Genre : Action, dark comedy, and a little bit romance lol
Cast :
• Kim Young Kyun/Hwiyoung (Sf9)
• Favella Kim (OC)
❝When we’re kid, we love heroes. When we’re adult, we understand villain.❞
— The one who (maybe if he had a chance) will beats voldermort.
Kedip sinar temaram lampu jalan dan rintihan klakson kuda besi di jalanan menjadi musik pengiring Hwiyoung. Lelaki berambut gondrong tersebut merapatkan leather jacket yang setia menemaninya sejak minggu kemarin sambil terus melangkahkan kakinya menyusuri jalan setapak yang becek.
Tak mengerti apa yang jadi penarik atensi Hwiyoung, tiba-tiba matanya terpekur pada layar besar di jembatan penyeberangan. Layar itu menampilkan berita mengenai keberhasilan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan diwakili oleh Menteri Perekonomian, Menteri Dalam Negeri, dan Favella Kim selaku perwakilan Kedutaan Besar Korea Selatan.
Satu senyuman miring tercipta di wajahnya, tatapannya menajam dan membuat ekspresi wajahnya persis penjahat di film aksi. “Long time no see, Fav. See you when I see you.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Derap heels stilleto beradu dengan lantai marmer, mencipta bunyi memekakkan telinga. Sosok semampai, pemilik stilleto itu melangkah cepat memasuki ruang negosiasi yang terselubung di sudut gedung Kementrian Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia.
Bagus sekali, dua tahun dia ditugaskan di Indonesia dan laporan yang biasanya dia dapatkan hanya seputar paspor atau imigran gelap. Sekarang? Dia kedapatan tangkapan besar, peneror dari kampung halamannya. Entah harus merasa senang atau pusing.
“Seperti yang sudah anda ketahui, kemarin malam terjadi aksi teror di kawasan Rasuna Said. Sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun kerusakan yang diakibatkan peristiwa tersebut cukup merugikan.” Sonya—juru bicara Kemenpolhukam—menjelaskan, “Alasan kami, pihak Kementrian meminta anda ke sini karena pelaku teror tersebut hanya mau bebicara dengan anda, Favella Kim.”
“Sepasang kakak beradik menjadi sandra peneror tersebut, Nona Favella. Keduanya berumur delapan dan lima tahun, mereka salah satu anak panti asuhan yang terkena aksi teror.” Tanjung Winasoka— Jenderal TNI Angkatan Darat—menyanggah. “Pelakunya bernama Hwiyoung, warga negara Korea Selatan, usianya baru 27 tahun dan menurut informasi yang kami dapatkan dia sudah dua tahun menetap di Indonesia sebagai pekerja.”
Sonya kembali menyambung, “Menurut informasi dari BIN, Hwiyoung termasuk dalam daftar hitam pencarian karena terlibat dalam kasus pengeboman dan teror beberapa negara besar dan kecelakaan pesawat.”
“Bocah gemblung,” umpat Favella tak tahu malu, depan petinggi kementrian dan petinggi militer. Kepalanya pening karena belum sempat sarapan setelah semalaman menyusun laporan untuk masa pemindahalihan jabatan pada duta besar selanjutnya. “Saya akan bernegosiasi dengan si Hwi itu, tetapi dengan catatan semua harus mengikuti aturan saya.”
