Itachi menyesap wine yang ada ditangannya. Asistennya , Shisui baru saja memberikan informasi yang sangat ia butuhkan. Siapa lagi kalau bukan wanita bernama Haruno Sakura.
Pemilik rambut pink panjang yang benar-benar menarik minatnya. Tidak pernah ia menginginkan wanita sebesar keinginannya untuk memiliki Sakura disisinya. Mata bulatnya yang berwarna hijau terang, wajah cantik paripurna, tinggi semampai, belum lagi kulitnya yang seputih susu.
Catatan wanita itu sangat bersih. Sama sekali tidak ada tindak kriminal dan juga.. satu-satunya hal yang membuat senyumannya tidak pudar sedari tadi adalah wanita itu belum pernah berpacaran.
Sial! Memikirkannya saja membuat Itachi gemas dan ingin secepatnya memilikinya. Tanpa sadar wine yang ada dibotol sudah tak tersisa lagi. Wanita yang dipesannya bahkan belum datang, atau ia menculik Sakura saja?
Tidak-tidak.
Sangat tidak etis sekali caranya kalau harus menculik Sakura. Dengan cepat dirinya menekan nomer Shisui kembali, pekerjaannya selalu mulus dan tidak pernah mengecewakan dirinya.
" Sui, tolong telfon Kellan. Aku ingin Sakura secepatnya menjadi milikku " Suaranya terdengar tidak sabaran. Sasuke yang berada dibelakangnya mendengarkannya dengan seksama.
Kalau Sasuke membantu mungkin saja dirinya lah yang akan dimusuhi oleh kakaknya. Tapi kalau hanya diam saja melihat Kakaknya semana-mena membuat dirinya tidak tega.
" Pria itu tidak bisa dihubungi sejak sepuluh menit yang lalu Tuan " Itachi menghela nafas kasar. Kemana sebenarnya Manager keuangan itu? Bisa dipastikan kalau malam ini pria itu masih dikantor untuk lembur.
Apa Kellan sengaja mematikan ponselnya?
" Pokoknya harus malam ini, besok pagi kalian sudah harus bertindak. Aku mau seakan-akan Sasori memang benar-benar ingin mengorupsi uang perusahaan " Itachi mendengar suara diseberang sana menurut penuh takut. Memang sudah seharusnya orang-orang bersikap seperti itu kepadanya.
" Sebelum pulang Kellan udah bicara kalau Sasori tengah menelfon adiknya dan mengatakan kalau perusahaan ingin meminjamkan uang kepadanya "
" Bagus, kalian berdua memang tiada duanya. Aku bakalan kasih bonus yang banyak " Sasuke keluar dari persembunyiannya. Bisa dilihat kalau Kakaknya terlihat tidak senang dengan kehadirannya.
" Terima kasih bos " Ucap Shisui. Tidak ada ungkapan kata lain yang bisa diucapkan padanya selain terima kasih.
" Aku sudahi dulu. Besok rencana ini harus sudah terlaksana " Pesannya dengan tegas. Sasuke duduk didepan Itachi sembari meraih gelas sloki yang berada ditangannya.
Itachi tahu apa yang ada dipikiran adiknya. Seharian ia mendengar ocehan Sasuke agar tidak menjalankan rencana untuk Sakura. Namun yang didapatinya adalah kakaknya mengancamnya dengan menyuruhnya keluar dari perusahaan.
Sasuke menghela nafas, ini semua ia lakukan bukan karena mencintai Sakura. Tapi karena rasa kemanusiaan, Sakura adalah seorang wanita. Dan apakah Kakaknya tidak puas dengan menyewa para jalang profesional?
Jelas-jelas Sakura sama sekali tidak ada pengalaman masalah sex, ditambah Itachi bukanlah orang yang lembut dalam berhubungan badan. Kakaknya mungkin akan meremukkan tubuhnya untuk mencapai yang namanya kepuasan.
" Kak, gak puaskah hanya dengan menyewa para wanita malam? " Tanyanya hati-hati. Itachi berdiri dari kursi bar yang ada di penthouse mereka. Tidak disangka kalau Sasuke akan kembali mendebatnya.
" Kakak bakalan berhenti kalau Sakura udah jadi milik Kakak " Matanya penuh ancaman dan terkihat sangat dingin. Untuk tujuan apa ingin memiliki Sakura dengan resiko besar seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Doll (Itachi x Sakura) ✔
Fanfic(25+) PDF Ready Sakura membutuhkan biaya untuk mengeluarkan Sasori dari penjara dan membayar pengobatan ayahnya dirumah sakit. Ketika kesempatan itu datang Sakura langsung menerimanya walaupun harus menjadi budak nafsu penolongnya. Disclaimer : Masa...