Sasuke menatap hamparan kediaman mewah nan megah tempat dimana alamat dari surat terakhir pemberian Mikoto sebelum melepas sang anak pergi karena kanker tertera.
"Sasuke, kaa-san tahu kau merasa terluka saat kaa-san berpisah dengan tou-sanmu yang pemabuk itu dan menikah lagi dengan seorang pria yang lebih mapan dari tou-sanmu. Tapi, Sasuke, dia adalah harapan terakhir yang kaa-san punya untuk membantu dirimu di tengah kerasnya kehidupan. Dengan alamat yang kaa-san tulis di kertas ini, kaa-san berharap kau dapat menemukan seseorang yang bisa menjagamu menggantikanku. Ayah tirimu itu adalah pria yang baik, hanya sayang karena terlalu rendah diri, kaa-san dengan terpaksa meninggalkannya dan membawamu ikut serta. Sasuke.. jaga dirimu baik-baik!"
'Aku tidak ingin ini, aku bisa bekerja dan membiayai kuliahku sendiri, tapi...',pikir Sasuke kembali melayangkan tatapannya lurus ke depan.
"TIT! TIT!"
"Oh, seorang pria? Apa kau pembantu baru yang dibawa ayah?",tanya seorang pemuda pirang ketika mendapati seorang gadis berambut hitam sebahu.
"Aku bukan pembantu",balas Sasuke cepat dengan nada jutek.
"Ha? Bukan.. lalu kau siapa?"
"...",Sasuke termenung.
"Hn?",gumam pria pirang itu tambah kebingungan dengan diamnya Sasuke.
"Yak, apa kau menguntit adik perempuanku?"
Sasuke langsung dua kali menggeleng, tanda dia tidak tahu apa-apa.
"Lalu kau siapa? Jangan bilang kau penggemar diam-diamku! Hm.. wajahmu memang terlihat manis dan lembut, aku sangat senang, masuklah! Akan kuantar kau ke dalam",tawar pria pirang itu setelah menimang-nimang.
"Apa?",gumam Sasuke merasa kaget dikatai 'manis' dan 'lembut'.
"Masuk sekarang atau aku keluar dari menggendongmu masuk ke pangkuanku?",ucap pria pirang pelan, seperti sedang berbisik lirih.
Sasuke langsung bergidik ngeri.
'Apa-apaan dia!',pikir Sasuke gelisah, ia ragu tuk masuk ke dalam mobil si pria pirang.
"Masuk sayang...",ucap pria pirang langsung membuka pintu, menarik tangan Sasuke, setelahnya kembali menutup pintu dan lanjut menyetirkan mobilnya.
"Hm hm~",senandung pria pirang di dalam mobilnya sendiri.
"..."
Sasuke hanya ditarik duduk di atas pangkuan pria pirang dengan kedua lengan yang disatukan karena halnya si pria pirang membuat dirinya duduk dalam posisi menyamping dan tanpa sengaja membuatnya harus menyenderkan kepalanya di dada pria pirang.
'Pria pirang', sosok yang sepertinya terlalu santai pada orang asing yang diyakininya sebagai penggemar beratnya.
Entah bagaimana nasib Sasuke setelah berada di pangkuan pria pirang yang sepertinya mesum itu.
"..."
Setelah turun dari atas pangkuan si pria pirang, yang benar, saat Sasuke turun dengan digendong pria pirang yang mengangkatnya seolah ia seringan kapas.
'Aku tidak mengerti! Aku sama sekali tidak mengerti!',pikir Sasuke campur aduk, seharusnya ia segera kabur saja dari pria mesum dengan pedenya yang ketinggian.
"NII- huh? Huaaaaaaa.. nii-san bawa pulang calon istri baru!!!"
Seorang gadis tiba-tiba langsung berlari dengan memegang lengan kanan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MABUK CINTA
Short StoryAuh Ah! Cinta Cinta Cinta CINTA! Tak pernah habis dari kata cinta. Adikku cinta aku, aku harus bagaimana? Aku ingin menolaknya, tapi aku tidak mau melakukan itu, bagaimana? [Hanya Update Malam] Slow Update, sepertinya...