00.05

25 6 11
                                    

SELAMAT MEMBACA KARYA SAYA❤️
-

-

-

-

VOTE DAN KOMEN YA

HAPPY READING💚
-

-

-

-

-

Kini tiba saatnya malam yang sangat dihindari oleh Ara, dia tadinya tidak ingin mengikuti acara itu, namun sore tadi kedua orang tuanya dan abangnya sudah tiba di rumah dan memaksanya untuk bersiap siap.
Jadi pupus sudah rencananya untuk kabur.

Dan disinilah dia berada sekarang, di mansion mewah milik kakek dan neneknya.
Namun kini tinggal neneknya seorang, karna sang kakek sudah lebih dulu pergi menghadap Tuhan. Jika kakeknya sekarang masih ada pasti dia tidak akan terkucilkan seperti ini,karna dulu kakeknya yang selalu menyayangi dan melindungi nya.

Dia kini duduk sendirian di bangku panjang dekat kolam renang sembari menunggu acara dimulai.

"Heh! Lo kok ikut sih!?" Ujar Almira sepupu perempuannya yang paling membencinya.

Diantara semua sepupunya hanya Almira yang paling membencinya, padahal dia merasa tidak pernah berbuat kesalahan atau mengganggu Almira. Tapi kenapa sepupunya ini sangat membencinya.

"Ara diajak sama Abang" ujar Ara dengan menundukkan kepalanya.

"Abang siapa!?"

"Abang aku"

"Eh itu Abang gue ya bukan Abang Lo ngerti!" Ujar Almira kemudian menarik rambut Ara yang tergerai.

"Tapi dia anak mami sama papi Ara, berarti dia Abang Ara" ujar Ara sesekali meringis akibat jambakan Almira.

"Tapi bang Iqbal gak sayang samalo! Berarti dia bukan Abang Lo Inget itu ya Bang Iqbal bukan Abang Lo!"ujar Almira kemudian melepaskan tangannya dari rambut Ara dengan kasar sehingga membuat Ara terhuyung kebelakang.

"Y-yaudah Iqbal A-abang k kamu bukan a bang aku" ujar Ara kemudian pergi menuju ke meja makan karna acara makan malam akan segera dimulai.

Almira yang mendengar hal itupun tersenyum kemenangan karna berhasil mengelabuhi sepupunya yang terlampau polos itu, tau menurutnya Ara itu bodoh, karna bodoh sama polos itu beda tipis baginya. Dan setelah itu dia lebih memilih pergi dari situ menuju ke meja makan juga.

Kini keluarga besar Alexander tengah berkumpul dimeja makan begitu juga dengan Ara dan keluarganya. Jika kalian tanya kenapa Ara tidak menggunakan marga di belakang namanya itu karna semua keluarganya tidak menyetujuinya kecuali kakek dan tantenya yang berada di London.

Tapi apa boleh buat, sekarang kakeknya sudah pergi bersama Tuhan, sedangkan tantenya lebih memilih tinggal ke luar negri.
Jadi Ara harus selalu berlapang dada dengan apa yang terjadi padanya saat ini.

"Baiklah, karena sekarang semua sudah bekumpul mari kita nikmati makanan malam ini" ujar neneknya.

"Tunggu dulu kak Rani kan belum datang" ujar Dewi-mamanya Almira.

"Loh Rani datang?" Tanya Axel-papinya Ara.

"Iya mas tadi dia nelfon aku" ujar Rena kepada suaminya.

Ara yang mendengar nama tantenya itupun tersenyum, akhirnya dia punya temen ngobrol nantinya. Namun senyumannya pudar ketika Almira buka suara.

"Seneng deh tuh sianak pembawa sial" ujar Almira memutar bola matanya malas.

Ini AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang