00.07

20 4 3
                                    

SELAMAT MENIKMATI KARYA SAYA💚!
-

-

-

-

Seluruh guru di SMA Harxavier sedang mengadakan rapat,maka dari itu seluruh kelas kini menjadi free class.

Kini Ara dan Anya sedang berada di kantin, karna dari tadi Ara merengek mengeluh lapar,tadi pagi Ara memang tidak sarapan, karena pembantu dirumahnya sedang sakit jadi tidak ada yang membuat makanan, sebenarnya ada bisa saja memasak tapi tadi pagi dia sedang tidak mood, dan dia lebih memilih langsung berangkat saja.

"Lo mau pesan apa Ra? Biar gue pesanin" ujar Anya.

"Nasi goreng sama esteh aja Anya" ujar Ara riang.

"Okeyy" setelah mengatakan itu Anya segera memesan makanan disalah satu Stan yang menjual nasi goreng.

Sembari menunggu Anya, Ara mengayunkan kakinya sambil menatap pintu kantin sambil menghitung berapa banyak orang yang memasuki kantin, karna memang tempat duduknya berjarak cukup dekat dengan pintu kantin, sungguh kurang kerjaan bukan.

"Limabelas, enambelas, tujuhbelas, delap-"

Namun acara menghitungnya berhenti saat melihat sosok yang dia kenali sedang memasuki kantin, melihat siapa orang itu dia mengembangkan senyumnya.

"BARONN PACARNYA ARA!" Teriak Ara membuat seluruh penghuni Kantin memandangnya.

Baron yang mendengar ada yang memanggilnya pun melihat orang itu, dan ternyata orang itu adalah pacarnya, tepatnya pacar paksaan, eh tapi si Ara kan gak terpaksa ya duh jadi bingung deh authornya. Kembali lagi ke Baron.

Saat mengetahui orang yang memanggilnya tadi, dia segera menghampiri orang tersebut, dan dengan santainya dia mengecup pipi Ara, hal itu membuat para penghuni kantin berteriak histeris, dan membuat pipi Ara menjadi merah seperti kepiting rebus.

"Ih baron pipi Ara panass"  pekik Ara saat merasakan pipinya panas setelah dikecup oleh Baron tadi. Dan Baron terkekeh mendengar pernyataan Ara yang terlalu polos itu.

"Itu namanya blushsing sayang" ujar Baron dengan suara beratnya sambil mengacak gemas rambut Ara.

"Ohh" ujar Ara menjeda ucapannya "Baron gak pesan makan?" Tanya Ara sambil memilin jemari Baron sesekali menggigit dan menjilatnya.

"Kamu gak sopan ya manggil aku Baron, padahal aku kakak kelas kamu lo" ujar baron sambil meringis karna jari manisnya digigit oleh Ara.

"Jadi Ara manggil apa dong?" Ujar Ara yang kini sudah menghisap ibu jari Baron layaknya seorang bayi.

"Sayang gitu"

"Ah gak mau, udah Pangilny-" ucapan Ara terpotong ketika Anya sudah datang membawakan pesanannya.

"Yeyy makasih Anya." Ujar Ara riang kemudian segera memakan nasi goreng itu.

"Sama sama" setelah itu Anya duduk didepan Ara, karna disamping Ara sudah ada Baron siswa yang paling ditakuti seantero sekolah karena dia adalah ketua BLACK DEVIL sekaligus anak pemilik sekolah.

Dan Baron kini hanya memandangi Ara yang sedang menyantap makannya dengan lahap, sesekali dia menghapus noda makanan disudut bibir Ara menggunakan ibu jarinya.

Anya yang melihat interaksi Baron dan Ara mendengus sambil menatap Ara dengan tatapan kesal, bisa bisanya dia dijadikan nyamuk oleh dua orang ini, yang entah apa statusnya Anya pun tidak tau, karena belum diberi tau oleh Ara, mungkin nanti dia akan menanyakannya pada Ara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ini AMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang