US

17

Sekilas cerita tentang Win, ia memiliki segala sesuatu yg dapat membuat iri. Fisiknya tinggi dengan masa otot yg pas, wajahnya tampan juga manis, pendidikannya sempurna, keluarganya apalagi. Walaupun ia terlahir sebagai seorang omega, itu tak terlalu berpengaruh untuk kehidupannya.
Jika di luaran sana para omega biasanya kesulitan untuk mencari pekerjaan bagus atau sekedar dipandang di masyarakat, maka seorang Win Metawin tak perlu merasakan itu. Ia sudah terlahir kaya. Ia tetap akan menjadi pemimpin perusahaan ayahnya suatu saat nanti, tanpa orang-orang harus mengeluh tentang siklus heat omega yg pasti datang sebulan sekali.
Kehidupan Metawin selalu mulus, halus, tanpa kata susah. Tinggal berucap, semua bisa ia dapatkan.

Setidaknya itu yg ia rasakan sampai suatu hari ia bertemu seorang pemuda tampan yang berdiri memegangi papan iklan bertuliskan nama kedai mi dan diskon hari itu di atas kepalanya. Pemuda itu berdiri di tengah panasnya kota, seharusnya tak terlalu terlihat di antara kerumunan orang berlalu lalang. Tapi entah mengapa, penglihatan Win justru melihatnya dengan sangat jelas. Pandangan pertama dan ia jatuh pada pesona Bright Vachirawit. Bagaimana tidak, sang pemuda yg sudah bisa dipastikan miskin itu bertampang bak aktor terkenal dengan kualitas fisik yg menggoda. Panggil Win naif, karena ia merasa begitu tertarik pada pandangan pertama.

Seorang Win Metawin belum pernah mendapat penolakan seumur hidupnya, maka jangan salahkan si pemuda kaya saat hatinya tertarik dan tertantang saat lawan bicara membalas dengan kata "tidak". Hal sepele sebenarnya, hanya satu botol air mineral yg ia tawarkan pada pemuda pemegang papan iklan.
Merasa ditolak, si anak kaya kembali ke istananya. Bukan untuk mundur, tapi untuk mencari tau, siapa pemuda tampan pekerja keras yang ia lihat tadi. Tanpa menunggu lama, informasi lengkap sudah di tangan, mengenai Bright Vachirawit Chiva-aree.

Keduanya terpaut usia hanya setahun, tapi bagi Win, Bright merupakan sosok yg sangat dewasa berperilaku dan bertutur. Padahal, perbedaanya hanya pada cara di besarkan, Win terbiasa mendapat segalanya, Bright terbiasa berusaha untuk mendapat segalanya, termasuk tentang cintanya.

Bright bertemu Win saat ia sedang ditekan habis-habisan oleh keluarga Jongcheveevat. Dan tanpa Win sadari, kehadirannyalah yg membuat Bright terbebas.
Jika kau didekati pria omega kaya berstatus bangsawan, apa kau akan menolak? Seluruh orang waras akan berkata tidak, dan itu yg diharapkan Mew. Dia membebaskan Bright, karena ia yakin suatu saat nanti Bright akan bisa mencintai Win.

Dan keyakinan itu rupanya menular pada Win, ia yakin, suatu saat nanti Bright akan membalas cintanya dengan sama besar. Keyakinan itu tentu saja tidak muncul begitu saja. Keyakinan tentang segala rasa bermula ketika sang terang membuka asa.
Ya, Bright membuka harapan, menunjukan jalan menuju kunci hatinya. Setidaknya itulah yg Win baca.

Di tahun kedua mereka berkenalan, tahun kedua Win mengejar Bright, pemuda alpha memberikan harapan. Ia mulai membuka diri pada Win, mulai memperhatikan Win, mulai memperlakukan Win seperti seseorang yg spesial. Jadi, apa Win salah jika mengartikan usahanya berbuah manis ketika si terang yg begitu dingin berubah hangat?
Tentu tidak. Semua akan berpikir sama. Semua akan merasa sama.

Salahkan Bright yg sempat jatuh dan menunjukannya.

Setidaknya sampai ia tidak sengaja bertemu kembali dengan Gulf, di tahun ketiga sang cinta direnggut paksa. Saat itu Bright bekerja di perusahaan keluarga Win dan sedang ikut makan malam bersama, saat ia melihat kedua orang itu masuk. Matanya sendu memandang wajah menantu Jongcheveevat.
Mengenal Gulf sedekat itu selama lima tahun membuat Bright tau, Gulf tidak baik-baik saja, Kananya tidak bahagia. Wajah itu memang mengulas senyum, tapi senyumnya begitu suram. Senyum Kananya selalu seperti angin musim panas, menyegarkan. Cintanya tidak bahagia, hatinya teriris seketika.

Sampai satu lengan menyelip diantara sikunya, Bright dibawa pada kenyataan. Ia telah memilih untuk menjaga Win Metawin. Ia dan Gulf mungkin memiliki kisah yg tak usai, tapi rasanya sedikit telah di ambil pria manis di sampingnya. Setidaknya itu yg coba ia ingatkan pada dirinya, tentang janjinya untuk bersama dengan pria ini, menemani dan mengikat janji bersama nantinya.