Mysterious Killer || 05

1.9K 284 98
                                    

Bulu mata panjang nan lentik Ester perlahan bergerak. Membuktikan bahwa gadis itu sudah sadar.  Perlahan tapi pasti, mata indah itu pun terbuka sepenuhnya. Menatap langit-langit kamar dengan linglung. Sesaat melupakan hal mengerikan yang telah terjadi sebelumnya.

Suara pintu dibuka berhasil mengalihkan perhatian Ester. Matanya mengerjap kaget melihat Leon menghampirinya dengan wajah penuh seringaian. Mulutnya terasa Kelu untuk berbicara kala mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

Tatapannya kemudian berubah menjadi tatapan penuh kebencian pada Leon. Seperti dugaannya, pria di depannya ini tidak lah sesederhana yang terlihat. Leon adalah pria mengerikan dan harus dihindari. Tidak salah dia mengambil keputusan sebelumnya tapi kenapa pria ini malah menyekapnya?!

Leon tertawa geli melihat reaksi Ester. Tangan besar nan dinginnya mulai menyentuh dagu Ester dan mencengkramnya lembut tapi mengintimidasi. "Berani sekali kamu menolak cintaku di hadapan semua orang, Ester Anindya," katanya lirih tapi mematikan.

Tubuh Ester kembali gemetar ketakutan, akan tetapi dia berusaha mengendalikan rasa takutnya dan menatap Leon tajam. "Kamu sendiri tahu bukan bahwa cinta tidak dapat dipaksakan?" Tanyanya datar tapi menusuk.

Leon menyeringai. "Aku pernah mendengar apa yang kamu katakan itu dari orang lain. Namun, itu semua tidak berlaku bagiku. Kalau aku mencintai seseorang, maka orang itu pun harus mencintaiku balik!"

Ester menepis tangan Leon dari dagunya. "Jangan gila dan antarkan aku pulang sekarang!"

"Pulang?" Leon membuat wajahnya seakan-akan terlihat sangat bingung. "Bukan kah ini rumahmu, honey?"

Ester turun dari tempat tidur dengan secepat kilat. "Ini bukan rumahku!"

"Salah! Ini adalah rumahmu. Rumah kita dan anak-anak kita."

Ester melotot terkejut mendengar perkataan terakhir Leon.

Bagaimanapun caranya, dia tidak akan Sudi memiliki anak dengan pria menakutkan seperti Leon!

"Kamu sudah gila, hah?!"

"Ya. Aku sudah gila dan aku gila karenamu. Kamu tahu kenapa aku membunuh keluargamu?"

Nafas Ester tercekat mengingat kenyataan menyakitkan itu. Sekarang dia tidak punya orangtua lagi. Sekarang dia benar-benar sudah anak Yatim piatu.

"Itu karena aku ingin membuatmu hanya bergantung padaku sekaligus membuatmu tahu apa akibatnya telah menolakku!"

Ester menunjuk wajah Leon penuh emosi. Matanya sudah berkaca-kaca. "Kamu jahat!!" Bentaknya.

Leon tersenyum lebar. Perlahan berjalan mendekati Ester dengan aura mengintimidasinya. Hampir saja berhasil memeluk tubuh Ester jika gadis itu tidak menghindar dengan cepat. "Jangan mendekatiku! Aku membencimu! Kamu telah membunuh ayahku!" Teriaknya marah.

"Honey, kenapa kamu begitu jahat padaku?"

Pertanyaan lirih dan sedih Leon membuat Ester tidak habis pikir. Di sini, dia lah korbannya tapi kenapa Leon malah terlihat seperti korban?!

"Licik." Gumamnya penuh kebencian.

Sedetik kemudian, wajah Leon kembali cerah. Ester benar-benar ketakutan melihat sikap tak terkendali Leon.

"Tenang saja, honey. Aku tidak akan mengurungmu selamanya. Setidaknya, sampai kamu mencintaiku."

Ester mengusap air matanya kasar. "Aku tidak akan pernah mencintai orang jahat sepertimu!"

Bentakannya membuat wajah cerah Leon kembali datar seperti semula.

Dia berjalan mendekati Ester dengan langkah besar dan menyeret Ester keluar dari ruangan. "Kamu membuatku semakin marah, honey. Kamu harus menerima hukumanmu."

Mysterious Killer✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang