Author...😰

236 22 2
                                    

Sasuke Uchiha, anak dari sepasang suami istri yang sempurna. Dia pun tumbuh menjadi anak yang pendiam, cuek dan dingin, tapi jejak Tuan Muda Keluarga Kaya Raya telah mengikuti di setiap kata demi kata, kalimat demi kalimat namanya yang tersebar di kalangan masyarakat perkotaan.

Disisi lain, Sasuke juga tidak mengenali 'sosok asing' yang ia kenali sebagai seorang 'kakak'.

Uchiha. Setiap orang dari generasi ke generasi itu terkenal dengan perbedaan fisik yang kentara, salah satunya adalah terkait warna rambut raven dan mata hitam sekelam malam.

Lalu bagaimana bisa? Bagaimana bisa ada seorang anak di keluarga itu yang malah berambut pirang dan bermata biru? Anak yang dia panggil 'kakak' itu, tak pernah dianggap dalam keluarga tapi jelas sang ayah, Fugaku, sangat menyayanginya.

Seperti halnya Sasuke yang namanya sangat terkenal, anak itu malah memiliki julukan yang membuat orang lain merasa iba. Keterbatasan mental, dianggap cacat sejak lahir dan ibu kandungnya, Mikoto, tak pernah mengakui anak itu.

Sekarang, Sasuke sendiri sejujurnya tidak pernah melakukan kontak suara dengan anak itu, seorang anak yang dijuluki anak gelap di dalam Uchiha.

Tidakkah semua orang berfikir? Kasihankah Sasuke pada anak itu?

Ketika Sasuke beranjak usia tujuh belas tahun, anak itu sudah berumur dua puluh tujuh tahun. Sungguh perbedaan usia yang sangat signifikan.

Dan, anak itu dikenal semua orang dengan nama Naruto.

*****

"SASUKE? SASUKE? Ayo kita bermain bersama..."

Sementara Sasuke, dia hanya menoleh ke belakang.

Seorang anak yang selalu terkurung di dalam kamarnya itu mempunyai jatah keluar setiap hari minggu dan jatahnya itu ia habiskan sekarang dengan mengejar Sasuke dari kejauhan. Ia berlari dengan nada yang sangat riang, wajah yang bersinar ceria hingga Sasuke pun merasa buta karenanya.

'Bagaimana anak itu bisa hidup di tengah keburukan dari anggapan orang-orang sekitarnya?'

Itulah pikir Sasuke setiap kali memandang pada kedua mata yang hanya fokus menatapnya.

"Nii-san?"

Mengapa suara Sasuke yang biasanya memang kaku, semakin kaku?

"...? Sasuke.. aku Naruto, bukan nii-sanmu"

'Apa yang baru saja kukatakan? Dia jelas terlalu bodoh dengan nama panggilan yang jelas menunjukkan tindakan hormatku pada anak yang ditinggalkan oleh semua orang itu',pikir Sasuke yang tidak begitu peduli.

"Sasuke?",panggil anak itu lagi dengan cerianya.

"...",Sasuke akhirnya kembali menatap ke arah sang kakak.

"Apa?",balas Sasuke merespon dengan pelan.

Aduhh! Celaka! Sepertinya author harus berhenti sampai disini dulu. Suasana hati yang bagus karena mendapatkan ide ini, tiba-tiba berkata lain. Menurut apa yang saat ini tengah suasana hati author rasakan, akan mengarah ke hal negatif seperti ending yang buruk. Untuk itu, sampai disini dulu ya?























Minggu, 19 September 2021
22:15

MABUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang