PROLOG

21 2 0
                                    


"Namaku Zani, orang pribumi berdarah Jawa yang tinggal di Medan dengan harapan yang tinggi untuk masa depan yang lebih baik."    Aku tinggal di rumah sederhana bersama ibuku. Tidak memiliki sosok ayah dan tidak juga begitu sempurna di semua kalangan. Tetapi, ada banyak misteri tersembunyi dibalik sifatku yang asyik dan orang lain tidak mengetahuinya. 


Kalau bicara soal Putri Shakira...
Dia gadis yang baik, lembut, sederhana, ramah tamah dan anggun. Tapi ia sedikit sensitif soal perasaan.

Hummm... Jadi begini pertama kalinya aku mengenal putri.
(lumayan ruwet sih ceritanya).

"Pada tanggal 31 Oktober 2019. Sepulang dari rumah dede, aku tak sengaja melihat putri duduk sendirian di halte dengan baju merah meronanya dalam amarah dan kegelisahan, bahkan tangisan. Karena sudah terlalu larut malam waktu itu, aku menghampirinya. Jiwanya yang saat itu tak terkendalikan membuat ia tertekan. "heyy... mbakk... ada yang bisa aku bantu?" ucapku yang menanyakannya dengan sedikit rasa takut. Tapi ia hanya diam dan melirikku dengan wajah iblisnya. "sudah mbakk... jangan menyesal pada diri sendiri, masih ada loh harapan untuk masa depan yang lebih baik" ucapku lagi yang dengan rasa sedikit takut sembari duduk di sampingnya. Putri yang merah dengan semerah-merahnya dalam amarah akhirnya tenang dengan damai dan menceritakan keluh kesahnya padaku atas kejadian malam itu."

Ohiyaa, ternyata aku dan putri satu Universitas Negeri ternama di Kota Medan. Aku Mahasiswa Semester 5 Fakultas Hukum, sedangkan Putri Mahasiswa Semester 3 Fakultas Ekonomi.

Dan dari usia 12 tahun putri sudah tinggal di Bandung. Tapi ibunya asli orang Medan dengan keturunan berdarah Batak Mandailing.




Nah, mengapa Putri di Medan?
Dan bagaimana keselanjutannya?

Langsung aja baca di setiap part selanjutnya yee...

Buat yang syuka...

vote, komen bahkan share dong...

Happy Reading

Harapan Untuk Masa DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang