[Name] sudah memasuki semester akhir kelas 3, artinya sudah lumayan lama dia keluar dari AoiMusume.
Dan sekarang ia fokus pada karir utaite nya. Ah, bisakah [Name] disebut begitu? [Name] sering tampil dengan wajah terbuka di depan umum.
Walaupun tak ada yang tahu jika [Name] adalah [StageName], tapi tetap saja--
--ah ngomong-ngomong popularitas [Name] sekarang sebagai utaite meningkat. Ia juga telah banyak melakukan kolaborasi dengan utaite lain.
Meskipun malas, tapi sekolah dan belajar tetap nomor satu.
[Name] memutuskan untuk tidak kuliah. Awalnya ayah dan ibu menolak, tapi mereka menghargai keputusan putrinya.
Seperti kalimat di paragraf ke lima, meskipun malas [Name] tetap belajar.
Sebenarnya tak benar-benar belajar, setiap lima menit sekali ia selalu membuka handphonenya untuk membaca tanggapan lucu orang-orang pada postingan gaje-nya di sosial media.
Dan tak lupa berbincang dengan Kenma lewat telepon.
"Hei Kenma, kau kan pandai bermain game" ucap [Name], tangannya sekarang sibuk mencatat materi.
"Kenapa?" tanya Kenma diseberang telepon.
"Kurasa jika kau membuat channel akan banyak yang berminat"
"...ya, sepertinya iya"
"Kita juga bisa bermain bersama tanpa menyembunyikan namamu" lanjut [Nama] antusias.
Pasti akan luar biasa jika mereka berdua bermain game dengan nama resmi mereka.
"Menurutmu itu bagus? Mungkin akan aku pikirkan" ucap Kenma, terdapat jeda sebelum ia melanjutkan kalimatnya, mungkin dia sedang minum.
"Kudengar kau bergabung dengan salah satu grup?" lanjutnya bertanya.
[Name] terkekeh sebentar, "lebih tepatnya unit. Pastinya akan seru, aku juga akan melakukan konser~"
Si surai puding meng-oh-kan tanda paham, setelah itu tak ada percakapan lagi.
Ditempatnya, Kenma berpikir [Name] tertidur karena gadis itu selalu melanjutkan pembicaraan meskipun topiknya sudah buntu. Lagipula ini juga sudah hampir tengah malam.
"Lelaki atau perempuan?" Kenma berani bertanya seperti itu karena ia yakin [Name] tak bisa menjawabnya karena tengah terlelap.
Perkiraannya salah, jantungnya hampir lepas ketika [Name] menjawab "laki-laki".
Sudah terlanjur, mungkin jika [Name] menjawab perempuan, Kenma akan diam. Tapi ini laki-laki, Kenma tak bisa diam saja, ia pun lanjut bertanya-- atau lebih tepatnya mengintrogasi [Name].
"Siapa?"
"Sou-chan, dia baru debut awal tahun ini"
"Chan?"
Sepertinya [Name] tahu maksud Kenma, ia pun langsung tertawa. Bodoh sekali, jika ibu dan ayahnya mendengar habislah dia.
"Kau cemburu? tenang saja, Sou sangat baik, dia sudah seperti adikku, dia juga 2 tahun lebih muda dariku"
"T-tidak, aku biasa saja" sangkal Kenma.
"Benarkah?" [Name] berusaha menggoda Kenma. Saking seringnya ia menggoda si puding, [Name] sampai berfikir jika dirinya merupakan gadis yang genit.
Walaupun [Name] sering menggoda Kenma, [Name] tak pernah yang namanya menggoda dengan cara mbak-mbak klub malam.
"L-lupakan. Ngomong-ngomong kenapa bukan Mafumafu-san?"
Terlalu sering menghabiskan waktu bersama [Name], membuat Kenma tahu apa yang gadis itu sukai. Salah satunya kegemarannya pada utaite senior itu.
"Kau tahu itu mustahil, levelnya terlalu tinggi bagiku" [Name] berdecak.
Karena latar waktu cerita ini terjadi pada tahun 2013, jadi Sou termasuk pemula. Beda lagi jika latarnya tahun ini, [Name] hanya butiran debu jika dibandingkan Sou.
Begitulah.
---
[Name] juga seorang pelajar, merasakan genre school yang normal di kehidupannya merupakan hal wajib.Berhubung tema untuk rekaman radio besok adalah olahraga, dia pergi ke gym untuk mengamati tim voli sepulang sekolah.
Ditambah lagi tim bola voli sekolahnya kuat, jadi mungkin itu akan membuatnya lebih menarik.
Ini bukan pertama kalinya ia berkumpul bersama tim voli putra, sewaktu kelas 2 dia pernah sekali dua kali mampir untuk melihat Tetsurou, dan Kenma tentu saja.
"Ngomong-ngomong Kenma, dari dulu pertama Tetsu bergabung ke klub ini, baru sekarang kalian punya manager ya?" tanya [Name] di sela-sela waktu istirahat, heran saja, pasalnya sedari dulu orang-orang bilang jika salah satu klub di sekolahnya selalu kurang beruntung tentang manager.
"Ah ya, dia pacar Lev" jawab [Name], Lev yang mendengar namanya disebut pun berteriak menyahut 'ada apa', tapi tak ditanggapi oleh Kenma.
[Name] mengangguk, lalu mengingat-ingat hal tentang gadis yang sekarang menjadi manager tim. "Bukankah dia salah satu anak yang pernah bertemu hantu di perempatan dekat stasiun?"
"Perempuan memang suka membicarakan hal yang aneh ya?"
"Itu tidak aneh tahu!" sanggah [Name]. Anak itu tersenyum jahil, lalu memanggil Lev keras. "Hei, Lev kemari sebentar, kubisikkan sesuatu!"
"Ada apa, Shira-san?!"
"Parah sekali kamu, membiarkan gadis mu pulang sendiri sampai-sampai dia bertemu hantu!" [Name] menyindir.
Yamamoto yang sedang lewat mengambil bola dan tak sengaja mendengar tertawa, lalu melemparkan bola ke pantat Lev.
"Benar itu, dasar kucing penakut!"
"Maaf saja tapi aku singa, gao~!"
"Jijik" ucap Kenma, membuat tawa Yamamoto semakin keras. Anak kelas 1 yang sebelas duabelas dengan Yamamoto juga ikut tertawa walaupun tak tahu apa-apa.
Tidak [Name] sangka menjahili Lev setelah sekian lama tak bertemu sungguh menyenangkan.
"Jangan sampai pacarmu bertemu hantu, iblis, siluman atau apapun itu, tapi jika Nekomata tak apa"
"Kenapa?" tanya Lev dan Yamamoto, Kenma juga mendongak penasaran.
"Karena ada Nekomata di tim voli ini lebih menyeramkan" suara [Name] dihoror-horokan, tak sadar ada yang tersenyum manis dengan tangan yang siap menjewer telinganya.
"Cucu nakal, siapa yang kau maksud itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Couple : Tahan Dulu 『Kozume Kenma』HIATUS
FanfictionBagaimana Kozume Kenma dan Shiraishi [Name] menjalani hubungan tanpa status? ~~~ ∆Haikyuu!! Fanfiction -ハイキュー!! © Furudate Haruichi -Story © aistpr -cover © aistpr ‼️Cringe ‼️ Kozume Kenma x Reader ‼️ Ongoing