.
.
Still Saturday, 17.59
Ruby membawa gelas kosong ke dalam rumah, di depan Tv ia bertemu dengan sang ayah.
"Ada tamu?" Tanya sang ayah.
Ruby mengangguk "iya, Pa" katanya sambil lewat.
Gadis itu berdiri di depan wastafel, di sana masih ada sang mama yang masih berkutat dengan oven listrik dan peralatan kue lainnya.
"Udah pulang?" Tanya mama.
"Udah"
"Kok ga di bawa masuk? Kenalin gitu ke mama sama papa."
"Ih baru juga berapa hari, nanti aku juga bakal kenalin kalo udah waktunya."
Mungkin mama bakal kaget karena anaknya pacaran dengan putera dari temannya.
"Emang siapa tamunya?" Itu papa, lelaki dengan perawakan tinggi besar itu duduk di kursi bar, tepat di depan sang istri.
Baru saja Ruby ingin menjawab, si pengacau malah datang.
"Itukan pacarnya kak Ruby, dad."
Papa terkejut "bener by?"
Ruby hanya mengangguk, ia tak berani menampakkan wajahnya meskipun kedua gelas tadi telah bersih ia cuci.
"Kenapa ga di kenalin ke Papa?"
"Pacar kak Ruby sumbing kali" ledek adiknya.
Laknat emang.
Ruby kesal, ia berbalik menatap tajam sang adik "lo kenapa sih? Iri kan sama gue?"
"Iri?" Ulang si adik "ga ada tuh di kamus gue, iri sama lo"
"Alahh, alesan!" Ruby melipat tangannya "lo kira gue gatau kalo lo naksir temen gue?"
"Apaan?!"
"Ngapain ngegas? Banyak bensin lo?"
Mama dan Papa hanya diam memperhatikan, keduanya memang sering berkelahi, adu mulut dan kejar-kejaran. Tetapi saat salah satunya mengalami hal yang menyedihkan, satu dari lainnya akan berusaha untuk menghiburnya.
"Enak kue nya" puji sang Papa yang membuat mama tersenyum.
Sedangkan kedua anak mereka masih saling adu mulut.
•
19.11
Rasyad : assalamualaikum
Rasyad : udah siap?Ruby : wa'allaikumsalam
Ruby : udah di terasRasyad : ga ada nyamuk emang nya?
Ruby : lebah masa kalah sama nyamuk sih
Rasyad : iya juga
Ruby : brsik
Ruby : udah dimana?Rasyad : ini nyampe
Ruby mendongak karena ternyata Rasyad memakai mobil.
CR-V berwarna merah cabe🔥
Rasyad keluar, lelaki itu memakai sweater biru tua dan celana hitam.
"Romantic dinner pake sweater?" Tanya Ruby saat ia selesai mengunci pagar rumahnya.
Rasyad terkekeh "ga punya jas soalnya" dia menepuk pundaknya, seakan sedang membersihkan debu di sana "lagian pake apapun tetep ganteng" pujinya untuk diri sendiri.
Ruby memutar bola matanya, dalam hati mengiyakan.
"Kenapa di gembok?" Tanya Rasyad. Saat membukakan pintu mobil untuk Ruby.
"Pada keluar rumah, bi Tati udah tidur kalo jam segini."
Setelah Ruby duduk dengan nyaman, ia lari pada pintu yang lain, menyusul Ruby di sana.
"Kita mau kemana?" Tanya Ruby saat Rasyad mulai menginjak pedal gas menjauhi rumah nya.
"Dapet rekomendasi dari google, pokoknya kamu bakal suka deh."
Ruby menghidupkan audio mobil, pas sekali yang terputar lagu dari Ed Sheeran berjudul Perfect.
"Suka sama lagu ini" kata Ruby.
"Kenapa?" Sahut Rasyad sambil menyetir.
"Papa sama Mama sering karaoke di rumah pake lagu ini."
"Romantis banget."
"Iya, kalah kamu mah!"
Rasyad terkekeh, ia menggenggam tangan Ruby dan mencium punggung tangan gadis itu.
"Nih udah romantis belum?" Tanyanya sambil melirik Ruby.
Mata mereka bertemu dan Ruby langsung menarik tangan nya karena malu.
Tentu saja Rasyad tak tinggal diam, lelaki itu kembali mengambil tangan Ruby dan menggenggam nya, sepanjang perjalanan Rasyad tak melepaskan tautan mereka, bahkan untuk sekedar memindahkan tuas perseneling. Sesekali Rasyad juga mengecup dan mengelus punggung tangan Ruby menggunakan jempol tangannya.
•
"Sky Lounge?" Tanya Ruby takjub.
Rasyad mengangguk bangga "suka kan?"
"Banget!" Ruby berjalan ke pinggiran gedung, menatap lampu lampu di bawah sana.
"Bagus banget ini mah!!! Makasih ya!" Katanya lagi, dia meluk Rasyad, baru aja Rasyad mau bales eh udah di lepas lagi.
Ruby malah sibuk foto foto, selca dengan background luar gedung, selca dengan background deretan kursi dan lampu gantung estetik.
"Yang, yang, fotoin dong!" Ruby memberikan ponselnya pada Rasyad.
Rasyad dengan senang menerimanya, liat Ruby seneng aja udah cukup bagi Rasyad.
Bucin!
•
Di malam minggu pertama mereka, Rasyad menceritakan tentang keadaan rumahnya.
Ia hanya tinggal bertiga dengan sang ibu dan kembarannya.
Sedangkan ayahnya berada di Amerika.
Orangtua Rasyad sudah bercerai, ibunya tidak suka sifat sang mantan suami yang terlampau workaholic.
Tetapi meskipun mereka telah bercerai, sang ayah masih menafkahi anak-anaknya seperti biasa. Sedangkan ibunya punya usaha sendiri di bidang properti.
Dan alasan Rasyad tidak melanggar Dare dari Raisya adalah jika Rasyad melanggarnya, ia harus rela tinggal bersama ayahnya yang super duper workaholic.
Rasyad ga mau. Bagi Rasyad, kebersamaan adalah segalanya.
Bukan hanya itu saja, dia juga berat meninggalkan bobrok squad.
Apalagi Satrio, Uuu sayang kamu, Ruby - Rasyad
"Terus papih kamu udah nikah lagi?" Tanya Ruby setelah Rasyad bercerita.
"Belum. Mamih juga belum. Kayanya mereka masih sama-sama cinta."
"Hm... Aku berdoa yang terbaik buat keluarga kamu"
Ya, hari itu mereka berdua saling mengenali satu sama lain.
•
Hai...
Hihi maaf ya agak lama, aku lagi fokus nge-rank wkwk... Jadi waktu malem di pake push rank. Ntar lagi turun season soalnya. Wkwk.
Makasih yang udah baca, vote apalagi komen. Makasih banyak ya :)
Semoga suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIT CHAT || TAENNIE
FanficKim Jennie Kim Taehyung ~hanya tentang mereka . . . 📍 Gaje 📍 A little bit harsh word 📍 Cerita murni dari pemikiran saya, bila ada kesamaan nama, tempat dan kejadian, itu hanya kebetulan semata.