3| Yang Terbaik

318 64 66
                                    

Ringkasan sebelumnya: Drama saingan antara Sasuke dan Shikamaru, Hinata dan Shikamaru yang cemburu pada Akihiko.

:: :: ::

"Terus Sasuke bilang apa?"

"..."

"Sasuke bilang apa?"

"Nyaa! Nyaa! Nyaa..."

Ino diajak main air oleh anak bontotnya, Inori. Sambil memandikan si bungsu dia tak mau kelewatan curhatan Hinata soal Sasuke.

Ino tahu Hinata tak bermaksud menyinggung perasaan Sasuke lewat telepon minggu lalu. Hinata hanya tidak enak soal mainan Akihiko dan merasa berhutang budi pada pria itu. Tapi malah timbul kesalahpahaman begini.

"Aku tau kamu gak berniat ngomong begitu, Hinata"

Sebetulnya Ino memaklumi kalau Hinata cemburu dan merasa tersaingi jika Akihiko justru lengket dengan orang lain terlebih Sasuke, namun cara menyampaikannya itu terburu-buru.

Ino agak heran, padahal tak ada satu pun komplain dari Hinata saat dirinya sempat mengurus Akihiko. Justru sahabatnya itu sangat terbantu.

Tapi jika orang itu Sasuke kenapa Hinata-Shikamaru jadi sensitif?

"Aku rasa Sasuke hanya ingin menunjukan kepeduliannya? Betul kan?"

"Tapi... ah- aku tidak tahu"

Sedangkan buat Hinata di situ letak keanehannya. Ketimbang Shikamaru jelas sikap protektif Sasuke terhadap anaknya bikin curiga.

Curiga? Untuk hal apa?

"A-kun kayaknya sudah nyaman dengan Sasuke"

Ino menyayangkan keputusan Hinata meminta Akihiko menjauh dari seseorang yang disukainya (Sasuke) tanpa alasan jelas sementara pemahaman anak itu terbatas.

"Boleh-boleh saja kalau kamu merasa kurang nyaman dengan kebaikan Sasuke tapi baiknya pikirkan A-kun juga"

Ino tidak bisa menghakimi apalagi ikut campur dalam pola asuh anak. Dia pun sadar tidak beres mendidik anak sendiri, hasilnya Inojin sulit dijinakkan.

Ah, jadi kepikiran deh

Oh, seharusnya Shikamaru yang memikirkan Akihiko kan!? Kok dia yang repot!

Belakangan Hinata beralih jadi tutor balet online dan kerja sambilan di toko bunga Ino. Dia sedang resah soal kestabilan pendapatannya.

Ino tahu Shikamaru sudah menjamin kebutuhan Akihiko. Secara ekonomi juga Hinata tidaklah sulit, apalagi diringankan dengan beasiswa kuliah Hanabi. Wanita itu terlalu cemas memikirkan masa depan. Semuanya ditampung sendiri, padahal dia bisa tukar pikiran dengan Shikamaru. Toh, Akihiko adalah prioritas bersama.

Tentu dengan kabar Shikamaru akan menikah, membuat Hinata terasa berat. Shikamaru dulu bisa royal karena tidak banyak tanggungan, tapi bagaimana ketika pria itu berumah tangga dengan Temari?

Ino salut dengan kebaikan hati Hinata yang mau menerima hubungan rumit dengan Shikamaru.

Sudah punya anak, mau nikah sama cewek lain? Tidak manuk akal.

Golden Memories [SASUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang