Ringkasan sebelumnya: Sasuke ingin akur dengan Hinata dan sepertinya angin segar mulai bertiup buat mereka.
:: :: ::
Normalnya Shikamaru tidak punya beragam ekspresi, cenderung membosankan. Tapi setelah resmi bertunangan, mukanya jadi berseri.
Selama tersisa waktu membujang, Shikamaru bakalan sering mengunjungi orang tua dan anaknya di Desa Konoha.
Yoshino menyiapkan makan buat putra tunggalnya itu. Menunya sederhana; ikan goreng, nasi dan sup miso. Memang bukan makan siang karena sudah mepet jam 3 sore.
Acara santap Shikamaru itu pun diiringi suara obrolan Shikaku dan Sasuke di pekarangan.
"Kabarnya bulan ini Sasuke akan ke Amerika"
"Sudah tau," singkat Shikamaru. Tentu infonya dari Sai.
Yoshino menuangkan teh herbal untuk Shikamaru.
"Nih, biar kau subur"
Shikamaru terkekeh paham maksud ibunya.
"Kayak aku gak pro aja"
"Ente kadang-kadang. Kau kemarin kebobolan karena masih muda, kalau sekarang stamina mu pasti kendor. Contoh tuh Sasuke bisa bugar begitu!," semprot Yoshino.
Dia kan atlit
Shikamaru 'dikuliahi' sekian menit oleh Yoshino. Dia hapal rasanya dibandingkan dengan manusia selempeng Sasuke. Dia tak berani melawan cuman manut saja.
Sehabis makan Shikamaru membabat tanaman liar di ladangnya ditemani Sasuke. Meski kehadiran atlit itu gak guna, setidaknya mereka bisa menikmati sunset sambil makan semangka.
Karena mereka tak pandai cari topik, jadilah bahas pertunangan Shikamaru yang 'basi'.
"Yah semoga kau bisa menyusulku, Sasuke"
Sasuke menggaruk rahangnya canggung. Lewat reaksi Sasuke, Shikamaru bisa baca isi pikirannya.
"Kau sudah pengalaman urus anak. Kau punya bekal bahkan sejak dini. Suatu hal yang tidak bisa kulakukan jika semuanya tidak terjadi"
Sasuke menyimak.
"Ketika A-kun lahir aku khawatir apakah bisa membesarkannya? Apa dia malu punya ayah sepertiku? Seorang ayah tidak bisa otomatis jadi orang tua"
Sesama pemula, Shikamaru dan Hinata berkomitmen mengasuh Akihiko bersama. Berbagai cara efektif dipakai demi kebaikan sang anak.
Meski tanpa pernikahan, mereka bertekad memberikan kasih sayang selayaknya orang tua lengkap pada umumnya. Mereka memastikan Akihiko tidak minder dan terlindungi.
"...aku bisa melihatnya Sasuke"
Shikamaru memandang lekat Sasuke dan dibalas dengan tatapan tanya dari si atlit.
"Kau punya ikatan khusus dengan A-kun. Aku tahu itu karena aku seorang ayah"
"Itu..." Sasuke gugup.
"Awalnya aku iri tapi kini aku mengerti. Situasi ku yang sekarang tak bisa menjanjikan apa pun bahkan buat putraku sendiri," potong Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Memories [SASUHINA]
Fanfiction[Sequel False Memories] "Some people aren't meant to be together but doesn't mean they're not fallin' love" Disclaimer: Naruto by Kishi-sensei Fanfic by nafasnagah Publikasi April s/d September 2022