BAGIAN 8 DANIEL

1.9K 72 3
                                    


Daniel sampai di sekolah dan ternyata geng germano sudah tidak ada disana, hanya tersisa balok kayu yang berserakan dengan keadaan sekolah yang sangat kacau.

Daniel langsung menghampiri anggotanya yang berada dipinggir lapangan yang sedang mengompres luka mereka.

“Win?” tanya Daniel

“Ya” jawab kevin singkat

“Mereka mah kalah terus tapi sok jagoan njir” ucap andra

“Iya, herman gue”

“Herman bokap gue anjir”

“Lah bokap lo ganti?”

“Lambemu kui loh mas”

“Salma gimana?” Tanya kevin pada Daniel

“Gue bawa ke markas”

“APA?!” kaget mereka semua, pasalnya tidak sembarang orang yang bisa masuk ke markas varrios itu, bahkan luna yang notabenya sahabat daniel pun tidak tahu keberadaan markas varrios

“Lo serius niel?” tanya haydar yang masih tidah percaya

“Hm”

“Wah gila sih, berarti salma orang luar pertama yang tahu markas kita” ujar gilang

“Selain orang pertama yang tahu markas kita, salma juga orang yang harus kita jagain” imbuh andra

“Iya ndra bener kata lo, pasti anak germano bakal ngincer salma”

“Gue masih ga nyangka sih sama sikapnya luna, bisa-bisanya dia nggak ngaku kalo dia itu luna dan malah fitnah salma kayak gitu” ujar gilang yang diangguki lainnya.

***

“Salma gimana ya rin? Gue khawatir sama dia” ujar lea

“Salma pasti baik-baik aja, kita harus yakin”

“Tapi… kalo salma kenapa-kenapa gimana? Hiks”

“Lo jangan ngomong kayak gitu, kita harus positive thingking kalo salma ga bakal kenapa-kenapa, oke?” ujar karina mencoba menenagkan sahabat-sahabatnya

“Kita cari salma dikelliling sekolah aja gimana? Siapa tahu ketemu”

“Ya udah ayo cari, jangan nangis”
Sudah satu jam lamanya mereka bertiga mencari salma disekitar sekolah namun alhasil mereka tetap tak menemukan salma.

“Gimana nih, apa kita telfon bang vano aja?”

“Menurut gue jangan telfon bang vano dulu, kita cari diluar sekolah dulu. Nah, kalo nanti misalnya ga ketemu kita baru telfon bang vano”

“oke, ya udah ayo cepet”

***

Sementara salma di markas varrios tak henti-hentinya menangis dengan memeluk kakinya
“Bro gimana nih cewe nangis terus” ujar angga salah satu anggota dari segerombolan itu

“Ga tau gue, kasih premen aja coba”

“Lo kira ni cewe anak TK, dikasih permen langsung diem”

Salma tak menghiraukan perdebatan segerombolan laki-laki itu yang ia pikirkan hanya gimana caranya kabur dari tempat ini, hingga satu ide pun terlintas

“Hiks om” panggil salma pada segerombolan laki-laki itu

“Anjir dipanggil om dong” ucap salah satu dari segerombolan laki-laki itu

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang