Rosie bersama kedua temannya-- Joy dan Lisa --sedang berjalan dipinggir lapangan. Rosie seperti biasanya akan melihat Jeffrey latihan, dengan membawa botol Aqua dan kain khusus untuk mengelap keringat lelakinya itu. Sedangkan kedua temannya? Hanya menemaninya sekalian 'cuci mata'.
Tapi saat dipertengahan jalan...
Rosie memberhentikan langkahnya, membuat kedua temannya ikut berhenti.
"Ihh, kak Jeffrey ganteng yah!!"
"Iya ganteng banget!! Coba aja dianya belum punya pacar, udah gue gebet kali yah?"
"Apa cantiknya sih Kak Rosie? Cantikkan juga gue!"
"Gw yakin, Kak Jeffrey pasti udah di pelet sama dia!! Atau ga dia yang goda Kak Jeffrey dulu."
"Bisa jadi!! Dasar perempuan murahan!!"
Lalu kedua wanita tersebut tertawa.
Tangan Rosie terkepal kuat, ingin sekali rasanya Rosie menampar kedua wanita kegatelan itu.
"Dih anjir! Ngajak ribut tuh dua orang!!" ujar Joy kesal dan di angguki pula oleh Lisa.
"Muka mereka sama kuku kaki Rosie aja, lebih bagusan kuku kakinya!! Sok iya banget! Dasar cewek kecentilan!!" ujar Lisa menatap marah kearah kedua siswi yang sedang asik cekikikan tidak jelas.
Rosie yang mendengar ocehan kedua temannya pun menghela napas. Baik, kalau begitu dia akan menunjukkan cara yang ampuh untuk mendiamkan kedua siswi itu. Biar dirinya tunjukkan cara melawan tanpa menyentuh alanya.
Dirinya menggulung lengan panjangnya, lalu mulai berjalan melewati kedua siswi yang tadi, di ikuti oleh Lisa dan Joy dengan pandangan bingungnya.
Rose duduk di bangku yang di sediakan, tepat samping - sampingan dengan kedua siswi tersebut. Lisa dan Joy? Memilih menjauh setelah tau apa yang akan Rosie lakukan selanjutnya.
Rosie mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum dan menatap kedua siswi yang tadi sembari tersenyum pastinya. Mereka yang ditatap seperti itu menjadi kalang kabut sendiri.
"Jeffrey ganteng yah?"
Mereka berdua mengangguk ragu - ragu.
"Duh, kok bisa yah Jeffrey yang ganteng pacaran sama aku yang 'jelek ini?! Kalian tau ga, karena apa?" tanya Rosie tanpa mengalihkan pandangannya kearah lain, selain kearah siswi² yang sedang menatapnya takut.
Keduanya menggeleng pelan.
"Kok ga bicara sih? Bisu yah?"
Segera saja mereka menggeleng kepalanya cepat. "Engga!!"
Lalu Rosie tersenyum lagi, dan tak lama Jeffrey pun datang kearahnya. Siswi² yang tadi secara reflek tersenyum dan merapikan tataan rambutnya.
Membuat Rosie ingin sekali menjambak rambut mereka berdua. Dirinya pun berdiri dan kembali tersenyum manis kearah Jeffrey.
"By? Kok duduk disini? Biasanya duduk dibawah pohon sana?" tanya Jeffrey setelah tepat berada di depan Rosie sembari mengambil alih botol Aqua yang Rosie pegang.
"Lagi pengen aja,"
Jeffrey menganggukkan kepalanya mengerti lalu secara tiba - tiba menunduk dan tersenyum tanpa tau ada yang tengah memerhatikannya dengan pandangan masam.
Rose terkekeh gemas lalu mulai membersihkan keringat yang membanjiri muka pacarnya itu. Setelah selesai, Jeffrey secara tiba - tiba malah mengecup singkat bibir Rosie, yang reflek membuat kedua siswi tadi secara spontan berdiri. Karena hal ini lah, Rosie biasanya lebih memilih duduk ditempat yang sepi. Atau dibawah pohon yang Jeffrey tunjuk.
Tanpa sadar Rosie memberikan semirk kecil.
"Ayo pulang!"
"Kamu duluan aja!"
Jeffrey mengangguk singkat lalu berlari kecil kearah ruang ganti.
Rosie tersenyum kecil kearah dua siswi tersebut.
"Jawabannya yang pasti karena gw lebih cantik dari kalian berdua! Kalo kalian bilang gw jelek.. gw jelek aja bisa dapat Jeffrey. Kok kalian yang katanya lebih 'cantik malah diacuhin sih? Wkwk, kasian yah?" Lalu Rosie dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibirnya itu, memberikan wink kearah dua siswi yang sedang disulut emosi.
Lisa dan Joy yang sedari tadi melihatnya dari jauh pun langsung tertawa terbahak - bahak, lalu mendekati mereka dan menepuk - nepuk kepala mereka berdua pelan dengan pandangan jahil.
"Maaf yah, kalian kurang beruntung."
"Silahkan coba lagi nanti."
"EH TAPI ITU JUGA KALO JEFFREY NYA MAU!!"
"HAHHAHA!!"
-Thank you for reading-! Don't forget to vote and comment, okay? Anyeongg💕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
