V. Wedding Day

1 0 0
                                    

Setelah melewati hari hari yang panjang dan merepotkan di istana, Sebentar lagi Violette resmi menjadi Ratu di Raenia. Gadis itu bahkan tidak pernah sekalipun membayangkan berada disini.

Disamping Raja Rayner yang tampil gagah dengan jas kerajaan yang tertempel berbagai pin dan emblem, Violette berdiri disampingnya dengan  gaun putih yang elegan dan tudung putih dengan bordiran bunga Violet, ide dari Ibu suri.

Dengan wajah tenang nan dingin ala peajurit kerajaan Eliot memandangi kedua mempelai yang beberapa detik yang lalu resmi menjadi pasangan suami istri. Raja kemudian mencium Violette yang resmi menjadi ratunya. Entah kenapa, melihat hal itu jantung Eliot digerogoti oleh perasaan yang aneh.

Violette Milsent, gadis kecil periang yang sangat menyukai makanan manis itu kini sudah tak bisa dia dapatkan lagi. Setelah orang tuanya meninggal Eliot tak pernah lagi mengunjungi kediamanya, dan setelah tumbuh menjadi remaja, ayahnya mengirimkan Eliot ke akademi militer kerajaan.

Waktu remajanya dihabiskan disana, yang membuatnya tak bisa menemui Violette lagi. Tapi Eliot diam diam selalu mencari kabar tentang Violette. Gadis itu tumbuh menjadi tontonan menyedihkan untuk para bangsawan. Seandainya saja, Eliot lebih dulu menemui Violette. Dia sekarang pasti sudah hidup bahagia dengan Violette.

Dari mata ungu Violette itu, Eliot bisa melihat kecemasan dan ketakutan di dalamnya. Eliot yakin, Violette tidak mencintai raja. Para bangsawan itu mengucapkan selamat kepada Violette dan raja. Sebagai ratu baru mereka, Violette menyunggingkan senyum untuk setiap bangsawan yang memberinya selamat.

"Selamat yang mulia ratu, Violetteku. Aku bawakan bunga ini untukmu" ujar Seraphina.

Violette tersenyum bahagia, setelah sekian lama tidak berbicara, kini Seraphina memberinya selamat dan sebuket bunga mawar merah. Walaupun rasa bersalah telah menumpuk di hatinya. Apalagi melihat Seraphina tampak bahagia di hari pernikahanya ini, membuar rasa bersalah Violette semakin besar. Violette tau, sangat susah bagi Seraphina untuk menampilkan senyum terbaiknya di hadapan sang raja.

"Selamat juga yang mulia raja, aku mohon jaga dan bahagiakan adik kecilku ini" katanya beralih kepada raja.

"Tentu saja Nona, aku akan menjaga adikmu, dengan segenap hatiku" balasnya yang langsung merubah ekspresi Seraphina. Namun dalam beberapa detik selanjutnya, Seraphina kembali menampilkan senyuman manisnya, Lalu pamit undur diri.

"Pelayan" ujar Raja begitu Seraphin pergi.

Rayner mengambil bunga mawar merah dari tangan Violette dan memberikanya kepada pelayan itu.

"Kenapa?" protes Violette.

"Aku tidak suka bunga mawar, lebih baik kau mengngenggam bunga dariku" jawabnya dingin.

***

Violette tak pernah membayangkan situasi ini. Dimana dirinya yang dikerumuni banyak orang. Biasanya diacara pesta dansa dia akan kabur dengan Helian atau menyendiri. Tapi hal itu tidak bisa ia lakukan lagi. Selain karena posisisnya sekarang, para gadis ini terus terusan mengajaknya mengobrol.

Violette tau, mereka hanya mendekatinya bukan benar benar ingin berteman denganya, melainkan dengan posisinya sekarang. Memangnya dimana mereka saat Violette membutuhkan teman?

"Violette... Ah maksudku yang mulia ratu Violette," kata Janessa yang menghampirinya bersama Julian.

"Panggil seperti biasa saja Jane, hanya ada aku dan Julian," ujar Violette yang belum terbiasa dengan gelar yang ia sandang sekarang.

"Aku tak menyangka, kau akan menikah secepat ini dengan yang mulia raja," ujar Janessa.

Jangankan Janessa, Violette sendiri pun tak pernah mengira.

When The Violet Has BloomedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang