part 2

66 15 0
                                    

"Hahahaha.... akhirnya kita menemukan jiwa suci...!" Ucap Makhkuk gaib yang berupa iblis bertanduk, tinggi sekitar 6 meter dan berbadan besar. Bukan hanya 1 tetapi ada 5 iblis lainnya

**********
"KAMU TIDAK AKAN MENDAPATKANNYA!!!" Ucap Dion kemudian melompat ke arah iblis dan memotong tangan iblis tersebut. Akan tetapi, tangan iblis yang terputus tersebut tersambung kembali
"A-apa!" Kaget salah satu pengawal Dion
"Hahahaha....kamu tidak akan bisa melukai ku manusia!!" Ucap Iblis

Secara bersamaan, ke-lima iblis tersebut menyerang Yustika, Dion dan pengawalnya. Dion melawan 2 iblis dengan kekuatan akar duri gaib, 3 iblis melawan para pengawalnya. Namun 1 iblis beralih kepada Yustika, iblis itu mencoba untuk mengambil bayi yang ada di pelukan Yustika. Yustika melawan iblis itu dengan kekuatan api gaibnya, tangan iblis itu terbakar. Secara reflek, iblis tersebut memotong tangannya yang terbakar. Iblis tersebut mengira akan kembali seperti semula, seperti yang baru saja terjadi beberapa menit yang lalu. Namun tangan yang terbakar itu menjadi abu dan tak bisa menyatu kembali dengan tubuhnya
"Ternyata, kamu dari suku bios! Kurang ajar! Beraninya kau membakar tanganku....! Aku akan membunuhmu!!" Ucap Iblis tersebut dengan murka

Yustika berhasil menghindar dari serangan iblis tersebut. sambil mengendong bayinya, ia membakar seluruh tubuh iblis tersebut. Iblis itu merasakan kesakitan dan menjadi abu.
"Yustika Awas!!" Teriak Dion

Dari arah belakang, iblis bertangan panjang menyerang Yustika, namun Dion berhasil menahan serangan iblis tersebut dengan sulur akar berduri miliknya.
Sraaattt......Bruakk!!!
Dion terlempar di dinding kamar dan bagian dadanya terluka karena serangan iblis lainnya
"Dion!!" Teriak Yustika

Dengan marah, Yustika membakar kedua iblis tersebut
"AH!!! Dia suku bios!!!" Ucap salah satu iblis bertangan panjang

Yustika berlari menuju Dion
"Dion...kamu...kamu terluka...hiks...hiks" Ucap Yustika dengan berlinang air mata
"A-aku... baik-baik saja" Ucap Dion sambil memegang dadanya yang berlumuran darah.

Para pengawal berhasil mengalahkan 2 iblis yang tingginya 6 meter tersebut.
"Ella pemberani sekali yah, dengan apa yang baru saja terjadi ia tetap tenang dan tidak menangis" Ucap Dion dengan bangga
"Iya, dia kan anak kita" Ucap Yustika sambil tersenyum
"Ahh...!!!" Teriak Yustika yang merasa kesakitan di bagian perutnya, karena ia baru saja melakukan proses persalinan sekitar setengah jam yang lalu, Namun ia sudah banyak bergerak.

"Yustika..!!" Teriak Dion kemudian berusaha berdiri untuk membantu Yustika yang sedang kesakitan.
Yustika mengalami pendarahan, Beruntung saat terjadi hal tersebut, para tabib datang dan langsung menolong Dion dan Yustika.

"Maaf Tuan, kami terlambat. Hal ini disebabkan karena kami harus melawan para makhluk gaib terlebih dahulu" Ucap Kepala tabib tersebut yang bernama Lesas Desen.

"Desen" merupakan nama keluarga tabib di suku Isvara
"Baiklah, segera selamatkan istriku!" Ucap Dion cemas
"Baik, tetapi kedua asisten saya akan mengobati luka tuan juga"
Dion mengangguk

Semua makhluk gaib yang menyerang Desa suku Isvara berhasil di kalahkan. Para warga pun secara gotong royong memperbaiki kerusakan desa mereka.

"Bagaimana keadaan anak, cucu dan menantu saya?" Tanya Fardi kepada kepala tabib
"Cucu anda baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun. Namun anak anda mengalami luka pada bagian dadanya, akibat dari serangan mahkluk gaib dan menantu anda mengalami pendarahan karena melawan makhluk gaib, tetapi kami sudah memberikan pengobatan yang terbaik. Anak dan menantu anda akan segera sembuh" Ucap Kepala Tabib tersebut.

Fardi mengangguk kemudian memasuki ruangan tempat anak, cucu dan menantunya berada.
KRIEEET....
"A-ayah" Ucap Dion kemudian berniat untuk berdiri dari tempatnya berbaring. Namun Fardi menahannya dengan gerakan tangan yang mengartikan, ia tidak perlu berdiri. Dion mengangguk, lalu kembali terbaring.

Fardi kemudian menuju ke tempat menantu dan cucunya. Yustika tersenyum melihat mertuanya
"Kamu,Dion dan yang lainnya sudah berusaha keras. Terimakasih sudah berusaha untuk melindungi cucuku" Ucap Fardi.

Yustika mengangguk lemah, Fardi kemudian menimang cucunya. Ella tersenyum ceria dengan ekspresi yang mengemaskan saat melihat Fardi. Melihat hal itu,Fardi sangat bahagia sekaligus bangga kepada cucunya. Ingin sekali ia mencubit pipinya, tetapi Ella masih terlalu kecil.

"Lihat..! Lihat...! Ia tersenyum kepadaku!" Ucap Fardi dengan semangat. Semua orang tersenyum menyaksikan tindakan Tetua Fardi yang tidak seperti biasanya, selalu bersikap tegas dan berwibawa.

"Memang tepat, Ayahmu memberikan nama Ella untukmu. Ella yang artinya pemberani! Kamu adalah cucuku yang pemberani!" Ucap Fardi dengan bangga.

Fardi menghabiskan waktu seharian bermain bersama cucunya. Tidak terasa, hari sudah semakin larut. Fardi meletakkan kembali Ella di dekat Yustika berbaring. Seketika, wajah tegas dan berwibawa Fardi kembali seperti semula.

"Perintahkan beberapa pengawal untuk berjaga di depan kamar maupun dalam kamar ini" Ucap Fardi
"Baik Tetua" Ucap tangan kanan Fardi. Tidak cukup dengan para pengawal, Fardi juga memasang mantra perlindungan dikamar tersebut.

Dion dan Yustika sudah dipindahkan di kamar lain, kamar yang lama sedang di perbaiki oleh keluarga Andar, yang merupakan keluarga yang bertugas dalam hal pembangunan di suku Isvara.

Tengah malam, para makhluk gaib kembali menyerang Dion dan Yustika. Namun, karena mantra perlindungan dari Fardi membuatnya tidak bisa memasuki kamar dan memilih kabur.

Penyerangan makhluk gaib yang tidak ada hentinya, terus berlanjut hingga Ella beranjak dewasa.










Hai....semua🤗
Apa kabar? 😊
Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini😉
Maaf, masih banyak typo bertebaran ☺️
See you next time😘

Pemilik Jiwa SuciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang