4| Yang Sebenarnya

289 61 47
                                    

Ringkasan sebelumnya: Perselisihan antara Sasuke dan Hinata berujung damai.

:: :: ::

Hinata tidak ingat pasti Desember tanggal berapa, tapi hari itu tak pernah dilupakannya.

Cuaca dingin yang gila-gilaan, stasiun kereta yang sunyi, dan dirinya yang menunggu seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca dingin yang gila-gilaan, stasiun kereta yang sunyi, dan dirinya yang menunggu seseorang.

Rasanya pulang ke Konoha tak pernah seribet ini.

"Hinata!"

Orang itu datang terengah-engah kayak habis maraton.

"Kau sudah menunggu lama?"

Hinata menggeleng. Dispensasi telat 30 menit buat Sasuke.

"Ini"

Sasuke dengan mantap memberikan sebuah paperbag tematik pada Hinata. Tentu Hinata bingung.

Sasuke menggigil, nafasnya tak karuan, wajahnya merah padam seolah sekarat.

"A-aku tidak tahu kau s-suka apa. Jadi kuberikan k-kado ini untukmu"

Sasuke bela-belain menyusulnya ke stasiun untuk ini?

"T-tapi, ulang tahunku masih dua hari lagi," sungguh Hinata tak tahu harus merespon apa.

"A-arigatou, Sasuke-kun"

Hinata salah tingkah dibuatnya. Kemudian kereta tujuannya datang mengakhiri momen penuh gula itu.

"Hinata"

"I-iya?"

"Lain kali akan kuberikan ini..."

Sasuke menunjuk tepat di dada kirinya sendiri.

"Tunggu aku"

Saat itu Hinata menerima kado Sasuke tanpa tahu isinya, tapi dia yakin itu spesial. Dia pun tak berhenti tersenyum sepanjang perjalanan ke Konoha. Wajahnya jadi pegal.

Sekarang kado itu sudah ke tangannya lagi.

Kira-kira kalungnya mau diapakan ya?

"Kudengar A-kun suka mainan barunya ya?"

Hinata mengangguk.

Temari senang Hinata mengiyakan ajakannya bertemu di sebuah restoran. Namun yang diundang sayangnya kurang responsif.

Sebetulnya Temari punya bahan obrolan dan haram baginya mengungkit masa lalu Shikamaru-Hinata.

Sebagai kekasih ia sangat cemburu dengan fakta mantannya Shikamaru adalah Hinata.

Shikamaru-nya pernah menggandeng cewek semenawan, seberbakat dan sebaik Hinata yang akhirnya cuman jadi sejarah doang.

Levelnya Hinata itu tinggi.

Golden Memories [SASUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang