•_•
Sungguh pemandangan yang tak mengenakkan ketika orang yang kau sukai sedang bersama orang lain. Seperti saat ini, hati Jaemin panas melihat Chelsea yang sedang tertawa bersama Hyunjin, tak jauh dari meja kantin yang ia tempati.
"Yeuu elah, kalo cemburu samperin gih." ucap Haechan.
"Masih gue liat, ntar gue sleding tuh Hyunjin."
"Sampe kapan sih lo harus suka sama Chelsea, udah setahun tapi tetep aja dia nggak peka sama perasaan lo. Lo nggak ada niatan jujur gitu?"
Jaemin menyukai Chelsea dari kelas 10, semua itu berawal ketika Jaemin jatuh akibat bertanding futsal. Membuat kakinya terkilir dan berdarah di beberapa sudut. Akibatnya Jaemin harus keluar dari permainan karena ia tak bisa bertanding lagi.
Saat Jaemin kehilangan semangat, merasa putus asa dan tak mempedulikan lukanya. Tiba tiba Chelsea datang mengobatinya sambil memberikan kata kata penyemangat.
"Nggak papa Jaem, jatuh itu biasa dalam permainan. Kamu harus bangkit lagi, semua ini bukan akhir buat kamu. Tapi ini baru awal buat kamu. Semangat ya."
Sejak itu lah Jaemin menyadari bahwa ia menyukai Chelsea. Ia menyukai sifatnya, wajahnya, tingkahnya dan segala yang ada pada Chelsea. Tanpa ia sadari jika sikap Chelsea memang seperti itu pada semua orang.
"Gue takut chan, kalo gue jujur ntar malah Chelsea nolak gue. Dan setelah itu gue takut Chelsea menjauh."
"Nggak ada salahnya mencoba kan? Saingan lo sekarang banyak bro, dan semuanya itu cogan cogan. Kalo lo nggak gerak cepat, bisa bisa Chelsea sama orang lain."
"Gue yakin Chelsea nggak menerima sembarang orang."
"Ekhemm." tiba tiba terdengar suara dari arah kiri Jaemin.
Jaemin lalu menolehkan kepalanya, dan ternyata ada Jeno yang saat ini menghadapkan wajah padanya. Sontak Jaemin segera menjauh wajahnya menjaga jarak.
"Ngapain lo?" tanya Jaemin, mengingat kejadian yang lalu membuatnya agak khawatir di dekat Jeno.
"Sebel sama Hyunjin ya? Sama kok gue juga. Musnahin yok Jaem." ucap Jeno dengan santainya.
Byurr
Jaemin menyemburkan jus yang diminumnya.
"Yaampun Jaem, jorok lo ye? Kena wajah gue nih." ucap Haechan.
"Sorry sorry Chan." Jaemin menggosok gosok wajah Haechan.
"Lo tadi bilang apa? Musnahin? Anak orang itu, sembarangan aja lo." ucap Jaemin pada Jeno.
"Ya habisnya gue sebel, gue yang berjuang. Tapi malah Hyunjin yang berduaan sama Chelsea. Ngapain juga sih Hyunjin deketin Chelsea?"
"Lo tanya gue? Emangnya gue emaknya?"
"Kan lo tau sendiri, Hyunjin itu playboy. Mantannya banyak tuh."
"Oh."
Jaemin mencoba tak peduli, sebenarnya ia juga sangat kesal pada Hyunjin.
"Lo sebenarnya suka sama Chelsea nggak sih? Kok nggak peduli banget lo." ucap Jeno heran, padahal tujuannya kesini adalah untuk bernegosiasi dengan Jaemin.
"Trus gimana? Gue harus koar koar?"
"Yaudah lo berhenti berjuang aja, biar gue bersaing sama Hyunjin."
Brakkk
Jaemin menggebrak mejanya.
"Enak aja lo, mana bisa gue ngalah sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Rival | Nomin
FanfictionBagimana jadinya ketika dua orang berandalan sekolah menyukai satu gadis yang sama?? Keduanya sama sama suka balapan. Yang satu suka balap motor, dan yang satu suka balap mobil. Akankah salah satu dari mereka berhasil hati sang gadis? Atau justru t...