Mysterious Killer || 01

3K 387 39
                                    

Sebuah rumor yang beredar di internet begitu menggemparkan beberapa hari belakangan ini. Rumor itu adalah kematian bagi siapa saja yang berkomentar jahat di akun instagram orang lain.

Semua orang membicarakannya. Dimana pun dan kapan pun. Ada yang percaya dan ada pula yang tidak percaya.

Topik itu tak luput dari pembahasan siswa kelas 11 IPA 1. Mereka terdiri dari 2 kubu. Kubu percaya dan tidak percaya. Mereka berdebat hebat sehingga membuat suasana di kelas sangat heboh.

Namun ada satu orang murid yang tidak ikut dalam perdebatan itu. Ia adalah Ester Anindya. Gadis itu lebih memilih mencari segala sesuatu tentang rumor di internet daripada ikut berdebat dengan teman sekelasnya. Dia berencana untuk membuat novel baru dengan genre thriller akibat terinspirasi dari berita hari ini. Akan tetapi, ia hanya menemukan sedikit informasi dan itu pun tidak memuaskan.

Di berita hanya tertera pembunuh hanya menargetkan orang yang berkomentar jahat di akun sosial media orang lain dan mengembalikan mayat mereka dalam waktu 24 jam dengan keadaan semua jari tangan yang terpotong. Tidak ada motif jelas pembunuh melakukan hal demikian. Entah untuk bersenang-senang atau pun untuk yang lainnya.

"Kalian bego banget sih percaya begituan! Nih ya, gue akan buktiin ke kalian. Gue sekarang komen jahat di akun Instagram Naila21."

Perkataan Yuka membuat perhatian Ester berhasil tercuri. Gadis itu diam-diam mendengarkan dan ikut membuka akun Instagram yang disebutkan temannya.

Ternyata Naila seorang selebgram. Memiliki ratusan ribu followers. Ester menggulir kolom komentar, mencari komentar Temannya dan ternyata temannya memberikan komentar "Dasar jalang. Lo gak pantas hidup di dunia ini."

Ester hampir tersedak ludahnya sendiri membaca komentar Yuka. Sangat jahat menurutnya.

Ester saja tidak pernah berani berkomentar seperti itu sekesal apa pun dia pada seseorang.

"Yuka, hapus deh postingan Lo. Ntar Lo mati!" Panik Jeje.

"Tenang aja kali! Gue gak akan mati karena itu hanya hoax! Lagipula akun Instagram gue kan private, jadi gak akan ada yang tahu wajah gue."

"Gunakan otak Lo dikit, please! Si pembunuh itu tentu saja hacker sampai bisa melacak semua keberadaan target. Tentu saja dia akan mudah menemukan keberadaan Lo." Sahut Rara gemas.

"Tenang aja. Gue ngisi data di Instagram gak benar kok."

"Astaga, Yuka. Jangan ngeyel deh. Cepat hapus postingan Lo!" Risma kian panik. Takut teman sekelasnya kenapa-napa.

Namun bukannya mendengarkan, Yuka malah membentak mereka kesal. "Kita lihat aja guys! Gue pasti akan baik-baik aja karena gue yakin berita itu hoax seratus persen karena buktinya aja gak ada."

Kubu yang percaya pada berita hanya bisa tersenyum kecut. "Terserah Lo deh. Yang penting kami udah mengingatkan."

"Kita lihat aja nanti!" Sorak kubu yang tidak percaya sombong.

Di saat semuanya masih berdebat. Ester tetap memperhatikan komentar Yuka hingga sebuah akun membalas komentar Yuka.

Tubuh Ester gemetar dan ponsel di tangannya jatuh begitu saja ke atas meja. Wajahnya pucat seketika. Tangannya terangkat, menutup mulut tidak percaya.

"Lo kenapa, Es?" Tanya Ellisa, teman sebangkunya yang baru saja duduk di sampingnya.

Ester mengerjap. Berusaha mengendalikan rasa terkejut dan takutnya. Mengambil ponsel dan menunjukkannya ke Ellisa.

Tulisan bertuliskan huruf kapital "YOU DIE!" membuat Ellisa kaget bukan main. Sama halnya seperti Ester.

"Yuka!! Lo harus hati-hati mulai sekarang kalau tidak ingin dibunuh pembunuh misterius itu!" teriak Ellisa menggema di dalam kelas sehingga membuat semua orang menatapnya heran.

Mysterious Killer✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang