Aoppella © KlaB
< Aoppella Short Story >
| Lemon Girl Request |
Fukami Shinkai x Sayuri Kisei (OC)
~Happy Reading~
°
°
°
Raemi merasa bersalah bila terus-terusan menyalahkan hari Rabu, tetapi di sisi lain juga ogah-ogahan dan berusaha untuk menghindari jadwal tersebut. Andai Tuhan berbaik hati memberikan kepawaian berupa mengendalikan waktu, ia pasti akan melompat ke hari berikutnya.
Namun, tentunya itu sangat mustahil!
Faktanya, perempuan bersurai mary's rose itu hadir, berdiri di depan ruang kelas musik untuk melaksanakan tugas yang diemban. Bukan tanpa penjelasan Raemi begitu anti dengan jadwal mengajarnya, tentu ia memiliki dorongan kuat untuk menanggapi.
Sayuri Kisei--gadis berambut pirang bergaya space bun itu duduk di hadapan tepat seraya bertopang dagu dengan senyuman lebar menghiasi wajah imutnya, tak lupa ditemani cengegesan yang entah disebabkan oleh apa.
Sempat dulu Raemi merasa salah masuk ruang kelas lantaran terdapat siswa dengan otak terbalik seperti kapal yang telah karam, tak lain dan tak bukan adalah Sayuri. Ia merasa mengajar musik, bukan pelajaran kesehatan mental ataupun kelas anak-anak.
Walau hanya sejam waktu yang diberikan untuk bekerja, bagi Raemi, rasanya seperti berjam-jam bila harus bertemu dengan sosok Sayuri. Pada akhirnya, seperti biasa Raemi hanya dapat bersikap profesional dan mengajar dengan sangat baik sampai akhir, meski gangguan kecil selalu ia dapatkan dari gadis bernetra kuning lemon itu.
"Emi-chan, terima kasih untuk hari ini!"
Raemi yang sedang menata buku itu diam dan tak mengindahkan ucapan Sayuri. Bukannya sengaja, baterai sosial milik Raemi hampir menyentuh angka nol lantaran seharian ini telah bekerja di berbagai tempat. Untungnya, kelas musik ini adalah yang terakhir.
Setelah merapikan seluruh peralatan, Raemi tanpa sepatah-kata langsung melenggang keluar ruangan untuk segera pulang. Bagaikan kucing yang tertarik dengan benang rajutan, Sayuri terus mengekori seraya menghujaninya dengan berbagai pernyataan tak bermakna.
"Tadi pagi ulangan sejarah, loh Emi-chan, dan aku mendapat nilai 37 karena tidak belajar!"
"Parahnya lagi, aku lupa mengerjakan tugas matematika dan dihukum berdiri di koridor!"
"Namun, aku berhasil kabur ke kantin dan mengambil seporsi lebih dari jatah yang ada, hehehe."
"Saat selesai, aku ketahuan! Beruntungnya, akting sakit-sakitanku berhasil!"
"Oh, ya! Emi-chan tahu? Saat selesai pelajaran olahraga tadi, aku lupa tidak membawa bedak, hueee ...."
"Pst ... Emi-chan, ada teman sekelasku yang katanya naksir dengan dirimu, loh!"
"Bukan hanya teman kelasku, beberapa anak laki-laki dari kelas lain juga."
"Katanya, dia menyukai Emi-chan karena cantik juga manis dan bisa memainkan berbagai alat musik."
"Apa Emi-chan ... punya pacar?"
Pertanyaan sekaligus ucapan terakhir yang keluar dari bibir Sayuri itu membuat Raemi menghentikan langkahnya secara bertahap. Sayuri ikut dibuat mematung dan kini memposisikan diri tepat di samping Raemi dengan pandangan bertanya.
Perempuan bersurai mary's rose itu diam dengan mengedipkan mata ruby-nya beberapa kali. "Tidak punya," jawabnya, "... tetapi, katanya ada seseorang yang menyukaiku?" Setelah itu Raemi kembali berjalan dengan sebelah tangan yang senantiasa menenteng koper biolanya.
Mendengar hal itu, Sayuri justru sangat tertarik dan bersemangat lagi. Ia pun segera menyusul Raemi menggunakan langkah lebar dengan ribuan pertanyaan di dalam pikirannya.
"Jadi, jadi, jadi ... siapa orang yang menyukai Emi-chan itu? Laki-laki dari sekolah ini? Salah satu murid les? Teman dekat atau orang yang baru berkenalan denganmu? Beritahu aku, cepat!" Seakan tak punya urat malu, Sayuri menggoyang-goyangkan tubuh kurus Raemi di depan banyak siswa.
Namun, jawaban selanjutnya yang meluncur keluar dari Raemi justru membuat Sayuri cemberut dan agak kecewa. "Kalaupun ia benar menyukaiku, aku tak akan tertarik. Mungkin? Ya, untuk saat ini!" Raemi melirik ke atas sekilas sebelum dengan lembut melepaskan genggaman Sayuri darinya dan kembali berjalan.
Tersadar telah ditinggal, Sayuri lantas menyusul Raemi dengan mengucapkan suatu hal yang membuat perempuan berambut mary's rose itu sedikit tertarik.
"Kalau aku, sudah punya orang yang kusukai! Idol, sih tetapi, lebih ke kagum. Rasanya sama seperti diriku ke Emi-chan!" seru Sayuri memeluk Raemi dari belakang hingga si violinis dapat mencium wangi buah lemon segar yang berasal dari gadis over ceria itu.
Meski kesannya dari luar sangat menggangu dan tak sopan, terlebih di mata orang, Raemi sama sekali tak mempermasalahkan kelakukan Sayuri. Ia justru menjawab perkataan Sayuri barusan. "Oh, ya? Ternyata, Sayuri-chan juga memiliki idola."
Mendapati ucapannya direspon, Sayuri dengan antusias mengangguk dan membuka suara guna menjelaskan. "Tentu saja punya! Bagiku, Emi-chan dan idolaku itu sama-sama hebat dan keren! Lalu, lalu, lalu kemarin aku tak sengaja bertemu dengannya!" seru Sayuri kesenangan.
"Ah, beruntungnya diriku!" Sayuri melepaskan pelukannya dari Raemi dan bertingkah seperti orang yang sedang dimabuk cinta.
Sedangkan Raemi yang melihat itu hanya tersenyum samar dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Oh, ya Emi-chan, bolehkan pekan besok aku berkunjung ke kafe tempatmu bekerja? Aku ingin melihatmu live biola sekaligus belajar di sana," ucap Sayuri tiba-tiba yang mana langsung membuat kedua alis Raemi sedikit naik.
"Boleh, ya, ya, ya? Kumohon ...." Bergaya puppy eyes, Sayuri memohon dan berharap agar Raemi mau menerima permintaannya.
Perempuan bernetra ruby itu hanya menghela napas singkat sesaat sebelum mengangguk pelan pertanda setuju. "Iya, boleh. Datanglah saat sore."
Senyuman semanis madu dengan binar lemon yang segar itu langsung terpatri di wajah Sayuri. "Terima kasih banyak, Emi-chan!" serunya yang langsung memeluk Raemi kembali.
***
TBC
Words: 801__________
Halo hai!
Aku kembali setelah 2 Minggu menghilang dibawa pacarku, Sae, ekhem! //plakSeketika, perasaan bersalah hinggap sampai ke dadaku tahu, karena telat up. Seakan-akan aku kek habis kepergok malingin ayam tetangga dan digebukin //uhuk.
Besok Minggu adalah final chapter, tolong ditunggu ya! Kuharap pula, kalian semua menikmati ceritanya hingga akhir.
Kritik, saran, atau tipo bila ada, tolong diberitahukan, ya😆
Terima kasih sudah mau mampir dan membaca XD.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ambiguous
Cerita Pendek[ Aoppella short story] Shinkai Fukami--salah seorang member FYA'M' tak sengaja bertemu dengan gadis yang mengaku sebagai fans beratnya. Memiliki fans berat?! Siapa idol yang tidak senang bila berjumpa dengan fans-nya? Karenanya, timbulah perasaan...