"Marah lagi?"
Lisa menggeliat saat dirasa sesuatu yang basah nanun terasa hangat bergerak diantara leher dan bahunya.
Lisa memerjapkan matanya meski rasa ngantuk bercampur lelah masih menggerogotinya. Matanya membelalak saat melihat suamianya-Jungkook-sedang bermain dibagian leher hingga dadanya.
"O-oppa" lirih Lisa serak.
Jungkook hanya berdehem, tak menghentikan kegiatannya dibawah sana. Sedangkan Lisa sudah tak mampu lagi menahan sensasi menggelegak yang Jungkook berikan.
Ia lantas mendorong kepala Jungkook pelan sampai pria tersebut mengangkat wajahnya meski terpaksa.
"Hentikan, aku lelah." ujar Lisa mempoutkan bibirnya kesal.
Jungkook terjekeh kecil, namun mengangguk pelan. Dibelainya wajah istrinya tersebut sampai kepipi, lalu berhenti pada bibir peach milik Lisa.
"Morning kiss?" ujar Jungkook menaikkan alisnya.
Lisa mendengus kesal, lalu kemudian mengecup sekilas bibir tipis Jungkook.
"Sudahkan? Sekarang turun dari tubuhku Oppa. Kau menghalangiku." protes Lisa.
Jungkook lalu perlahan menjatuhkan tubuhnya kesamping dengan kepala yang bertopang menggunakan tangannya.
"Apa Oppa tidak bekerja?" tanya Lisa yang sibuk memasang pakaian dalamnya dihadapan Jungkook.
Masa bodoh dengan Jungkook yang mati-matian menahan hasratnya untuk tidak menerkam istrinya itu.
"Aku bekerja sayang, sebentar lagi kolega bisnisku akan datang." jawab Jungkook seadanya saja.
Lisa mengangguk meski ia tak perduli. Tak menunggu lama, iapun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Jungkook mengambil posisi duduk diranjangnya, ia melirik ponsel milik Lisa yang tergeletak dinakas yang ada disampingnya.
Iapun mulai membuka ponsel milik Lisa, memeriksa apakah Lisa menyimpan noner pria lain atau bahkan menghubungi seorang pria. Namun nihil, hanya ada riwayat telpon dari ketiga sahabatnya yang kebanyakan dari Rose.
Serta satu chat dari Jennie yang hanya ia abaikan saja.
SKIP
Lisa telah selesai dengan ritual mandi paginya, ia kemudian menyempatkan diri untuk mengecek ponselnya sembari menggosok rambutnya menggunakan handuk kecil.
Satu pesan dari Jennie yang belum dibaca. Ia lalu menekan roomchat tersebut dengan santai. Matanya terbelalak saat membaca pesan dari Jennie tersebut.
-Hei Lisa kau ingat dengan Suga sunbae? Rapper terkenal lulusan kampus kita dulu. Dia ingin bertemu denganmu, di Kafe Dandelion pukul 2.-
Sekiranya begitulah pesan yang dikirim oleh Jennie.
"Woaah aku jadi tidak sabar untuk menemui Suga Sunbaenim. Dia pasti sangat keren sekarang." ujar Lisa kesenangan.
Lisa lalu memilih untuk turun kebawah untuk mengambil sarapan. Cacingnya bahkan sudah mendemo karena sang tuan belum mengisi sejak tadi malam.
Lisa menghentikan langkahnya saat melihat Jungkook sedang berbicara serius dengan kedua pria muda dengan jas hitam mengkilap. Sepertinya mereka adalah teman bisnis Jungkook, pikirnya.
Lisa pun mengendikkan bahunya acuh lalu kembali menuruni tangga. Atensi ketiga pria dibawah pun langsung terfokus pada Lisa yang melangkahkan tungkai jenjangnya menuruni tangga.
Kedua kolega Jungkook menatap Lisa takjub, sementara Jungkook sudah menatap Lisa tajam.
Namun memang dasarnya Lisa yang tidak mau mengherani mereka, ia melanjutkan langkahnya menuju dapur seakan tak ada yang menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF HUSBAND
Historia CortaJeon Jungkook yang tegas dan kejam, seorang ketua Mafia terkenal di Seoul menjelma menjadi seorang suami yang Overprotektif dan possesif bukan main. Lalisa? Gadis itu dari kecil sudah hidup dengan harta berlimpah dan selalu dimanja. Dengan kata lai...