Chapter 1

22.6K 964 48
                                    

Siang itu, aku sedang berbincang dengan Karen, teman baruku di sekolah baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu, aku sedang berbincang dengan Karen, teman baruku di sekolah baru. Tiba-tiba, Ayahku datang bersama Ibu dan Daniel, kakakku. Ayah terlihat tergesa-gesa. Ia mendatangiku dan segera menarik tanganku menuju parkiran sekolah. Meninggalkan Karen yang bingung karena tiba-tiba aku meninggalkannya.

"Ayah! Ada apa ini?" Aku menarik tanganku kembali.

"Angel, sekarang kita pergi ke safe house, dan tinggal disana!"

"Apa? Safe house? Untuk apa? Memangnya rumah kita yang sekarang tidak aman?"

Ayah tidak menjawab pertanyaanku. Ia membuka pintu mobil untukku dan memaksaku untuk segera masuk. Dengan malas aku duduk didalam mobil, Daniel duduk disebelahku sambil menggenggam sebuah senjata api. 

Sejak kapan Daniel mau menyentuh benda itu? 

Saat di Indonesia saja dia sangat malas mengikuti pelatihan menembak. Ayah memang sedikit keras dengan anak-anaknya. Kami dilatih untuk menembak sejak kecil menggunakan pistol mainan. Lalu saat menginjak remaja, Ayah sering membawa kami ke tempat pelatihan menembak sungguhan.

Jadi aku dan Daniel memang memiliki keterampilan menembak. Kebetulan aku juga menyukainya.

Dua puluh menit kemudian, mobil kami memasuki kawasan yang jarang penduduk. Lalu mobil berbelok ke jalan kecil di sebelah kanan. Tak lama, terlihat rumah yang berukuran sangat besar dengan pagar menjulang tinggi sekitar empat atau lima meter. 

Ayah memasukkan sebuah kode di bagian depan gerbang. Aku lihat ada sebuah kotak kecil dengan tombol-tombol di sana. Setelah kode diterima, pagar terbuka dan kami segera memasuki safe house. Mobil terparkir di halaman depan. Aku adalah orang pertama yang keluar dari mobil.

"Daniel, sebenarnya ada apa?" Aku berdiri disamping Daniel yang bersandar pada badan mobil.

"Kamu nggak perlu tahu sekarang. Lebih baik kita masuk ke dalam rumah." Daniel berjalan meninggalkanku.

Aku mengikuti langkah Daniel dan masuk kedalam safe house. Rumah ini dilengkapi dengan banyak fasilitas. Salah satunya adalah gudang makanan yang selalu dipasok seperti sebuah toko. Juga ada kebun sayur dan buah-buahan, persediaan air yang tidak pernah habis, dan listrik yang tak akan pernah mati karna menggunakan tenaga surya. 

Kamera pengintai terpasang diseluruh sudut rumah dan di luar rumah. Dan ada sebuah laboratorium dan juga gudang senjata di basement rumah. Segala jenis senjata ada di sana. Terakhir kali aku melihatnya ketika Ayah menambah koleksi senjatanya setahun yang lalu.

"Angel, mau temani aku ke kota?" Daniel masuk ke kamarku saat aku sedang bersantai di ranjang.

"Aku mau!" Aku beranjak dari tempat tidur dan berjalan cepat menuju pintu.

"Tunggu! Tunggu!" Daniel menghadangku.

"Tunggu apa lagi? Aku tidak betah ditempat ini Dani!" Aku merengek padanya.

Zombie World (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang