3

2.2K 387 64
                                    


Happy reading
Enjoy

"Ini dimana ya? Dan kenapa aku di ikat gini,di borgol pula?"

Sebelumnya

"Darah?"

Hah

Heh

Hah

Heh

"Ha he ha he,ngapa Lo pada. Abis cipokan Lo Ama siput?" Tanya Sanzu

Pemuda bersurai merah muda itu kembali mengendus benda yang di pegang ya yang membuat para petinggi lainnya agak sedikit....gimana ya...eum..cringe?

Entahlah apapun itu,yang jelas mereka sedikit ilfeal,terutama Rindou. Raut wajahnya tampak jelas terlihat jijik.

Sanzu yang melihat ekspresi dari rekan rekannya itu menatap heran. "Kenapa Lo pada ?" Tanya nya

"Zu Lo masih waras kan?" Tanya Ran

"Secara fisik iya,ngapa emang?"

"Itu Lo ngapain ngendus² tu benda,kek binatang aja Lo."

"Kalo ngomong suka bener,heran dah. Ini gw lagi mastiin apa ini beneran darah apa kagak? Makanya gw endus."

"Ya kagak gitu juga,astaga." Ran menepuk jidat,para petinggi lainnya hanya menatap datar melihat tingkah Sanzu dan Ran.

Mereka ngeributin apa sih?

Karna ingin memastikan,Sanzu meminta ijin untuk menemui pemilik benda yang di pegangnya pada Ketua(Mikey),dan Mikey pun hanya mengangguk dan melanjutkan memakan takoyakinya.

Karna sudah mendapat izin,Sanzu pun beranjak pergi ke kamarnya Karna di sanalah ia mengurung gadis itu.

Setelah masuk ke kamarnya,Sanzu melihat bahwa gadis itu masih terlelap belum bangun. Niat ingin membangunkan tapi tiba tiba ia berhenti lantaran sebuah tangan menyentuh bahu yang membuat pemuda dg sobek di pinggir bibir itu kaget dan langsung menampol wajah sang pelaku.

Sang pelaku meringis,lalu melayangkan 1 pukulan pada Sanzu dan Sanzu puntak mau kalah,yang pada akhirnya membuat keributan dan keributan itu membuat sang gadis yang tadinya terlelap terbangun dan menatap bingung,karna saat ia membuka mata tiba tiba ada 2 pemuda berantem di depannya.

Karena tak ingin menganggu,gadis itu pun hanya diam melihat 2 pemuda itu berdebat dan saling melempar pukulannya. Bosan itulah yang di rasakan gadis itu, akhirnya Toga memilih untuk membuka suara dan memanggil mereka.

"Hoi dua pemuda yang di sana...bisakah kalian berhenti sebentar?"

Sontak 2 pemuda itu menoleh dan menatap ke arahnya. Gadis itu pun kembali melanjutkan perkataannya.

"Ini dimana ya? Dan kenapa aku di ikat gini,di borgol pula?"  Ucapnya

"Harusnya kami yang bertanya padamu? Siapa kau,tiba tiba saja datang dan jatuh di atas kepalaku?" Tanya Sanzu

"Pfft,lebih tepatnya kau membuatnya pingsan. Hahaha" Ucap Pemuda bersurai ungu dg poni yang sedikit panjang hampir menutupi matanya.

Ternyata sedari tadi yang debat dengannya itu adalah Rindou,dan saat ini ia tertawa kala mengingat Sanzu dg mudahnya pingsan hanya karna kepalanya berbenturan dg sang gadis. Apalagi gadis tersebut terlihat masih anak sekolah,apakah kepala Santu selemah itu? Entahlah yang pasti itu membuatnya tertawa tatkala mengingat hal itu.

"Sudahlah Sanzu,introgasinya nanti saja bersama Ketua dan petinggi lainnya. Kita kesini hanya memastikan gadis ini tidak kabur." Ucap Rindou

"Kenapa gak sekarang aja sih,biar nanti aku bisa langsung membunuhnya." Ucap Sanzu

Sanzu berjalan mendekati Toga dan mencengkram dagu gadis itu.

"Tak perlu bersedih,sebentar lagi kau akan mati. Tapi ku siksa dulu baru kau bisa di jemput oleh kematian."  Toga yang mendengar itu tersenyum yang membuat Sanzu mengernyitkan dahinya,begitu pula dg Rindou

"Kenapa kau tak takut,apakah kau meremehkan ku gadis kecil." Ucap Sanzu, cengkraman dagunya semakin kuat namun tak membuat gadis itu mengubah raut wajahnya. Sementara Rindou,pemuda itu memegang bahu Sanzu dan menatap tajam padanya.

"Oi Sanzu,tenangkanlah dirimu. Apakah kau mau melanggar perintah ketua?" Ucap Rindou

Sanzu berdecih,Pemuda bersurai merah muda itu melepas cengkramannya dan berjalan menghampiri Rindou.

"Melanggar? Apa itu? Yang ku tahu hanyalah perintah. Dan Perintah harus di laksanakan." Ucap Sanzu

"Dan Raja adalah Prioritas,begitu kan?" Lanjut Rindou

Raja adalah Prioritas ya...heee begitu ya... Astaga manis sekali.  Mendengar ucapan itu,Sanzu dan Rindou menoleh dan mendapati gadis yang di sekapnya sedang tersenyum bak orang gila,jgn lupa dg wajahnya yang di penuhi dg semburat merah layaknya orang yang baru saja jatuh cinta pandangan pertama.

"Nee,apakah kau mencintai Rajamu itu? Karna itukah kau menuruti kemauannya,sampai² kau mau menjadi pembunuh untuknya?"

"Benarkah?"

"Benarkah?"

"Luar biasa."

Sanzu dan Rindou hanya menatap heran melihat perubahan sikap gadis di depannya. "Sepertinya gadis ini gila." Bisik Sanzu

Rindou pun membalas bisikannya "ngaca gblk,ga ada bedanya dengan mu."

Sanzu dan Rindou kembali menatap Toga,gadis itu masih menunggu jawaban dari Pertanyaannya barusan.

"Kalau iya memang kenapa? Apa urusannya denganmu?" Tanya Sanzu

Sudah ku duga Sanzu gay Batin Rindou

Toga tersenyum, tatapannya ke atas lalu menatap ke Sanzu,tangannya ia taruh di posisi dadanya.

"Aku juga seperti ituloh, bedanya aku baru menemukan pemuda yang kusukai,dan untuk itu akan kulakukan apapun untuknya walau dia tak pernah menganggap ku." Ucap Toga dg bangganya.

"Begitu ya,berarti bukan Sanzu doang yang gila,tapi kau juga. Mungkin Kau bisa di pertimbangkan." Ucap Rindou

Sanzu yang seperti mengerti maksud dari Rindou menggelengkan kepalanya yang berarti dia tak setuju dg apa yang Rindou ucapkan barusan. Namun Rindou hanya mengindikkan bahu lalu pergi meninggalkan Sanzu begitu saja berdua dg Toga.

"Jika kau ingin menyamakan aku dg dirimu,bermimpilah gadis kecil." Seru Sanzu

Pemuda bersurai merah muda itu menutup pintu kamarnya,tak lupa mengunci pintunya juga dan pergi menuju ke ruang rapat.

Sementara toga hanya melongo,gadis itu bingung, seingatnya ia tak mengenakan dirinya dg pemuda itu. Ia hanya bilang mirip saja bukan menyamakan.

Lagian siapa yang ingin samakan denganmu,pemuda dg mulut sobek pikir Toga

Bersambung

*Utamakan setelah baca langsung vote ya,jika kalian suka. Tapi kalo ga vote Ndak apa apa kok. Ada yang baca aja aku udah seneng kok😄✌️

Nyasar!!! Toga Harem x Tokyo Revengers(Bonten)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang