Hellaww...
Masih nungguin ini cerita gak 🤣
Aku hampir lupa kalo ada ff ini wkwkwk
Selamat membaca ~
Jangan lupa vote + komen
(buat yg ikhlas aja 😘).***
Sehun melangkah gontai memasuki rumahnya yang mulai terlihat sepi karena jam telah menunjukkan lewat tengah malam. Hanya ada beberapa bodyguard yang berjaga malam yang ia jumpai saat di luar rumah tadi. Begitu tiba di depan pintu kamar, langkahnya kembali terhenti. Pria itu menghela nafas panjang. Lagi-lagi ia harus menghadapi istrinya yang merajuk.
Sehun menggaruk pelipisnya yang tak gatal. Nampak ragu-ragu untuk membuka pintu di hadapannya. Apa sebaiknya ia tak pulang saja hari ini? Tidak. Itu hanya akan membuat wanita di dalam sana semakin murka kepadanya. Maka yang pria itu lakukan selanjutnya adalah memutar knop pintu kamarnya.
Di luar dugaan, tak seperti hari-hari sebelumnya dimana ia akan mendapati sang istri telah terlelap membelakanginya. Sooyoung yang kini mengenakan piama kebesarannya itu tengah duduk menghadap kaca rias. Wajahnya yang masih terbalut riasan itu memandang kehadiran sang suami melalui pantulan cermin.
Perlahan wanita itu berbalik dan tersenyum menggoda. Sementara Sehun memperhatikannya dari puncak kepala hingga ujung kaki. Wanitanya malam ini nampak begitu menggoda. Seolah Sooyoung memang sengaja untuk menggodanya. Namun pria itu tak ingin tertipu untuk kesekian kalinya. Pikirnya sang istri memang sengaja melakukan hal ini untuk menyiksanya. Lagi.
"Kau sudah pulang."
"Oh. Mengapa kau belum tidur?"
"Aku menunggumu."
Sahut wanita itu bangkit dan berjalan mendekat. Mengalungkan kedua lengannya di leher Sehun membuat pria itu kesulitan menelan salivanya.
"K-kau sudah tidak marah?"
"Kau pikir aku kekanakan? Bagaimana mungkin aku marah karena hal sepeleh?"
'Oh ya? Lalu yang kemarin-kemarin itu apa?'
Batin Sehun tentunya. Namun jawaban yang wanita itu lontarkan membuat Sehun sedikit lega. Itu artinya mereka akan melakukannya hari ini bukan? Hanya memikirkannya saja membuat pria itu merekahkan senyumnya.
Yang selanjutnya terjadi adalah Sehun yang menggendong sang istri. Sementara wanita itu kembali tersenyum. Mendekatkan bibir merahnya seraya membisikkan sesuatu. Bisikan yang mampu membuat gelora tertahan itu kembali menggeliat. Meronta dan meminta untuk segera disalurkan.
"Aku akan menghukummu malam ini."
Sooyoung tersenyum menanggapi ucapan sang suami.
"Bukankah seharusnya aku yang menghukummu tuan?"
"Ah benar juga. Kalau begitu hukum aku malam ini."
Sahut pria itu seraya berjalan menuju ranjang. Melemparkan tubuh Sooyoung disana. Dengan sedikit tergesa-gesa ia melepaskan jas serta kemeja yang ia kenakan. Sedangkan Sooyoung hanya terdiam, mencoba bersabar menunggu pria yang terlihat kesulitan melepaskan sabuk celananya.
Senyum kembali terulas di bibir ranum wanita itu begitu Sehun kembali mendekat. Meraup dan melumat agresif bibir merahnya. Jemari Sooyoung bergerak bebas menelusuri rahang tegas sang suami.
Desahan pelan lolos dari bibir wanita itu kala cumbuan Sehun kian turun ke pangkal lehernya. Sooyoung memejamkan mata, menikmati tiap sentuhan lembut sang suami. Jemari lentiknya meremas lemah helaian rambut Sehun yang masih betah bergumul di ceruk leher miliknya. Menuntut agar pria itu melakukannya lebih cepat hingga ke inti pelepasan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarried [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cerita ini adalah sequel dari Limitless ------------------- Setelah perceraiannya dengan Sooyoung, Sehun menyadari betapa berharganya kehadiran wanita itu dalam hidupnya. Butuh waktu setidaknya empat tahun baginya untuk kembali menemui...