20

5.1K 530 70
                                    

                                       🔞

Plis jangan berharap banyak. Tulisannya mungkin 18+, tapi ini ga sepanas itu. Jadi kalau ada yg sekiranya kurang puas, aku minta maaf. Kemampuanku buat nulis adegan NC hanya sebatas ini. Sekali lagi harap maklum ya, makasih.

.
.
.

Mew lalu membuka kemeja yg Gulf pakai, begitu juga dengan kancing celana jeansnya.
Mew lalu mendorong tubuh Gulf lembut sambil mencium bibir suaminya yg sudah membengkak itu.
Saat punggung Gulf sudah nyaman menyentuh kasur, Mew mendekatkan bibirnya ke telinga Gulf, ia lalu berbisik kelewat seduktif.

"So touch me more, baby." lalu menjilat telinga Gulf yg mengundang suara halus dari belah bibir bengkak omeganya.

Wajah Mew kembali ia bawa berhadapan dengan Gulf. Kembali mengagumi paras indah di bawahnya.

"Gulf, baby." Panggil Mew lembut penuh nafsu.
Yang di panggil sebenarnya malu, jadi ia hanya membuka mata.

"Lihat aku, oke? Karena sama sepertimu, semua yg kusentuh, adalah milikku." Setelahnya Mew mengecup dahi Gulf lama, turun ke kedua mata, singgah sebentar di hidung mancungnya, dan bertahan cukup lama di bibir Gulf.

Mulut pria di atasnya lalu makin turun,memberi bekas pada leher, lalu mulai bermain di dadanya.

Dada rata dengan dua puting kecil itu kini basah dan memerah. Bukan hanya keringat Gulf, tapi juga bekas hisapan dan jilatan Mew. Bahkan ada bekas gigitan disana.

"Jangan diatahan baby, mendesah semaumu." Mew masih di dada Gulf. Menjilat-jilat puting kecil Gulf dengan gerakan lambat, saat ia melirik kewajah Gulf dan mendapati suaminya menutup mulutnya sendiri.

Tangan kiri Mew lalu naik, menarik tangan Gulf yg sedari tadi menutup mulutnya. Saat Gulf ingin ganti menutupnya dengan tangan kiri, Mew menarik tangan itu lagi. Jadilah Gulf mengigit bibir bawahnya kuat, menahan suara yg akan keluar.

Merasa tak lagi ada pergerakan apapun, Gulf membuka mata. Wajah suaminya sudah ada di hadapannya.

"Kenapa ditahan, hm?" Mew bertanya sambil lagi-lagi mencium dan menjilat leher Gulf, serta area sekitaran rahang Gulf.
"Ssuaraku aneh, phi." Tubuh Gulf tiba-tiba menggeliat. Geli.
"Sudah kubilang jangan ditahan. Hanya percaya padaku dan nikmati, oke? Dan rekam semuanya dalam kepalamu."

Gulf sebenarnya masih malu, tapi ia ingin menunjukan bahwa ia percaya. Gulf percaya pada Mew.

"Hhhha."
Desahan sedikit tertahan itu terdengar saat Mew kembali pada dua biji Gulf.
Biji ketumbar pada dadanya.

Mew menjilati kembali. Tapi kali ini dibumbui oleh gigitan gigitan kecil.
Jika mulutnya memanjakan yg satu, jemarinya memanjakan yg lain. Telunjuk Mew memutari puting Gulf, sesekali menyapukan telunjuk itu lembut pada putingnya.
Telapaknya yg lain saling bertaut dengan jemari Gulf. Sedang tangan Gulf yg lain menyelip di rambutnya. Sesekali meremas lembut disana.

Puas dengan tubuh atas Gulf, Mew membawa ciumannya turun, sampai di area perut Gulf. Lidah basahnya menyapu pusar Gulf.

"Pphhi"
Suara Gulf terdengar saat Mew memasukan lidahnya pada pusar Gulf, memutar lidahnya, lalu menjilat-jilat. Jangan lupa bibir Mew yg kadang menciumi basah sekeliling pusar Gulf. Lagi Gulf menggeliat, geli, tapi nikmat.

Sementara mulutnya bermain di pusar Gulf, kedua tangan Mew turun dan perlahan menurunkan jeans yang Gulf pakai. Celana itu Mew turunkan sebatas tengah paha. Meninggalkan boxer brief sebagai penghalang terakhir Mew dengan milik Gulf yg jelas menegang, dengan sedikit noda basah di depan.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang