Jungkook melenguh pelan diambang kesadarannya saat perlahan cahaya mentari pagi menembus jendela kaca kamarnya. Sudut bibirnya perlahan naik saat mengingat bahwa ia tidak 'lagi' tidur sendirian. Dirabanya tempat disebelahnya, namun seketika mengerenyit saat tidak merasakan keberadaan gadis yang baru tadi malam menjadi istrinya.
Dibukanya kedua matanya lalu segera bangkit dari posisinya. Nihil, Lisa sama sekali tidak ada. Namun perlahan hidungnya mencium aroma seperti terbakar.
Tak mau membuang waktu, ia langsung turun setelah memakai kaos miliknya. Matanya membulat saat melihat dapurnya begitu berantakan dengan kepulan asap dari salah satu wajan.
Sementara itu, ada Lisa yang sedang kesusahan untuk menyelesaikan masakannya. Ia bahkan tak sadar bahwa makanannya sudah hangus sejak lama.
"Awwhh panas!!" ringis Lisa saat kakinya terkena tumpahan sup buatannya.
Ia mendongak melihat Jungkook yang melempar wajan yang ia gunakan dengan kasar hingga hancur berkeping-keping saat beradu dengan dinding.
"Siapa yang menyuruhmu memasak hah??!!" Lisa terlonjak kaget namun juga merasa takut saat Jungkook membentaknya seperti barusan.
"Jawab Lisa! Kutanya siapa yang menyuruhmu untuk memasak hm? Kau lihat?! Dapurku berantakan dan kakimu melepuh!" marahnya lagi.
"O-oppa, a-aku hanya mencoba untuk menjadi istri yang baik. Tapi kenapa kau memarahiku." ujar Lisa takut-takut.
"Ck aku memintamu menjadi istriku! Bukan pembantuku! Kau mengerti? Hah sudahlah. Dimana Bibi Han?" tanya Jungkook yang sudah menurunkan emosinya.
"Dia aku suruh menyiram tanaman." jawab Lisa menunduk dengan air mata yang sudah berkumpul dikelopak matanya.
"Ck dimana pembantu yang lain, kenapa harus kau yang memasak sayang?" tanya Jungkook, sengaja merubah intonasinya agar Lisa tidak ketakutan.
Namun yang terjadi malah sebaliknya, Lisa langsung menangis dengan sangat kencang.
"Huaaaa mana ku tahu!! Aku hanya ingin memasak saja! Rose bilang kalau aku tidak memasak untuk Oppa, Oppa bisa saja mencari wanita lain yang pandai memasak lalu meninggalkanku!! Huaaaaa!!" tangisan Lisa pecah dengan teriakan kekesalan yang membuat Jungkook tertegun.
Jungkook mengusap wajahnya kasar. Ternyata temannya lah yang membuat Lisa berpikiran seperti itu.
Lalu dengan perlahan, iapun menarik Lisa kedalam pelukannya. Mengelus lembut surai sang istri.
"Suut maafkan Oppa ya, Oppa hanya khawatir padamu hm. Sudah jangan menangis, Oppa benar-benar minta maaf." sesal Jungkook.
Lisa mengangguk tanpa suara didada Jungkook. Lalu kemudian dirasakannya tubuhnya melayang saat Jungkook menggendongnya ala Bridal Style, lalu membawanya kembali kekamar mereka.
Sesampainya dikamar, Jungkook menurunkan tubuh Lisa perlahan pada ranjang. Ia lalu meraih ponselnya yang berada diatas nakas.
"Halo, bereskan kekacauan yang ada didapurku. Aku ingin dapurku kembali rapi seperti semula dan satu lagi. Hubungi Seok Jin agar segera datang kerumahku."
Dan tanpa menunggu sepatab jawaban dari Eunwoo, Jungkook langsung mematikan sambungan telponnya.
Well, masih ingat dengan Eunwoo? Asisten pribadi Jungkook yang pernah Lisa goda? Haha.
SKIP
"Wah ternyata suamimu ini berlebihan sekali ya, padahal hanya luka bakar biasa tapi sampai menghubungiku." ujar Seok Jin sinis.
"Ah? Maafkan suamiku. Dia memang berlebihan." pinta Lisa tak enak.
"Hei untuk apa kau meminta maaf padanya sayang? Seok Jin Hyung, harusnya kau berterimakasih padaku karena kau masih diperlukan. Setidaknya uangmu bertambah bukan?" ujar Jungkook menyindir balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF HUSBAND
Short StoryJeon Jungkook yang tegas dan kejam, seorang ketua Mafia terkenal di Seoul menjelma menjadi seorang suami yang Overprotektif dan possesif bukan main. Lalisa? Gadis itu dari kecil sudah hidup dengan harta berlimpah dan selalu dimanja. Dengan kata lai...