TMA | Part 11

15 0 0
                                    

Take Me Away •

Happy reading..

Sudah 2 hari Sheva dirawat, ia sudah sangat bosan disini tapi Ayah dan Bundanya tidak mengizinkan dirinya untuk pulang.

Selama itu pula tidak ada papa dan mamanya menjenguk dirinya. Apa mungkin mereka benar-benar melupakan keberadaannya?.

Kini Sheva duduk termenung di atas brankar menatap ke jendela kaca yang menampakkan hamparan langit biru, gadis itu tak menghiraukan kedatangan Kenan.

"Sheva" panggil Kenan pelan tapi yang disebut namanya bahkan sepertinya tak menyadari kedatangannya.

"Sheva" panggilnya kembali menepuk pelan bahu Sheva.

Sheva terperanjat, "Kenan, kapan kamu dateng?" tanyanya.
"Baru aja" balas Kenan tersenyum.

Sheva memperhatikan Kenan, ada yang aneh dengan wajah kekasihnya itu. "Wajah kamu kenapa Ken? Kamu berantem lagi?" tanya Sheva saat melihat cukup banyak luka lebam di wajah Kenan.

"Tadi ada yang ganggu, aku gak berantem cuma bela diri aja" timpal Kenan.
"Tetep aja namanya berantem. Kamu ambil kotak P3K deh di laci paling bawah" ujar Sheva.

Kenan beranjak dari kursi tempatnya duduk untuk mengambil kotak P3K di laci.

Tadi saat dia dalam perjalanan ada yang mengikutinya. Dia motor ninja merah yang tempo hari mengikutinya saat bersama Sheva. Sialnya pemilik motor ninja itu membawa beberapa orang dibelakang sana.

Naas saat Kenan melintas di jalanan cukup sepi beberapa motor itu menghadang jalannya, mereka turun dari motor lalu tiba-tiba berdiri mengelilinginya.

Sialnya Kenan saat itu sendirian, Reyhan dan Samudra masih ada urusan. Sementara dirinya ingin cepat-cepat bertemu Sheva di rumah sakit. Alhasil dia pulang sendirian dan berakhir bersama 12 orang berjaket hitam yang saat ini mengelilinginya dan seorang yang bertengger di atas motor ninja merah.

"Maksud lo apaan? Gue perhatiin dari kemarin lo ngikutin gue" ucap Kenan memandang sosok di atas motor ninja merah itu.
"Gue mau milik lo!" jawabnya tak santai.

Kening Kenan mengernyit, miliknya? Apa maksudnya?.

"Kasih dia pelajaran" ucap datar pemilik motor ninja merah itu sebelum pergi melesat dengan motornya.

Kenan yang masih bingung dengan maksud dari orang itu tidak siap menerima serangan dari mereka yang berada di depannya.

Satu pukulan mengenai pelipisnya hingga pukulan-pukulan selanjutnya. Dirinya sudah sangat lelah melawan ke 12 orang ini.

Tapi tiba-tiba ada 2 motor datang, Kenan tidak mengenali siapa pemilik motor yang kini turun dan membantu dirinya melawan orang-orang ini.

Perkelahian masih berlanjut hingga salah satu diantara orang berjaket hitam itu terkapar dengan luka cukup parah. Mereka memutuskan untuk pergi membawa temannya itu.

"Lo oke?" tanya salah satu lelaki yang menolongnya tadi.
Kenan mengangguk, "Thanks --"
"Ah iya gue Aldo dan dia Adit. Kita sekelas sama Reyhan dan Sheva. Tadi kita gak sengaja liat lo lagi di keroyok" jelas Aldo menyadari Kenan yang bingung akan siapa dirinya dan Adit.

"Oh oke sekali lagi makasih. Gue pasti balas kebaikan kalian" ucap Kenan.
"Santai aja, lo anggap kita temen aja gue udah seneng. Ya gak Dit?" jawab Aldo memukul lengan Adit yang dari tadi diam.
Kenan tersenyum kecil, sangat kecil sekali. "Gabung aja sama kita nanti. Gue gak pilih siapapun buat jadi temen gue. Gue pamit duluan" ujar Kenan sebelum memakai helmnya dan pergi dari sana.

Take Me AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang