Mysterious Killer || 03

1.7K 320 40
                                    

Sekolah telah kembali beroperasi seperti sediakala. Kasus Yuka sudah tuntas dan seperti biasa, pembunuh itu tidak meninggal bukti sedikit pun.

Di koridor sekolah terlihat seorang gadis berjaket tebal sedang fokus ke handphone. Gadis itu adalah Ester.

Ester begitu sibuk dengan acara mengetik di hp nya. Meskipun sibuk mengetik, itu tidak membuatnya terjatuh. Dia sudah terlalu terbiasa berjalan sambil bermain ponsel.

Sesampainya di kelas, Ester langsung duduk di kursi biasanya. Kelas begitu hening dan kosong. Hanya dia yang berada di dalam sana. Jam di dinding masih menunjukkan pukul 06.00 pagi.

Detik demi detik terlewatkan oleh Ester di dalam kelas bertemankan sunyi.

Gadis itu tersenyum lebar saat sudah berhasil mengetik dua ribu kata. Dia meregangkan tubuhnya sejenak.

Pandangannya teralihkan ke dinding. Sudah jam 06.30 tapi teman sekelasnya belum ada yang datang.

Ester menghela nafas. "Lebih baik aku mengetik lagi daripada melamun seperti orang bodoh." Gumamnya. Kemudian kembali melanjutkan acara mengetiknya.

Jari-jarinya bergerak lincah di layar hp. Otaknya terus bekerja menyusun kata demi kata demi membentuk cerita nan indah.

"Ih, rajin banget sih Lo. Masih pagi tapi udah ngetik cerita aja."

Ester mengerjap pelan. Menoleh sekilas ke arah sahabatnya sebelum kembali menatap layar hp. "Sejak kapan Lo datang?"

"Udah sejak tadi kali. Makanya jangan terlalu sibuk sama dunia sendiri."

Ester terkekeh geli.

"Btw, Lo udah buat pr matematika?"

"Udah."

"Nyontek dari siapa Lo?" Ellisa tahu Ester lemah dalam pelajaran matematika.

"Andre."

"Eh, kok bisa?"

Wajar saja jika Ellisa merasa sangat terkejut mendengar jawaban Ester karena selama ini Andre tidak terlihat dekat dengan Ester di dalam kelas.

"Ya bisa lah. Orang dia chat gue duluan."

"Kok bisa? Ngomong apa dia ke Lo?"

"Daripada kepo lebih baik buat aja pr nya. Lo mau dihukum ibu?"

Ellisa seketika tersadar. "Ya gak mau lah. Mana pr Lo??"

"Ambil aja dalam tas."

"Makasih sahabat tercintaku."

Ester terkekeh geli mendengar perkataan lebay Ellisa namun jarinya tetap bergerak lincah menulis cerita.

Kelas mulai ramai. Semua anak kelas IPA 1 sudah masuk semuanya. Mereka sangat heboh karena membahas kejadian kemarin.

Bel masuk berbunyi. Ester menatap puas layar ponselnya. Dia sudah berhasil mengetik lima ribu kata.

Tidak lama, seorang guru masuk ke dalam kelas. Para murid langsung diam. Ketua kelas menyiapkan dan menyuruh berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.

Mysterious Killer✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang