Tanya Sooyoung tak percaya dan masih terbatuk. Jung Ran mengangguk membenarkan ucapannya sebelumnya.
"Sebelum kalian pulang, mereka sudah mengajak untuk berdiskusi tentang pernikahan kalian. Berdasarkan keputusan akhir, kami sepakat pernikahan kalian akan diadakan dua minggu lagi."
"Tapi-"
"Aku sudah memesan gaun pada perancang Hwang. Dan sudah memilih tempat untuk acara pernikahan kalian. Seluruh persiapan hampir selesai."
"Nenek!"
Kali ini bukan hanya Sehun yang menyuarakan protesnya. Melainkan Sooyoung juga melakukannya. Bahkan dengan nada suara yang sedikit lebih tinggi dari Sehun. Membuat ketiga orang itu saling menatap tak percaya.
"Ah maafkan aku."
Ucap Sooyoung tersadar ada yang salah dari dirinya. Wanita itu tertunduk merutuki kesalahannya. Sementara Sehun yang berada tepat di sebelahnya berusaha menahan senyum atas sikap tak terduga wanita itu.
Sehun menggenggam jemari Sooyoung membuatnya lantas menoleh. Dilihatnya Sehun tersenyum tipis kearahnya sebelum ia kembali menatap Jung Ran.
"Mengapa kalian berdiskusi tanpa calon pengantin? Ini pernikahan kami. Kami bisa mengurusnya sendiri."
"Sehun-"
"Nek, kami sudah dewasa. Tidak. Lebih tepatnya aku sudah tua. Umurku sudah 38 tahun. Aku bisa membuat keputusan sendiri. Begitu juga dengan Sooyoung."
Ujarnya berusaha memberi pengertian. Pria itu lantas bangkit dengan menarik tangan Sooyoung untuk turut bangkit bersamanya.
"Tolong jangan berbuat apapun sebelum kami memutuskan apa yang kami inginkan."
Lanjut pria itu dan mulai melangkahkan kakinya dengan membawa serta Sooyoung bersamanya.
-
Usapan lembut di punggung tangannya membuat Sooyoung lantas tersadar dari lamunan. Ia menoleh dan mendapati Sehun yang tersenyum menatapnya.
"Kita sudah sampai."
Ucap pria itu. Sooyoung memandang keluar jendela mobil dan benar saja. Pemandangan halaman rumahnya yang ia lihat saat ini. Wanita itu mengangguk pelan seraya melepas sabuk pengaman yang ia kenakan.
"Apa yang sedang kau pikirkan?"
Tanya Sehun membuat pergerakan Sooyoung kembali terhenti.
"Kau memikirkan perkataan nenek tadi?"
Lanjut pria itu. Sooyoung menggigit bibir bawahnya begitu tebakan Sehun tepat pada sasaran.
"Tak perlu kau pikirkan. Aku akan berbicara pada mereka."
"Apa yang akan kau katakan?"
"Tentu saja untuk menunda pernikahan kita."
Sahutnya terlihat santai. Lain halnya dengan sepasang mata milik Sooyoung yang kini membulat sempurna.
"Apa kau bercanda? Nenek bahkan sudah memesan gaun dan mempersiapkan segalanya. Jika kita membatalkannya, kau pikir tidak harus membayar biaya ganti rugi?"
"Memangnya kenapa jika harus membayar? Aku hanya perlu membayar jumlah yang mereka inginkan."
Jawabnya santai membuat Sooyoung mendelik dan menghela nafas kasar. Ia lupa jika pria di hadapannya saat ini adalah orang yang tak pernah khawatir jika harus kehilangan pundi-pundi uangnya.
Melihat bagaimana reaksi wanita di sampingnya, Sehun tersenyum simpul. Ia mengusap lembut puncak kepala Sooyoung dan mengecup lama keningnya.
"Dan juga, bukankah kau belum siap jika menikah dalam waktu dekat?"
"Bukan begitu. Hanya saja aku-"
"Jika memang tidak, mengapa harus menunggu lebih lama lagi?"
"Sehun-"
"Itu artinya kau belum benar-benar siap bukan? Maka aku akan menunggu hingga kau benar-benar siap. Tak masalah jika aku harus membayar biaya ganti rugi. Kau tak perlu mengkhawatirkannya."
Ucapnya dengan senyuman yang tak juga hilang dari bibirnya. Membuat Sooyoung merasa sedikit menyesal. Dengan satu kali gerakan, wanita itu menghambur memeluk Sehun dan menenggelamkan wajahnya di dada sang pria.
-
Sehun melambaikan tangan pada Sooyoung sebelum wanita itu hilang dari balik pintu rumahnya. Dengan senyum yang masih mengukir di wajahnya, ia lantas meraih ponsel dari saku jasnya dan melakukan sebuah panggilan. Senyumnya kian merekah kala panggilannya mendapatkan jawaban.
"Bagaimana?"
Sehun terkekeh mendengar sambutan dari seberang telfon.
"Berhasil nek. Sooyoung setuju untuk menikah dua minggu lagi."
"Benarkah? Aku tak menyangka anak itu akan termakan jebakanmu."
"Bukankah sudah kubilang? Sooyoung tak akan pernah membiarkan uangku terbuang secara percuma."
"Dasar licik. Ternyata kau memang cucuku."
Desis Jung Ran yang membuat Sehun kembali tertawa. Nyatanya Sooyoung salah besar. Hubungan antara nenek dan cucu itu berjalan sangat amat baik hingga dapat merencanakan sebuah persekongkolan berskala besar.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarried [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cerita ini adalah sequel dari Limitless ------------------- Setelah perceraiannya dengan Sooyoung, Sehun menyadari betapa berharganya kehadiran wanita itu dalam hidupnya. Butuh waktu setidaknya empat tahun baginya untuk kembali menemui...